MAGIS (Mapping and Analysis using Geographic Information System): Edisi Pemetaan Potensi Longsor

· ·
· Penerbit NEM
eBook
119
Pages

About this eBook

Buku ini membawa Anda dalam perjalanan mendalam ke dalam dunia yang kompleks namun kritis dari bencana tanah longsor di Indonesia. Dari bukti statistik yang menggemparkan hingga faktor-faktor yang memicu tragedi tanah longsor, buku ini mengungkapkan seluk-beluk fenomena alam yang sering kali merenggut banyak korban jiwa.

Dengan sentuhan teknologi terkini, buku ini menawarkan pandangan mendalam tentang bagaimana kita dapat memprediksi dan mencegah bencana ini dengan lebih akurat. Buku ini tidak hanya memberikan wawasan mendalam tentang bencana tanah longsor, tetapi juga menyediakan panduan langkah demi langkah untuk Anda yang ingin terlibat dalam upaya mitigasi. Dari pengenalan konsep hingga aplikasi praktis, setiap langkah dalam pembuatan peta longsor diuraikan dengan jelas dan disertai dengan contoh konkret.

Jika Anda tertarik pada topik lingkungan, mitigasi bencana, atau ingin memahami lebih dalam tentang fenomena tanah longsor, buku ini adalah bacaan yang wajib untuk Anda. Segera temukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang mungkin Anda miliki tentang fenomena tanah longsor, dan mari kita bersama-sama menjelajahi cara-cara untuk menciptakan masa depan yang lebih aman dan berkelanjutan.

About the author

Teguh Prasetio, S.Si., Perjalanan Dedikasi dan Kepemimpinan dalam Dunia Pendidikan. Kelahiran Teguh Prasetio, S.Si. pada bulan Mei 1983 di Surabaya adalah awal dari perjalanan luar biasa yang dipenuhi dengan dedikasi dalam dunia pendidikan dan pengembangan pribadi. Surabaya, kota yang penuh kenangan, memberikan fondasi kokoh bagi perjalanan hidupnya, membimbingnya melewati masa anak-anak yang membentuk karakter, dan masa remaja yang membentuk ambisi.

Pernah menghirup semangat kota kelahirannya, Teguh Prasetio, S.Si. kemudian menemukan panggilan di Pakistaji, Banyuwangi, Jawa Timur, Indonesia. Di tengah keindahan alam Jawa Timur, dia menetapkan tujuan untuk mengukir jejak berarti dalam pendidikan.

Pendidikan adalah pondasi bagi perkembangan pribadinya. Teguh Prasetio, S.Si. menjalani pendidikan dasar di kota Surabaya, memperoleh bekal awal yang kuat untuk menghadapi tantangan mendatang. Namun, keberhasilannya tak berhenti di situ. Dia mengejar studi tinggi di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam jurusan Fisika di Universitas Negeri Malang, lulus dengan gelar sarjana (S-1) pada tahun 2007. Kiprah akademisnya tak terhenti di situ, karena langkahnya selanjutnya membawanya ke Gresik untuk menempuh program keguruan.

Namun, pendidikan bagi Teguh Prasetio, S.Si. tidak terbatas pada ruang kelas formal. Dia juga meraih ilmu dari pendidikan nonformal di berbagai bidang, seperti kepenulisan/riset, robotika, dan keagamaan di Pondok Pesantren Mambaus Sholihin Gresik. Pengalaman ini melahirkan pandangan yang holistik tentang pendidikan, memperkaya pemahamannya tentang nilai-nilai Islam yang mendalam.

Saat ini, Teguh Prasetio, S.Si. adalah seorang pencerah dalam dunia pendidikan. Sebagai pengajar Fisika dan Riset di MAN 1 Banyuwangi, dia tidak hanya menyampaikan pengetahuan, tetapi juga mengilhami generasi muda untuk berpikir kritis dan berkembang secara holistik. Peran pentingnya terlihat dalam perannya sebagai Pembina Riset dan Robotika, serta Kepala Laboratorium Fisika. Posisi ini mencerminkan dedikasinya dalam mengelola dan mengembangkan aspek riset dan robotika, serta memberikan kontribusi nyata dalam penerapan ilmu pengetahuan di dunia nyata.

Jika Anda ingin terhubung, berdiskusi, atau menjalin kerja sama dengan Teguh Prasetio, S.Si., Anda dapat menghubunginya melalui alamat surel (email) di prasetio.teguh@gmail.com. Melalui saluran ini, Anda dapat membuka pintu bagi pembelajaran, kolaborasi, dan inovasi bersama dalam dunia pendidikan dan pengembangan pribadi.

Ahmad Royhan Firdaus, Perjalanan Memaknai Edukasi Berbasis Multidisipliner dan Interdisipliner dalam Bingkai Integrasi Intelektual dan Spiritual yang Berintegritas. Lahir di Banyuwangi pada hari Ahad tanggal 09 Mei 2004 M atau 19 Rabiul Awwal 1425 H. Tumbuh dan berkembang di sebuah keluarga sederhana yang bertempat tinggal di Desa Pakistaji, Kecamatan Kabat, Kabupaten Banyuwangi. Pendidikannya dimulai sejak usianya lima tahun di PAUD dan TK An-Najahiyyah Pakistaji. Royhan kecil gemar membaca dan menggambar serta aktif berkompetisi hingga pernah menjuarai Lomba Kreativitas dalam rangka Hari Anak Nasional Tahun 2010 di Kecamatan Kabat. Pendidikan di madrasah turut membentuk dirinya dalam mengembangkan potensi minat bakatnya lebih jauh. Beragam prestasi berhasil diraihnya. Bangku Madrasah Ibtidaiyah An-Najahiyyah mengantarkannya menjadi seorang siswa yang gemar mengikuti dan menjuarai olimpiade sains, misalnya raihan juara 1 Kompetisi Sains Madrasah Bidang Ilmu Pengetahuan Alam pada tahun 2015.

Di samping pembentukan intelektual, pembentukan spiritual juga turut dilakukan melalui kegiatan intrakurikuler wajib di Madrasah Diniyah An-Najahiyyah yang turut membentuk karakter positif dan kedisiplinan pada dirinya. Tentu, semuanya tidak terlepas dari bimbingan dan doa dari para gurunya. Pendidikannya di desa berlanjut hingga jenjang Madrasah Tsanawiyah An-Najahiyyah. Masa pendidikan dua belas tahun di desa menjadi modal baginya untuk melanjutkan pendidikan di kota. Pandemi 2020 menandai awal masa putih abu-abu di Madrasah Aliyah Negeri 1 Banyuwangi. Pandemi turut berdampak pada pembelajaran yang semula offline menjadi online. Masa pandemi banyak digunakannya untuk berkompetisi dan mengikuti seminar yang menambah luas wawasannya. Selain kegiatan intrakurikuler, kegiatan ekstrakurikuler turut diikutinya seperti Klub Olimpiade dan Kelompok Ilmiah Remaja. Tak sekadar organisasi belaka, Kelompok Ilmiah Remaja telah menjadi bagian dari keluarga kecilnya. Setiap kolaborasi yang menggugah potensi ada di sana dan telah dijalaninya hingga berstatus alumni. Kepenulisan terus dikembangkannya, riset dan penelitian mulai digelutinya. Kemampuan berpikir logis dan bernalar kritis dipelajarinya berkat adanya penelitian-penelitian yang membuatnya belajar, berdiskusi, dan terus mencoba tantangan hingga kini. Berbagai kompetisi diikutinya, hingga mengantarkan dirinya menjadi salah satu finalis Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik (IPT) yang diselenggarakan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Bogor pada tahun 2022. Pengalamannya tersebut membuatnya tertarik untuk lebih menekuni dunia kepenulisan, riset, dan penelitian. Baginya, terkadang dalam suatu percobaan terdapat suatu kesulitan. Akan tetapi, setiap kesulitan pasti disertai kemudahan. Kegagalan dan keberhasilan pasti adanya. Bermodalkan konsistensi, semua bisa dijalani, yakinlah dengan setiap potensi yang dimiliki.

Saat ini, Ahmad Royhan Firdaus berstatus sebagai Mahasiswa di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Keinginannya menjadi sosok Mahasiswa yang Akademis dan Organisatoris. Berbagai kompetisi tetap dijalaninya dan beragam organisasi seperti Lembaga Kajian, Penelitian dan Pengembangan Mahasiswa (LKP2M), Halaqoh Ilmiah, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) diikutinya sambil tetap mengukir prestasi, mengembangkan relasi, dan menjalankan tanggung jawab organisasi. Keserasian dalam mewujudkan tri dharma perguruan tinggi. Kolaborasi terus diupayakannya sebagai katalis dalam mempelajari berbagai ilmu pengetahuan secara multidisipliner dan interdisipliner dalam lingkup jurusan, antar jurusan, antar fakultas, hingga antar universitas. Perjalanannya di dunia pendidikan banyak memberikan perspektif yang luas dan beragam. Utamanya, dalam memaknai edukasi berbasis Multidisipliner dan Interdisipliner dalam Bingkai Integrasi Intelektual dan Spiritual yang Berintegritas. Jika Anda ingin terhubung, berdiskusi, atau menjalin kerja sama, Anda dapat menghubungi melalui alamat surel (email) di ahmadroyhanfirdaus@gmail.com. Melalui saluran ini, Anda dapat membuka pintu bagi pembelajaran, kolaborasi, dan inovasi bersama dalam dunia pendidikan dan pengembangan pribadi.

Muhsinah Annisa adalah seorang pendidik dan akademisi yang berdedikasi dalam bidang Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) di Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Lahir dengan semangat untuk memberikan kontribusi yang berarti dalam dunia pendidikan, Annisa telah meniti kariernya dengan penuh dedikasi dan keahlian yang mendalam. Pendidikan formal Annisa dimulai dengan menyelesaikan gelar Sarjana Fisika di Universitas Negeri Malang. Ketertarikannya pada ilmu pengetahuan membawanya untuk mengejar pendidikan lanjutan, dan pada tahun 2010, dia berhasil meraih gelar Magister (S2) di Program Studi Pendidikan Sains dari Universitas Negeri Surabaya.

Sebagai seorang akademisi, Annisa telah menjadi bagian integral dari Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Universitas Lambung Mangkurat. Dalam perannya sebagai dosen, dia mengajarkan berbagai mata kuliah terkait Pendidikan IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) untuk tingkat dasar, seperti Pendidikan IPA SD dan IPA SD.

Keseriusan Muhsinah dalam meningkatkan mutu pendidikan tercermin dalam pendekatan pengajarannya yang inovatif dan interaktif. Dia terus mendorong para mahasiswa untuk mengembangkan pemahaman yang mendalam tentang ilmu pengetahuan alam, serta penerapan konsep-konsep tersebut dalam konteks pengajaran di sekolah dasar.

Sebagai seorang akademisi dan praktisi, Muhsinah Annisa tidak hanya menjadi inspirasi bagi para mahasiswa, tetapi juga menjadi kontributor penting dalam pengembangan kurikulum dan penelitian di bidang pendidikan. Dedikasinya dalam meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya dalam hal pengetahuan IPA, telah memberikan dampak positif yang dapat dirasakan dalam pembentukan generasi muda yang terdidik dan berpengetahuan luas.

Rate this eBook

Tell us what you think.

Reading information

Smartphones and tablets
Install the Google Play Books app for Android and iPad/iPhone. It syncs automatically with your account and allows you to read online or offline wherever you are.
Laptops and computers
You can listen to audiobooks purchased on Google Play using your computer's web browser.
eReaders and other devices
To read on e-ink devices like Kobo eReaders, you'll need to download a file and transfer it to your device. Follow the detailed Help Centre instructions to transfer the files to supported eReaders.