Sabdo Cinta Angon Kasih

· Bentang Pustaka
4.8
13 reviews
Ebook
260
Pages

About this ebook

Mbok Jamu berselendang ungu itu menjadi sumber kebahagiaan bagi orang-orang yang datang dan pergi membeli dagangannya. Bukan karena rambut hitam kehijauannya, lereng keningnya yang bening, atau kecantikannya yang tiada tara. Para pria menjadi platinum member jamunya karena Mbok Jamu pintar memosisikan diri sebagai konco wingking. Perempuan yang posisinya selangkah di belakang pria?
Tunggu dulu, arti dari istilah itu baru tepat jika kita memandang hidup secara linear. Padahal, hidup ini berputar bagai Cokro Manggilingan. Ia di belakang, tapi sejatinya juga berada di depan karena takdir siklus.  Itulah keistimewaan Mbok Jamu.
Orang-orang di sekitarnya memang tak pernah peka membaca pertanda. Berbeda dengan Sabdo Palon dan Budak Angon, dua makhluk spiritual dari Majapahit dan Pajajaran yang selalu mengikuti Mbok Jamu dalam senyap. Mereka yakin, Mbok Jamu bukanlah perempuan biasa. Dirinya pastilah putri raja yang menitis ke raga rakyat biasa. Meski terlihat tak berkuasa, ia mampu menjadi penentu kemenangan dalam kompetisi pilpres tahun kapan pun.
Sekarang ... mari saksikan bersama, ke mata angin manakah Jangka Jayabaya dan Uga Wangsit Siliwangi, kedua ramalan akbar Jawa dan Sunda yang untuk kali pertamanya dihimpun dalam sebuah kitab, menemui takdirnya dalam cinta Mbok Jamu?

Ratings and reviews

4.8
13 reviews
Money maker
November 15, 2019
Mantap mbah, durung sempet tak waca.
Did you find this helpful?

About the author

Agus Hadi Sudjiwo (lahir di Jember, Jawa Timur, 31 Agustus 1962) atau lebih dikenal dengan nama Sujiwo Tejoadalah seorang budayawan Indonesia. Ia pernah mengikuti kuliah di ITB, namun kemudian mundur untuk meneruskan karier di dunia seni yang lebih disenanginya. Sempat menjadi wartawan di harian Kompas selama 8 tahun lalu berubah arah menjadi seorang penulis, pelukis, pemusik dan dalang wayang. Selain itu ia juga sempat menjadi sutradara dan bermain dalam beberapa film seperti Janji Joni dan Detik Terakhir. Selain itu dia juga tampil dalam drama teatrikal KabaretJo yang berarti "Ketawa Bareng Tejo".


Dalam aksinya sebagai dalang, dia suka melanggar berbagai pakem seperti Rahwana dibuatnya jadi baik, Pandawa dibikinnya tidak selalu benar dan sebagainya. Ia seringkali menghindari pola hitam putih dalam pagelarannya. Karya dan pentasnya mengajak kita untuk mengenang masa depan karena masa depan kita ada di belakang, ada pada akar budaya Indonesia yang dibanggakannya. Keinginannya mengangkat akar budaya Indonesia menghasilkan kepeduliannya yang tinggi agar kesenian Indonesia merujuk pada akar budaya tapi diolah dengan metabolisme kreatif sehingga tidak menjadi kuno. Dalam metabolism itu tetap dicerna seluruh hal yang datang dari luar. Dengan pendekatan ini, Indonesia akan dikenali juga sebagai negara yang memiliki seni dan budaya yang modern.

 

BUKUGRAFI

Kelakar Madura buat Gus Dur (2001)

Dalang Edan (2002)

The Sax (2003)

Ngawur Karena Benar (2012)

Jiwo J#ancuk (2012)

Lupa Endonesa (2012)

Republik #Jancukers (2012)

Dalang Galau Ngetwit (2013)

Kang Mbok (2013)

Lupa Endonesa Deui (2013)

Rahvayana: Aku Lala Padamu (2014)

Rahvayana: Ada yang Tiada (2015)

Serat Tripama: Gugur Cinta di Maespati (2016)

Balada Gathak Gathuk (2016)

Lupa 3ndonesa (2016)

Tuhan Maha Asyik (2016)

Talijiwo (2018)

Dr Upadi (2018)

Sabdo Cinta Angon Kasih (2018)



WAYANG

2004 Mendalang keliling Yunani

1999 Menggelar wayang acapella dengan lakon “Pembakaran Shinta” di Pekan Budaya VIII  Universitas Parahyangan Bandung dan Pusat Kebudayaan Perancis Jakarta

1999 Membentuk Jaringan Dalang, bersama para dalang alternatif

1994 Menyelesaikan 13 episode Ramayana di Televisi Pendidikan Indonesia.

1994 Mendalang wayang kulit sejak anak-anak dan mulai mencipta sendiri lakon-lakon wayang kulit sebagai awal profesinya di dunia wayang dengan judul: Semar Mesem

 

PANGGUNG TEATER

2009 Dongeng Cinta Kontemporer II – Sujiwo Tejo “Kasmaran Tak Bertanda” (Sutradara, aktor, dalang), Gedung Kesenian Jakarta, (13 – 14 November)

2009 Pagelaran Loedroek tamatan ITB ”MARCAPRES” (Sutradara dan Pemain), Gedung Kesenian Jakarta (28 Juni)

2009 Dongeng Cinta Kontemporer I – Sujiwo Tejo “Sastrajendra Hayuningrat Panguwating Diyu” (Sutradara, aktor, dalang), Gedung Kesenian Jakarta (28 – 29 Mei)

2008 Pementasan Pengakuan Rahwana (Sutradara, aktor, dalang), Gedung Kesenian Jakarta (6 Desember)

2008 Pementasan ludruk dengan lakon “Déjà vu De Java” di Auditorium Sasana Budaya Ganesa, (30 November )

2007 Pentas Semar Mesem, Gedung Kesenian Jakarta, 2007.

2006 Freaking Crazy You (sutradara) Gedung Kesenian Jakarta, 2006.

2005 Battle of Love (Sutradara), Gedung Kesenian Jakarta, 2005.

2006 Pentas Kolosal Pangeran Pollux  (Sutradara), JHCC, 2006.

2005 Pentas Kolosal Pangeran Katak (Sutradara), JHCC, 2005.

1999 “Laki-laki”, Gedung Kesenian Jakarta dan Teater Utan Kayu, 1999; kolaborasi dengan koreografer Rusdy Rukmarata.

1989 “Belok Kiri Jalan Terus”, Gedung Kesenian Rumentang Siang Bandung, 1989; untuk mas kawin pernikahannya

Keunggulan Buku

Buku ini menunjukkan bahwa Sujiwo Tejo amat berbakat sebagai pencatat peristiwa yang detil. Hampir semua peristiwa penting yang terjadi dalam setahun di Indonesia dan hangat diperbincangkan masyarakat, ia rekam di sini. 


Kisah Sabdo Cinta Angon Kasih merupakan perwujudan dari keinginan setiap manusia dalam mencari sosok pemimpin yang kelak mampu menaunginya. Sangat cocok dengan situasi saat ini.


Gaya Sujiwo Tejo bercerita dalam buku ini ringan, penuh humor menggelitik, romatis, namun selalu membuat pembacanya berefleksi panjang atas hidup.

Tidak hanya berisi kisah yang akan membuat penasaran sampai akhir, buku ini dipenuhi berbagai kutipan berharga yang menghangatkan hati.

Buku pertama yang menggabungkan kisah dalam Jangka Jayabaya dan Uga Wangsit Siliwangi.

Rate this ebook

Tell us what you think.

Reading information

Smartphones and tablets
Install the Google Play Books app for Android and iPad/iPhone. It syncs automatically with your account and allows you to read online or offline wherever you are.
Laptops and computers
You can listen to audiobooks purchased on Google Play using your computer's web browser.
eReaders and other devices
To read on e-ink devices like Kobo eReaders, you'll need to download a file and transfer it to your device. Follow the detailed Help Center instructions to transfer the files to supported eReaders.