Lima menit yang lalu Naura dengan Farrel telah sampai di restoran. Sebelumnya, Naura tidak pernah datang ke restoran yang bertempat di jalan Sudirman ini. Tempat ini sangat bagus, suasana romantis karena perpaduan lilin-lilin yang menyala di atas meja yang disediakan di sana.
Farrel mengambil tempat duduk di tengah restoran. Tak lama seorang pelayan menghampiri meja keduanya yang menjadi pusat perhatian karena berada di tengah.
“Selamat malam, ada yang bisa saya bantu?” tanya waiter restoran itu.
“Pesen apa, Ra?”
“Chicken Steak sama jus alpukat.” Naura menurunkan buku makanan itu dan menatap Farrel.
Farrel mengganguk kemudian beralih menoleh ke arah waiter. “Chicken Steak dua sama jus alpukat dua, Mbak.”
Pelayan wanita itu menganggukkan kepala seraya mencatat pesanan Farrel, dia tersenyum kepada pelanggan agar terlihat ramah. Selesai mencatat pesanan dia kembali ke belakang untuk menyiapkan pesanan Farrel.
Suasana menjadi hening, tidak ada yang mulai berbicara di antara keduanya. Seakan ruangan ini seperti sepi padahal tempat ini begitu ramai. Namun, bagi Farrel dan Naura tetap saja hening karena tidak ada yang mencairkan suasana yang mengikat mereka dalam diam. Naura dengan pikirannya, sedangkan Farrel terdiam mencoba menetralkan detak jantung yang sedari tadi berdebar.
Tak lama pelayan pun datang membawa nampan berisikan pesanan. Meletakkan makanan itu di antara kedua orang yang sedang duduk berseberangan.
“Selamat menikmati.”