Ya, mungkin itu gelar yang Maya sandang saat ini.
Bagaimana tidak, di usianya yang menginjak kepala tiga, Maya masih betah melajang. Di saat hampir semua teman sekolahnya sudah memiliki buntut. Bahkan dari mereka sudah ada yang mempunyai 3 orang anak.
"Kamu sudah gila, May?! Kok mau, sih, sama kakek-kakek!" maki salah satu teman Maya, ketika wanita berdarah Sunda-Betawi itu menerima perjodohan yang di tawarkan salah satu keluarganya.
"Ya ampun, Maya. Laki-laki itu udah tua, kenapa kamu menerimanya?!"
Entah apa yang membuat Maya mau menerima laki-laki yang di bilang tua itu.
Apakah Maya benar-benar pasrah, menerima takdirnya untuk menikah dengan laki-laki yang lebih pantas menjadi ayahnya?
Eternity is your Indie and âSELF PUBLISHING SOLUTIONâ
Kami menerima naskah bergenre apapun dari penulis manapun tanpa terkecuali. Terbitkan karyamu dengan proses yang lebih mudah, aman, menguntungkan, dan terpercaya bersama Eternity Publishing. Kirim naskahmu melalui surel email@eternitypublishing.co.