Tak kalah dengan “Granita”, ada pula esai berjudul “Yang Terbaru dari Langit”, yang melaporkan dari dunia lain terkait dengan jargon politik yang sedang berlaku. Tulisan itu ditulis beberapa puluh tahun lalu, tetapi menurut Eco, tulisan tersebut masih bisa dipahami juga pada zaman Ross Perot dan Pat Buchanan.
Ada pula esai berjudul “Pungkasan Sudah di Tangan”, yang diilhami oleh kritik sosial Adorno dan aliran Frankfurt. Beberapa barisnya merupakan kutipan tidak langsung dari beberapa penulis Italia yang berbakat untuk “melakukan Adornisasi” pada tahun-tahun itu.
Selain esai-esai cerdas itu, ada juga esai berjudul “Surat untuk Anak Laki-lakiku”, “Tiga Ulasan Eksentrik”, “Penemuan Benua Amerika”, “Eksaminasiku”, “Buatlah Filmmu Sendiri”, “Beberapa Kepingan”, dan esai lainnya.
Buku ini menjadi bukti bahwa Eco tidak perlu diragukan lagi kepintarannya. Eco benar-benar menjadi lucu, kocak, dan berwawasan luas.
Selamat membaca!
Selling Point:
1. Beberapa Kepingan.
2. Yang Terbaru dari Langit.
3. Pungkasan Sudah di Tangan.
4. Surat untuk Anak Laki-lakiku.
5. Tiga Ulasan Eksentrik.
6. Penemuan Benua Amerika.
7. Buatlah Filmmu Sendiri.
8. Eksaminasiku.