এই ইবুকখনৰ বিষয়ে
Prof. (H.C.) Dr. (H.C.) Drs. Abdul Halim Iskandar, M.Pd. (Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI)
Buku merupakan produk kebudayaan yang dapat mencerminkan kemajuan peradaban. Oleh karena itu, ke depan saya mendorong lahirnya buku-buku lain yang dapat bermanfaat dalam rangka pemajuan kebudayaan dan menggiatkan budaya literasi di Kabupaten Batang.
Dra. Lani Dwi Rejeki, M.M. (PJ. Bupati Batang)
Semoga melalui taklim sejarah masa lampau dalam buku ini, masyarakat Desa Wonokerto dapat terbangunkan nilai-nilai edukasi warisan pendidikan Islam seperti tadabbur, tadzakkur, tafakkur sebagai sarana menuju taklim bil khikmah untuk Desa Wonokerto.
Prof. Dr. H. M. Sugeng Sholehuddin, M.Ag. (Guru Besar Ilmu Pendidikan Islam UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan)
Buku ini adalah sebuah kesaksian yang nilainya sungguh tak terjangkau oleh apapun. Kisah-kisah di dalamnya sarat makna yang menjadi bahan renungan bagi masa depan. Kisah-kisah dalam buku ini adalah jawaban bagi kegelisahan jiwa-jiwa yang meronta. Pelajari, pahami, hayati, dan maknai. Kelak buku ini akan menjadi sebuah bukti sejarah bahwa desa adalah irisan surga yang sesungguhnya.
Ribut Achwandi, S.Sos., M.Hum. (Budayawan)
Selain sebagai referensi, meningkatkan hubungan sosial, memberikan motivasi hidup, buku ini juga diharapkan sebagai bahan pertimbangan perencanaan pembangunan desa untuk kesejahteraan masyarakat. Kami siap berkomiten mendukung penulisan tentang desa-desa dan/atau kelurahan di Kabupaten Batang.
Suparapto, S.Sos., M.Si. (Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kab. Batang)
Buku ini baik sebagai usaha mengawali menggali sejarah/babad Desa Wonokerto dan dapat digunakan sebagai acuan/rujukan penulisan di masa yang akan datang.
Kiai Ahmad Fatoni (Sesepuh Desa Wonokerto)
Dengan terbitnya buku ini, semoga warga Desa Wonokerto mampu mempertahankan tradisi dan budaya yang baik dan mampu melanjutkan cita-cita para leluhur dengan mengedepankan kerukunan dalam bingkai nasionalisme kebhinekaan. Setiap orang tidak hanya tunjuk tangan namun mau untuk turun tangan demi desa.
Juono, S.Pd.I. (Kepala Desa Wonokerto)
মূল্যাংকন আৰু পৰ্যালোচনাসমূহ
লিখকৰ বিষয়ে
Slamet Nurchamid lahir pada tanggal 21 Juli 1993 di Desa Wonokerto, Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang dari pasangan Alm. Zaenal Asikin dan Ibu Chopsah. Menempuh pendidikan dasar di MIN Bandar dan pendidikan menengah di MTs At Taqwa Bandar. Setelah itu melanjutkan ke Demak di Pesantren Girikusumo Mranggen sekaligus pendidikan formal di SMA Kiai Ageng Giri. Lalu pada tahun 2011 melanjutkan ke STAIN Pekalongan sekaligus pesantren di Ponpes Al Hadi Min Aswaja Panjang Wetan di awal perkuliahan. Saat kuliah, penulis aktif mengembangkan diri di berbagai organisasi seperti HMPS PAI, HMJ Tarbiyah, BEM STAIN Pekalongan, FORKOMBI, dan PMII Pekalongan. Selain di organisasi mahasiswa, penulis juga aktif di pemberdayaan masyarakat melalui Lingkar Studi Advokasi Rakyat (LASKAR) Batang, Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Jawa Tengah, dan sekarang menjadi Tenaga Pendamping Profesional Kementerian Desa dan PDTT. Penulis saat ini juga menjadi Dosen di Universitas Islam Negeri K.H. Abdurahman Wahid Pekalongan dan Sekolah Tinggi Agama Islam Ki Ageng Pekalongan. Pada tahun 2016 bersama dengan teman-teman di kampung mendirikan komunitas belajar Omah Sinau sebagai wadah belajar bersama. Tahun 2018 penulis menikah dengan Robiatul Adawiyah dan di tahun 2019 dikaruniai buah hati yang pertama bernama Izma Fatin Kaysa. Karya penulis di antaranya adalah Pesantren Kampung Rifa’iyah: Implementasi PAI di Masyarakat Pengampon, Inovasi Pendidikan dan Praktik Pembelajaran Kreatif, dan Pendidikan Humanis : Penilaian Pendidikan di Sekolah.
Maryam Asyafina atau yang akrab disapa Asya merupakan anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Sunarto dan Ibu Sri Kasiyati. Penulis lahir di Desa Wonokerto, Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, pada tanggal 14 April 2003. Pendidikan penulis dimulai dari SDN 1 Wonokerto (2009-2015), kemudian dilanjutkan di SMP Negeri 1 Bandar (2015-2019), dan SMA Negeri 1 Bandar (2019-2021). Pada tahun 2021, penulis melanjutkan Pendidikan Strata (S1) pada Program Studi Tadris Bahasa Inggris, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Universitas Islam Negeri K.H. Abdurrahman Wahid. Penulis mulai bergabung ke dalam sebuah program yang dilaksanakan oleh generasi muda yang kritis, informatif, kreatif, dan produktif yaitu program Omah Sinau. Penulis bergabung di Forum Omah Sinau yang ada di Desa Wonokerto pada tahun 2022. Dengan mengikuti program ini penulis dapat berhasil berkontribusi dalam penulisan buku yang berjudul “Wonokerto Heritage : Genealogi dan Historisitas Desa Wonokerto dalam Data dan Fakta”. Harapan penulis semoga dengan penulisan buku ini mampu memberikan kontribusi positif kepada para pembaca atau penulis lainnya khususnya para generasi muda supaya lebih sadar akan kebudayaan di sekitar mereka. Kemudian, penulis juga berharap penulisan buku ini dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan serta bermanfaat dan berguna bagi sesama. Jalin kerja sama dengan penulis via surel maryamasyafina960@gmail.com.
Ita Nur Lismawati atau biasa dipanggil “Ita”, lahir di Kabupaten Batang, Jawa Tengah pada 24 Oktober 2002. Penulis merupakan anak pertama dari dua bersaudara dari pasangan Bapak Nuryanto (Alm.) dan Ibu Kusmiati. Pada tahun 2009 penulis memulai pendidikan formal di SDN 1 Wonokerto (2009-2015), SMP Negeri 1 Bandar (2015-2019), dan SMA Negeri 1 Bandar (2019-2021). Kemudian pada tahun 2021 penulis melanjutkan Pendidikan Strata (S1) pada Program Studi Hukum Tata Negara Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri K.H. Abdurrahman Wahid Pekalonan. Penulis juga bergabung dengan Omah Sinau mulai dari tahun 2021. Penulis bersyukur bisa bergabung dan berkembang di Omah Sinau. Prinsip penulis semangat eksplor hal baru, ambil kesempatan yang ada dan percaya bahwa kita bisa ketika kita mau belajar. Penulis berharap buku tentang “Wonokerto Heritage : Genealogi dan Historisitas Desa Wonokerto dalam Data dan Fakta” ini, bisa menjadi pemantik generasi muda (khususnya untuk generasi muda di Desa Wonokerto sendiri) dan memberikan semangat untuk ekplor pengetahuan (sejarah) dan semoga memberikan dampak positif untuk para pembaca. Jalin kerja sama dengan penulis via surel nur76557@gmail.com.
Lintang Fitriana adalah seorang remaja berusia 17 tahun yang berasal dari Desa Wonokerto Bandar, Batang. Penulis lahir pada tanggal 24 Desember 2005 di Kota Batang. Penulis memiliki minat yang luas. Namun, ada tiga hobi yang paling mendalam dalam dirinya. Salah satunya adalah menulis, di mana penulis menemukan kebebasan ekspresi dan keindahan kata-kata dalam karya-karyanya. Penulis juga gemar menari, melakukan gerakan-gerakan yang dipadu dengan ritme. Selain itu, penulis juga sangat suka membaca fiksi sejarah, menyelami dunia masa lalu melalui halaman-halaman buku. Penulis aktif mengembangkan diri melalui komunitas Omah Sinau. Dan sekarang diamanati sebagai ketua perpustakaan. Penulis sudah mulai gemar menulis sejak berusia 14 tahun. Minatnya terhadap dunia tulis-menulis membuatnya menciptakan berbagai karya, mulai dari puisi hingga cerita pendek. Beberapa karyanya bahkan telah diabadikan dalam bentuk antologi puisi maupun cerpen. Salah satu pencapaian besar penulis adalah karyanya yang berjudul “Love is Deadly”, yang telah berhasil diterbitkan. Ini merupakan karya novel solo pertamanya. Meskipun masih pemula di dunia penulisan, penulis akan terus belajar menjadi lebih baik. Jalin kerja sama dengan penulis via surel lintang_2412.
Ariya Puji Ermawati atau yang kerap disapa dengan Puji. Lahir di Batang pada tanggal 07 Februari 2006. Seorang putri dari Bapak Sodikin dan Ibu Tarmuti, keluarga dengan gaya hidup sederhana tetapi penuh pendidikan yang berharga. Pendidikan penulis dimulai dari TK RA Masyitoh, dilanjutkan MIN 1 Batang, lalu MTs At-Taqwa Bandar, dan saat ini masih menduduki kelas XII dengan jurusan Akuntansi dan Keuangan Lembaga di SMKS NU Bandar. Menjalani jenjang pendidikan pada masa akhir di tingkat SLTA tak menyurutkan semangat untuk selalu menciptakan bulir-bulir pengalaman untuk kehidupan yang mendatang. Aktif di komunitas Omah Sinau sejak tahun 2016 menjadi pengalaman yang berharga bagi penulis, karena bisa mengasah kemampuan, mengembangkan diri, dan mengenal banyak orang. Adanya dukungan dari berbagai pihak, baik kedua orang tua, teman, dan kakak-kakak hebat, sangat membantu penulis sehingga penulis dapat berpartisipasi dalam penulisan buku ini.
