Selain itu, Sanata Dharma sebagai salah satu Universitas Yesuit dan swasta di Indonesia, yang didirikan tahun 1955 sebagai hasil diskusi dengan Menteri Pendidikan kala itu, ikut berperan dan harus semakin berkontribusi dalam membangun masa depan bangsa, khususnya melalui pendidikan. Karena itu, untuk memahami strategi Sanata Dharma ke depan, kita perlu mengenal falsafah pendidikan Yesuit serta salah satu Tokoh Pendidikan Nasional dan sekaligus Rektor pertamanya yaitu Driyarkara, yang, meski karya-karyanya telah diakui Pemerintah melalui penghargaan oleh Presiden Habibie, pemikiran-pemikirannya dalam dunia pendidikan belum begitu dikenal, apalagi digunakan. Beberapa gagasan Beliau yang belum banyak didalami adalah hominisasi dan humanisasi, memanusiakan manusia muda, dan menjadi guru dengan tidak menggurui.
Concilianus Laos Mbato, M.A., Ed.D. lahir di Kampung Terong, Riung, Ngada, Flores, NTT pada tanggal 9 Juli 1967. Penulis mengenyam pendidikan menengah atas di SMA Seminari St. Yohanes Berchmans, Mataloko dan menyelesaikannya di SMA Syuradikhara, Ende, Flores, pada tahun 1988. Penulis menyelesaikan S1 Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris dari IKIP Makassar, tahun 1992. Ia menjadi Guru di SMA Katolik Rajawali, Makassar hingga tahun 1996 dan mendapatkan beasiswa Ausaid untuk melanjutkan pendidikan S2 bidang Applied Linguistics di Griffith University, Australia tahun 1997-1998. Ia menjadi dosen Pendidikan Bahasa Inggris di Prodi PBI, Universitas Sanata Dharma tahun 1998-hingga sekarang. Tahun 2009-2013, penulis mendapatkan beasiswa DIKTI untuk menempuh pendidikan Doctor of Education di Southern Cross University, Lismore, Australia. Penulis aktif dalam berbagai skema penelitian dan publikasi khususnya bidang strategi belajar yaitu metakognisi dan regulasi diri, dan pengembangan guru profesional serta terlibat dalam berbagai kegiatan pemberdayaan guru, termasuk Program PPG. Karya tulis beliau dapat diakses melalui google scholar (https://scholar.google.com/
Thomas Aquino Hermawan M. (Thoms), Ia adalah editor layout, ilustrator khusus sampul buku perwajahan dan isi, dan bekerja di bagian produksi penerbitan di Sanata Dharma University Press, sejak 2004 dan sudah menghasilkan ratusan layout buku.
Fajar Sungging adalah ilustrasi sampul buku ini.
telah menekuni bidang seni komik lebih dari 20 tahun sebagai penggambar dan penulis cerita. Putra tertua dari seniman komik ternama, almarhum Wid NS, Sungging melanjutkan pengabdian di dunia perkomikan dengan menciptakan komik-komik baru serta menulis naskah komik dan serial animasi TV.
Sungging memperoleh gelar Seni dan Desain dari Institut Seni Rupa dan Desain. Saat ini ia juga mengajar Komik dan Ilustrasi di sebuah universitas di Jogjakarta.
SDU Press (Sanata Dharma University Press) adalah pendukung penerbitan e-book ini.