Mengkaji Manajemen Krisis di Indonesia

· Deepublish
4.0
1 則評論
電子書
170

關於本電子書

  

Di satu hari bulan November 2011, masyarakat dikejutkan dengan kabar tentang jembatan di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, yang tiba-tiba runtuh. Jembatan sepanjang 710 meter itu runtuh begitu saja tanpa ada berita apa-apa sebelumnya. Korban berjatuhan, beberapa mobil, banyak sepeda motor yang sedang melintas di atas jembatan ikut tercebur ke dalam air sungai Mahakam. Mereka jadi korban. Di peristiwa lain, para penjual bakso bangkrut akibat sebuah stasiun televisi menyiarkan hasil investigative reporting TV tersebut bahwa ada penjual bakso nakal yang mencampur baksonya dengan daging tikus. Berita ini menjadi bagian dari informasi yang disebar lewat pemberitaan televisi dan diulang. Itu sudah cukup bagi pemirsa televisi untuk kehilangan selera makan bakso. Padahal bakso adalah salah satu makanan favorit di negeri ini. Bakso pun tak laku, omzet mereka meluncur turun karena konsumen kehilangan nafsu makan bakso. Para pedagang pun kehilangan penghasilan. Sesuatu yang kurang mendapat perhatian media dalam memberitakan sesuatu.

Buku Mengkaji manajemen krisis di Indonesia ini diterbitkan oleh penerbit deepublish dan tersedia juga versi cetaknya.

評分和評論

4.0
1 則評論

關於作者

 Abdul Halim Mahfudz lahir di Jombang pada 17 Juli 1954. Halim, atau lebih dikenal dengan nama panggilan Iim, menyelesaikan jalur pendidikan resmi sejak dari Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama (MINU) di desa Parimono, Jombang tahun 1966, kemudian melanjutkan ke Pendidikan Guru Agama (PGA) 4 tahun. Ketika melanjutkan ke PGA 6 tahun, ada perubahan di mana PGA 6 tahun kemudian berubah menjadi Sekolah Persiapan (SP) IAIN, masih di Jombang tahun 1971. Halim melanjutkan ke Fakultas Adab, IAIN Sunan Ampel Surabaya, dan kemudian tahun 1988 belajar Sejarah Asia Tenggara di Cornell University di Ithaca, New York.

Setelah menyelesaikan SP IAIN, Halim dikirim ayahandanya, M. Machfudz Anwar untuk nyantri selama bulan Ramadlan kepada KH. Maksum di Lasem, Jawa Tengah tahun 1972. Karena ayahandanya berteman baik dengan KH Maksum, Halim sering dipanggil Kiai Maksum untuk dibimbing dan diberi banyak wejangan. Halim menyimak sambil melinting tembakau yang konon kabarnya dari jenis tembakau shag yang dilinting dengan daun jagung untuk rokok Kiai Maksum.

Ketika masih menjadi mahasiswa IAIN Sunan Ampel Surabaya, Halim telah mengajar Bahasa Inggris di Lembaga Bahasa IAIN Sunan Ampel. Halim juga mengajar di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Surabaya sejak 1977 sebagai Guru Tidak Tetap (GTT) dan MAN Sidoarjo sebagai guru tetap sejak 1981.

Tahun1985, Halim mengikuti program Southeast Asian Student Leaders untuk berkunjung ke Amerika Serikat selama sebulan atas undangan United States Information Service (USIS) Surabaya.

Setelah menyelesaikan studinya di Cornell University, Halim bergabung dengan harian Surya di Surabaya sejak tahun 1990. Tahun 1995, Halim pindah ke Jakarta dan bekerja untuk lembaga donor The Asia Foundation. Halim kemudian bekerja untuk Burson-Marsteller, salah satu perusahaan Public Relations besar dunia, Halim kemudian bekerja untuk Coca-Cola Indonesia tahun 1997, Standard Chartered Bank di tahun 2000, Partnership for Governance Reform (Kemitraan) tahun 2004, Televisi berlangganan Astro tahun 2006 dan mendirikan perusahaannya sendiri Halma Strategic pada tahun 2008.

Sejak 2017, Halim mendapat amanat mengelola Yayasan Pendidikan dan Pesantren ROHMAH dan mengasuh pesantren Seblak di Jombang.

閱讀資訊

智慧型手機與平板電腦
只要安裝 Google Play 圖書應用程式 Android 版iPad/iPhone 版,不僅應用程式內容會自動與你的帳戶保持同步,還能讓你隨時隨地上網或離線閱讀。
筆記型電腦和電腦
你可以使用電腦的網路瀏覽器聆聽你在 Google Play 購買的有聲書。
電子書閱讀器與其他裝置
如要在 Kobo 電子閱讀器這類電子書裝置上閱覽書籍,必須將檔案下載並傳輸到該裝置上。請按照說明中心的詳細操作說明,將檔案傳輸到支援的電子閱讀器上。