Bila kita menggabungkan karya-karya tersebut dengan berbagai prosa yang telah ditulisnya, kita akan mendapatkan lebih dari delapan puluh narasi berbentuk prosa atau sejenisnya, sebuah arus yang mengejutkan, yang menyusut hanya ketika perhatian Tagore berpindah pada novel-novel psikologi. Cokeh Bâli (Speck in the Eyer) dan Nastanir (The Broken Nesi) terbit secara berurutan dalam bentuk serial pada 1901.
Lewat kisah yang lebih panjang, jangka waktu yang lebih singkat, dan dengan penekanan pada analisis emosi yang lebih kompleks dibandingkan penekanan terhadap kehidupan nyata, cerita-cerita ini menandai sebuah terobosan cerpen-cerpen yang ditulis sebelumnya. Cerita-cerita yang dihasilkan Tagore menjelang akhir kariernya lebih berkaitan dengan bentuk novela dan novel daripada cerita-cerita terdahulu. Karena alasan inilah dan didukung beberapa alasan lainnya, buku terpilih ini disusun sebagai sebuah kumpulan.