Suatu hari, ranjau itu meledak di ambang pintu rumahnya. Bahtera perkawinan yang selama ini berlayar nyaris tanpa terpaan gelombang, tiba-tiba karam. Suaminya ditahan, anak laki-lakinya menghilang, anak perempuannya koma. Dari kaki Gunung Kilimanjaro di Afrika sampai Lembah Baliem di Papua, Andien harus mencari jawabannya. “Jika hidup ini punya cetakan kedua, alangkah banyaknya yang harus dikoreksi.”