Ramadhan, maaf, kami masih sibuk dengan aktivitas. Kedatanganmu sering kali hanya kami jadikan ritual tahunan tanpa makna. Ramadhan, maaf, kami masih sibuk. Sesekali kami memang menyentuh Al-QurÕan, tetapi tetap saja tak sebanding dengan intensnya hubungan kami dengan smartphone, gadget, dan televisi. Ramadhan, maaf, kami masih saja sibuk dengan urusan dunia. Iming-iming pahala yang berlipat ganda tetap tak menggugah hati kami dalam jor-joran dalam ibadah, gila-gilaan dalam sedekah. Kami lebih takut kekurangan uang untuk mudik dan Lebaran, ketimbang rasa takut jika ini Ramadhan terakhir kami. Allah, maaf, uang belanjaan lebih kami khawatirkan ketimbang ampunan-Mu. Makanan dan pakaian lebih kami prioritaskan ketimbang taqarrub pada-Mu. Ya Allah, jika ini Ramadhan terakhir kami, semoga ibadah kami yang tak seberapa itu Engkau terima, semoga dosa kami yang menggunung itu Engkau ampuni.
Religião e espiritualidade