Aku diam sehening ruang hampa udara. Mungkin sekali hatiku ikut hampa. Selama ini aku merasa telah cukup jauh berlari. Menjauh dari pagar beton bernama adat dan budaya. Mereka selalu berbicara kebenaran menurut wangsit. Mereka berkoar-koar tentang pentingnya asal-usul keturunan. Mereka berkicau tentang hak suami atas wanitanya. Mereka berorasi tentang kebudayaan mereka yang tinggi. Mereka merasa berhak mengatur garis hidup kaumnya. Mereka?adalah orang Jawa. Dan? Gue bukan orang Jawa, No, jawabku datar. Magy tak menyukai kulit putihnya, apalagi menjadi orang Jawa. Di masyarakat Jawa, memiliki kulit putih ibarat cela, seperti panggilan yang dilekatkan padanya, Cina. Masa lalu yang buruk di masyarakat Jawa (Pacitan), membuat Magy meninggalkan semua entitas dirinya dan hidup dalam ilusi-ilusinya yang nampak nyata. Watubale, sebuah sungai di Pacitan, menjadi saksi, bagaimana adapt dan budaya bisa menjadi mesin pembunuh yang begitu kejam.
-GagasMedia-