Pada beberapa ibu bersalin yang mengalami adanya stimulasi kontraksi spontan (sudah terjadi) tetapi dianggap kurang memadai karena gagalnya pembukaan serviks disebut augmentasi. Setiap augmentasi persalinan yang dilakukan dengan oksitosin infus, sebaiknya disertai pertimbangan bahwa kegagalan persalinan pervaginam akan dilanjutkan dengan tindakan seksio sesaria yang harus dilakukan di rumah sakit yang dilengkapi dengan fasilitas operasi.
Buku ini mengungkapkan perbedaan kadar kortisol pada ibu dengan augmentasi pada kelahiran normal dan seksio sesaria. Sehingga langkah selanjutnya bisa mengantisipasi dalam rangka menimbulkan perasaan tenang dan meningkatkan keyakinan ibu untuk melewati semua fase persalinan, sehingga tingkat stres ibu dapat ditekan atau bahkan dihindari.
Nurlathifah N. Yusuf, S.S.T., M.Keb. lahir pada tanggal 19 Mei 1991 di Kore, Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Anak kedua dari 3 bersaudara dari pasangan Nasaruddin dan St. Ramlah. Menyelesaikan pendidikan D3 Kebidanan di Surya Mandiri Bima tahun 2012, lulus D4 di program studi Bidan Pendidik di Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta tahun 2014, dan lulus S2 program studi Ilmu Kebidanan di Universitas Hasanuddin Makassar pada tahun 2017. Memiliki hobi membaca dan menulis. Saat ini adalah sebagai dosen tetap Program Studi S1 Pendidikan Bidan dan Profesi Bidan di STIKES Hamzar Mamben Lombok Timur mengampu mata kuliah kegawatdaruratan maternal dan neonatal. Penulis memiliki minat dalam melakukan penelitian dalam bidang kesehatan reproduksi.