Sejak pertama diterbitkan akhir Desember 2019–bersamaan dg haul Gus Dur yang ke-10, buku ini telah memicu banyak kontroversi. Orang-orang yg sempat diwawancarai memilih tutup mulut begitu buku ini terbit dan mendapat banyak perhatian. Hanya dalam waktu dua bulan buku ini cetak lebih dari 20 ribu eksemplar. Buku ini didiskusikan di berbagai tempat, terutama di lingkungan NU, sampai covid menghentikannya.
VIRDIKA RIZKY UTAMA
biasa dipanggil Virdi. Lahir di Jakarta, 10 September. Menamatkan S1 di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Jurusan Pendidikan Sejarah pada 2016.
Selama berkuliah, Virdi aktif di LPM Didaktika dari staf redaksi sampai pemimpin umum. Tak hanya itu, Virdi juga aktif di Solidaritas Pemuda Rawamangun (Spora) dan Front Perjuangan Pemuda Indonesia (FPPI).
Setelah lulus, Virdi bekerja sebagai jurnalis dan peneliti. Virdi pernah menjadi jurnalis di Majalah Sawit Indonesia, Majalah Berita Mingguan Gatra, dan Narasi.tv. Sejak 2016, Virdi juga bekerja sebagai Fellow Researcher di PARA Syndicate.
Virdi pernah menerbitkan buku tentang Forum Demokrasi yang dipimpin oleh Gus Dur berjudul Demokrasi dan Toleransi dalam Represi Orde Baru (2018). Pada 2019 bersama Galeri Buku Jakarta, menerjemahkan dan menerbitkan buku Memikirkan Kata-Kata.