Urip Bedjo ala Wong Ndeso: Setiap Orang Sukses Punya Resep Keberuntungan Ini

Turos Pustaka
Ebook
250
Pages

About this ebook

Judul buku ini, "Urip Bedjo ala Wong Ndeso", mirip-mirip dengan buku "Cerdas ala Rasulullah" atau seper nama acara di sebuah stasiun televisi swasta "Memasak ala Chef" yang mengesankan pengidolaan atau peneladanan. "Cerdas ala Rasulullah" berar bagaimana bisa meniru kecerdasan Rasulullah. “Memasak ala Chef" berar bagaimana memasak seenak masakan koki profesional. Tidak sama persis, tapi se daknya mendeka . Nah, kalau "Urip Bedjo ala Wong Ndeso" (Hidup Beruntung ala Orang Kampung) berar bagaimana bisa mengacu keberuntungan ala wong ndeso.

Dan kebetulan, wong ndeso itu adalah juga saya, Djarwo. Tapi, memangnya siapa sih Djarwo itu? Apa hebatnya, dan apa perlunya dia harus diteladani dan di ru? Ti­ dak ada yang tahu siapa itu Djarwo kecuali keluarga dan teman yang sudah mengenalnya. Dia bukan tokoh publik yang masyhur, bukan selebri setenar Afghan, bu­ kan pula poli si sekelas Tifatul Sembiring, bukan buda­yawan seniman sehebat Sujiwo Tejo, ilmuwan secanggih Yohanes Surya ataupun ustadz ­dai sekondang Arifin Ilham.

Djarwo adalah saya. Lengkapnya, Sudjarwo Marsoem. Wong ndeso, orang dari desa, orang dari kampung, yang mendapat keberuntungannya di ibu kota—yang kata orang lebih kejam daripada ibu ri ini. Wong ndeso yang ingin berbagi ilmu dan pengalamannya, yang mungkin, dak hebat, dak wah, dan dak baru. Tidak dilirik juga dak apa­apa. Lha wong buku ini memang bukan untuk dilirik, dinilai, lalu mendapat award kok. Tidak. Sekali lagi, apa yang saya lakukan hanya diniatkan untuk berbagi. Siapa tahu ada wong ndeso seper saya yang memerlukan buku semacam ini.

Buku ini muncul dari sebuah obrolan kecil ala wong ndeso bersama teman-teman ndeso saya, yang saya anggap sebagai adik-adik saya sendiri. Layaknya obrolan wong ndeso, di situ ada wedang sereh-jeruk yang spesial, camilan kacang telor yang renyah dan canda tawa. Di tengah obrolan kecil itu, ba­ ba terlontar celetukan dari salah satu adik saya, yang di satu sisi membuat saya tersanjung namun di sisi lain membebani pikiran saya. "Mas, sampeyan (Bahasa Jawa: Anda) ini, saya rasa termasuk orang yang bedjo (beruntung)!

"Kok bisa begitu? Apa alasannya?"

Yuk kita cari tau di buku ini. Selamat membaca.

About the author

Sudjarwo Marsoem, lahir pada 22 Januari 1960. Pengusaha lulusan Ins tut Pertanian Bogor (IPB) Angkatan 15 (1978) ini menjalankan bisnisnya dalam lingkungan Kogas Strategic Alliances (KSA).

Menggelu dunia bisnis mulai dari bawah, sejak usia muda, lelaki asal Kebumen ini, senang berorganisasi non poli k, pernah menjadi ketua OSIS sewaktu SMP di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, dan SMA di Kebumen, sekretaris umum Senat Mahasiswa Fakultas Pertanian IPB dalam dua periode pada saat-saat terakhir Dewan Mahasiswa dulu. Saat ini pun, menginjak usia paro ba- ya, di Dewan Pengurus Nasional Ikatan Nasional Konsul- tan Indonesia (DPN-INKINDO), ia pernah menjadi ketua Bidang Penegakan E ka pada tahun 2002­2006, dan tahun 2006-2010 menjabat sebagai kepala Bagian Pen- didikan dan La han, wakil sekretaris jenderal, dan ang­ gota DPN INKINDO Komite Nasional Leadership and Management.

Ia juga dipercaya memegang kursi presiden direktur (2004-sekarang) di PT. Wadantra Nilaitama, Member Board of Management (BOM) Kogas Strategic Aliances (KSA) dan sebagai partner pada Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) Samsul Hadi, Wahyono Adi, Hendra Gunawan & Rekan.

Ia sering mengiku pela han terkait dengan profesinya sebagai konsultan atau pekerjaan di kantornya, dan per- nah dikirim ke Tsukuba, Tokyo dan Okinawa, Jepang, oleh pemerintah Republik Indonesia & JICA (Japan Inter- na onal Coopera on Agency) untuk mendalami tentang produk vitas dalam program pendidikan “Support for Small Medium Enterprises on Agroindustries” pada tahun 2000. Suami dari Setyowa “En e” Sudjarwo yang bekerja pada bank plat merah di Indonesia ini memiliki dua orang putra, yaitu Anjar S. Sudjarwo, alumni FHUI angkatan tahun 2003, sekarang bekerja sebagai legal o cer pada PT. Tugu Pratama Indonesia, dan Aryo D. Sudjarwo, S1 alumni Jurusan Teknik Sipil ITB angkatan tahun 2007, dan sekarang sebagai mahasiswa semester akhir S2 Jurusan Teknik Sipil ITB.

Buku “Urip Bedjo ala Wong Ndeso” ini merupakan buku kedua penulis. Buku pertamanya, tahun 2010, berjudul “Street Wisdom: Jelajah Prinsip Moving Forward in Balance and Harmony, dan Raih Kebahagiaan hidup Dunia- Akhirat”. 

Rate this ebook

Tell us what you think.

Reading information

Smartphones and tablets
Install the Google Play Books app for Android and iPad/iPhone. It syncs automatically with your account and allows you to read online or offline wherever you are.
Laptops and computers
You can listen to audiobooks purchased on Google Play using your computer's web browser.
eReaders and other devices
To read on e-ink devices like Kobo eReaders, you'll need to download a file and transfer it to your device. Follow the detailed Help Center instructions to transfer the files to supported eReaders.