Trinity menumpahkan hal-hal seru, yang bikin senang, kesal, geli, haru, sedih, dan bikin nagih - semua lagi-lagi menularkan virus untuk traveling. Dari perjalanan menyaksikan pesona Iceland yang overrated, menikmati megahnya alam Afganistan dari perbatasaan saat road trip di Asia Tengah, merasakan atmosfer Islam di Iran, menderitanya menjadi traveler difabel, hingga mencoba peruntungan kencan online di Eropa.
Simak juga curhatan pembaca setia yang hidupnya berubah setelah membaca seri The Naked Traveler. Kali ini dua di antaranya turut berkontribusi menuliskan pengalaman mereka dalam bab #TNTEffect yang menambah keseruan buku ini.
The Naked Traveler is over, but its spirit is immortalized right here, in print, forever.
[Mizan Group, Bentang Pustaka, Bfirst, Traveling, Trinity, Luar Negeri, Indonesia]
TRINITY berprofesi sebagai tukang jalan-jalan sambil sesekali menulis. Pengalamannya menjelajah lebih dari 2 dekade dan kepiawaiannya menulis menjadikannya ikon di dunia traveling. Saat ini Trinity menjadi salah seorang penulis buku traveling paling berpengaruh di Indonesia, dengan empat belas buku travel yang masuk ke jajaran bestselling nasional.
Trinity memiliki sebuah travel blog pertama di Indonesia yang beralamat di naked-traveler.com. Buku pertamanya, The Naked Traveler, merupakan kompilasi dari artikel pendek tentang perjalanannya ke berbagai tempat. Tulisan perjalanannya yang informatif dan menghibur itu telah menginspirasi banyak orang untuk traveling, tidak hanya ke luar negeri, tetapi juga keliling Indonesia. Sesuatu yang masih terbilang jarang dilakukan pada masa itu.
Buku inilah yang kemudian diadaptasi ke film layar lebar pada 2016. Saat ini “The Naked Traveler” telah mencapai seri terakhir, kedelapan, termasuk yang kelima dan keenam, seri buku The Naked Traveler: 1 Year Round-the-World Trip (part 1 & part 2) tentang perjalanannya keliling dunia selama setahun penuh. Kumpulan kisah perjalanannya di Indonesia telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan judul The Naked Traveler, Across the Indonesian Archipelago yang membawanya tampil di Frankfurt Book Fair 2015. Selain itu, Trinity berkolaborasi dengan Erastiany dan ilustrator Sheila Rooswitha, menulis buku travelogue grafis pertama di Indonesia, Duo Hippo Dinamis: Tersesat di Byzantium.Dia juga berkontribusi dalam antologi The Journeys, TraveLove, The Naked Traveler Anthology, The Naked Traveler Anthology: Horror, dan 69 Cara Traveling Gratis. Selain ngeblog, dia masih menulis untuk berbagai majalah, menjadi host TV, dan menjadi pembicara.
Sarjana Komunikasi dari Universitas Diponegoro dan Master in Management dari Asian Institute of Management di Filipina ini dianugerahi Indonesia Travel & Tourism Awards 2010 sebagai “Indonesia’s Leading Travel Writer” dan terpilih sebagai “5 Orang Penting dalam Dunia Pariwisata Indonesia” oleh DetikTravel Reader’s Choice 2014. Sampai buku ini diterbitkan, Trinity telah mengunjungi hampir seluruh provinsi di Indonesia dan 88 negara di dunia.
Ikuti perjalanan gilanya di:
Blog: naked-traveler.com
Twitter: @TrinityTraveler
Facebook: TrinityTraveler
Instagram: @trinitytraveler
Periscope: @trinitytraveler
Google+: TrinityTravelerTNT
YouTube: TheNakedTraveler