Peluang Negara Berpenduduk Sangat Besar : Teori dan Praktik Transformasi Kependudukan di Tiongkok

· Yayasan Pustaka Obor Indonesia
Sách điện tử
534
Trang

Giới thiệu về sách điện tử này

“Perdebatan mengenai baik atau buruknya jumlah penduduk yang besar (atau kecil) di suatu negara tak pernah berhenti. Pada akhir abad ke-18, Malthus mengungkapkan beban ekonomi dari pertumbuhan penduduk yang cepat. Jumlah penduduk tumbuh melebihi kecepatan pertumbuhan pangan. Namun, pemikiran Malthus ini berhasil dipatahkan dengan adanya kemajuan teknologi di sektor pertanian. Jumlah penduduk yang terus meningkat justru membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

 Namun, di akhir tahun 1950-an, para ekonom di negara maju mulai teringat pemikiran Malthus. Negara berkembang seperti India, dengan jumlah penduduk sangat banyak, merupakan beban. Dengan mutu modal manusia yang rendah dan kesempatan kerja produktif yang rendah, jumlah penduduk yang besar menjadi bencana perekonomian. Sejak saat itulah muncul pemikiran untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk melalui program keluarga berencana. Kemudian muncul pemikiran untuk mencari jumlah penduduk yang optimal, walau pun banyak pula yang mempertanyakan apakah jumlah penduduk yang optimal memang ada.

 Yang kemudian kita lihat adalah terjadinya penurunan angka kelahiran dan kematian di banyak negara berkembang. Yang paling menonjol adalah Singapura, Korea Selatan, Hong Kong, dan Taiwan. Sejak tahun 1960-an, dalam waktu kira kira satu dasawarsa, angka kelahiran telah turun dengan amat cepat di empat negara ini. Angka kelahiran yang tinggi disusul dengan angka kelahiran yang rendah dalam waktu cepat menyebabkan jumlah angkatan kerja yang relatif besar relatif terhadap jumlah anak anak. Dengan mutu modal manusia yang bagus dan adanya kesempatan kerja produktif di empat negara ini, jumlah angkatan kerja yang besar menjadi pendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat yang luar biasa. 

 Walau begitu, di tahun 1980-an, saya masih pesimis pada perkembangan di Tiongkok. Tiongkok berbeda dengan empat negara kecil (Hong Kong, Korea Selatan, Taiwan, dan Singapura) tersebut. Jumlah penduduk di Tiongkok amat besar. Dapatkah Tiongkok mengulang keberhasilan di empat negara tersebut? Namun, yang terlihat sejak tahun 2000-an mengubah pesimisme saya. Seperti halnya dengan empat negara tadi, mutu modal manusia dan kesempatan kerja produktif di Tiongkok telah membuat jumlah penduduk yang besar suatu modal pembangunan yang amat berharga. Kini Tiongkok menjadi salah satu kekuatan ekonomi yang penting di dunia.”


Aris Ananta, seorang ekonom-demografer, dengan Ph.D di bidang ilmu ekonomi dari Duke Univesity, Amerika Serikat dan Master di bidang Statistik Ekonomi Sosial dari George Washington University, Amerika Serikat. Ia guru-besar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia.

Xếp hạng sách điện tử này

Cho chúng tôi biết suy nghĩ của bạn.

Đọc thông tin

Điện thoại thông minh và máy tính bảng
Cài đặt ứng dụng Google Play Sách cho AndroidiPad/iPhone. Ứng dụng sẽ tự động đồng bộ hóa với tài khoản của bạn và cho phép bạn đọc trực tuyến hoặc ngoại tuyến dù cho bạn ở đâu.
Máy tính xách tay và máy tính
Bạn có thể nghe các sách nói đã mua trên Google Play thông qua trình duyệt web trên máy tính.
Thiết bị đọc sách điện tử và các thiết bị khác
Để đọc trên thiết bị e-ink như máy đọc sách điện tử Kobo, bạn sẽ cần tải tệp xuống và chuyển tệp đó sang thiết bị của mình. Hãy làm theo hướng dẫn chi tiết trong Trung tâm trợ giúp để chuyển tệp sang máy đọc sách điện tử được hỗ trợ.