Kini, ia malah menjadi seorang penulis. Entah ia menyadarinya atau tidak, semua itu berproses bagai tak terasa pada dirinya.
Menjadi seorang dokter hanya tinggal kenangan. Sebagai seorang penulis, maka ia abadikan cita-cita yang tak kesampaian itu dalam cerita hidupnya.
Pada akhirnya ia tetap bersyukur apapun kejadian dirinya hari ini, walaupun seharusnya ia menjadi dokter, bukan penulis.
***
Ikuti keseruan cerpen-cerpen lainnya dalam buku ini yang bisa mengusir rasa bete dan suntuk di saat santai dalam kesendirian.
Segera miliki! Dan selamat membaca…!
*****