Secara khusus (khas), karakteristik sastra kearifan lingkungan sastra lisan Jawa dibagi dalam dua kategori, yaitu kategori ciri puitis dan ciri naratif. Karakterisik sastra kearifan berimplikasi secara ekologis, sosiologis, dan kultural. Secara ekologis, bekerja(sama) secara harmonis dengan alam, baik alam fisik maupun metafisik, merupakan bentuk perilaku kosmis. Alam fisik ‘dijaga’ dengan cara mengolah sekaligus memeliharanya. Sementara itu, alam psikis ‘dijaga’ melalui penghormatan terhadap roh baureksa. Unsur narasi apokaliptik sastra lisan Jawa secara implisit (simbolis) menunjukkan fakta-fakta sekaligus pesan-pesan ekologis, yaitu (i) adanya kedekatan secara fisik maupun psikis terhadap alam (pedesaan), (ii) penolakan pembangunan (fisik)—sebagai stereotipe modernisasi yang berpotensi merusak lingkungan, (iii) alam merupakan kaca benggala, cermin(an) diri, sekaligus media penemuan diri.
Sony Sukmawan terlahir di Malang, 19 Juli 1977, menamatkan pendidikan dasar di Madrasah Ibtidaiyah Almaarif VI Toyomarto pada tahun 1989 dan pendidikan menengah pertama di SMP Islam Almaarif 02 Toyomarto dituntaskan pada tahun 1992. Selanjutnya, ia meneruskan studi di SMA Negeri Lawang dan tamat pada tahun 1995. Studi sarjana diselesaikan pada tahun 1999, magister tamat tahun 2007, dan gelar doktor diperoleh tahun 2013. Semua studinya ditempuh pada almamater yang sama, Universitas Negeri Malang. Semasa mudanya, ia sangat aktif dalam kegiatan di desa dan kampusnya. Jabatan strural yang pernah diduduki di tempat kelahirannya adalah Wakil Ketua Karang Taruna Desa Toyomarto, Seksi Pemuda dan Olahraga LKMD Desa Toyomarto, dan Ketua BPD (Badan Permusyawaratan Desa) Desa Toyomarto. Di kampusnya, ia tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa Resimen Mahasiswa Batalyon 805 IKIP MALANG. Pengalaman kemiliteran yang pernah ia dapatkan adalah Pendidikan Latihan Dasar Militer di Secata A Magetan (tahun 1996), dan Pendidikan Provoost Resimen Mahasiwa di SEHUB Kodam V Brawijaya (tahun 1997). Jabatan terakhirnya adalah Kasi I Intelpam Menwa Batalyon 805. Pengalamannya sebagai pengajar telah dimulainya sejak sekolah menengah pertama. Tahun 1988, ia telah menjadi tutor Kelompok Belajar Paket A di Gunungrejo, Singosari. Tahun 1990, saat menempuh pendidikan sekolah menengah atas, ia tetap menutori Pekerja Anak di Desa Toyomarto yang tergabung dalam Kelompok Belajar Paket B pada Sanggar Kegiatan Belajar Tunas Harapan.
Kariernya sebagai tenaga pengajar sekolah formal dimulai tahun 1999. Tahun itu, ia diterima sebagai guru tidak tetap di SMA 5 Malang dan SMA Nasional Malang. Tahun 2003, Ia diterima sebagai dosen tidak tetap di Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia di STKIP Pasuruan. Ia bergabung dengan Program Bahasa dan Sastra Universitas Brawijaya (kini menjadi Fakultas Ilmu Budaya UB) sebagai dosen PNS pada tahun 2006 dan dipercaya mengajar di Program studi di Strata satu Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia serta menjadi dosen tetap pada program Magister Ilmu Linguistik di tempat yang sama. Di sela-sela waktu mengajar dan proses penyelesaian studinya, ia pernah menjabat sebagai Sekretaris UPT MKU dan koordinator dosen Bahasa Indonesia Universitas.Pada beberapa kesempatan, ia dipercaya sebagai dewan juri pada pemilihan Duta Bahasa dan Duta Universitas Brawijaya. Ia juga menjadi anggota tetap dalam tim seleksi penerimaan dosen tetap UB, khususnya dosen tetap Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian. Selain itu, ia juga menjadi instruktur Uji Kenaikan Jabatan dan Penyetaraan Ijazah Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan UB, saksi ahli bahasa dalam kasus-kasus sengketa hukum di wilayah Jawa Timur, dan penyuluh bahasa di UB. Ketertarikannya pada sastra lisan, seni tradisi dan folklor, beserta potensi kearifan lokalnya, dipertegas dalam karya disertasi dan karya tulis ilmiahnya di beberapa jurnal ilmiah. Penelitian terakhirnya tentang tradisi lisan telah terpublikasi dalam buku ‘Karya UB untuk Anak Negeri 2013’. Presentasi ilmiah terakhirnya tentang Kearifan Lokal Kebudayaan Jawa Timur ‘disampaikannya dalam mini conference di Flinders University, Adeleide, Australia (tahun 2014).