Yours by Atika

ยท AtikaBooks
5.0
6 เด…เดตเดฒเต‹เด•เดจเด™เตเด™เตพ
เด‡-เดฌเตเด•เตเด•เต
233
เดชเต‡เดœเตเด•เตพ

เดˆ เด‡-เดฌเตเด•เตเด•เดฟเดจเต†เด•เตเด•เตเดฑเดฟเดšเตเดšเต

"Pada zaman dahulu, Bumi bukan hanya dihuni oleh manusia saja. Bumi menjadi tempat berkumpulnya makhluk-makhluk mitologi yang saat ini telah dianggap sebagai legenda. Vampir, manusia serigala, peri, iblis, unicorn, penyihir, naga, dan masih banyak lagi. Ketika berbagai makhluk tersebut menguasai dunia, manusia menjadi budak mereka. Manusia berada diurutan paling bawah rantai makanan. Manusia tidak memiliki kekuatan untuk melawan, sehingga manusia lebih memilih untuk mati daripada menjalani hidup yang amat sengsara."

"Namun sejatinya, para makhluk berkuasa tidak menyadari bahwa manusia juga memiliki senjata paling tajam, paling berbahaya, dan paling ditakuti oleh semua makhluk ciptaan Sang Pencipta. Kekuatan itu disebut dengan ucapan. Manusia pandai mengelola ucapan mereka sebagai belati, belati yang mampu membuat semua makhluk mitologi punah tak bersisa. Pada akhirnya, manusia menjadi satu-satunya penguasa paling tinggi didunia."

"Lantas, apakah semua makhluk legenda itu benar-benar punah?"

Tidak.

Aku menggeleng secara spontan setelah membaca buku cerita keponakanku yang baru saja menaiki kelas dua sekolah dasar. Dua paragraf pembuka dari buku yang berjudul "Macam-Macam Makhluk Mitologi" itu terdengar konyol. Apakah semua manusia yang hidup di Bumi adalah orang bodoh? Apakah mereka tidak menyadari jika kamiโ€”keturunan dari makhluk tersebutโ€”masih hidup dengan bahagia sampai detik ini?

Kamiโ€”aku adalah keturunan werewolf. Setidaknya, itulah yang kuketahui dari ayahku. Nenek moyang kami adalah bangsa manusia serigala yang hidup pada zaman sebelum Masehi. Zaman itu, bangsa kami bisa berubah menjadi serigala yang memiliki bentuk tiga kali lipat dari serigala biasa yang hidup di zaman sekarang. Aku tidak bisa membayangkannya kalau bangsa werewolf yang asli masih hidup hingga kini. Mungkin mereka tidak bisa memiliki rumah saking besarnya.

๏ฟผ


Sebagai keturunan nenek moyang werewolf yang luhur, keluargaku dilimpahi berbagai kekuatan yang melebihi dari kekuatan manusia biasa. Memang, kami tidak bisa bertransformasi menjadi serigala, apalagi bentuk tubuh kami sebagaimana manusia biasa pada umumnya. Tetapi, kami memiliki kelebihan lain seperti tenaga, indera penciuman, tubuh yang kuat, dan lainnya.

Meskipun aku seorang wanita, aku bisa memukul seorang bodyguard yang memiliki tubuh kekar setinggi dua meter. Hidungku juga memiliki kemampuan luar biasa, misalnya mampu mencari orang hilang hanya dengan membaui barang milik orang itu. Kemudian, aku juga mempunyai keahlian yang lain. Aku memiliki mata saktiโ€”setidaknya, aku menyebutnya seperti itu karena aku tidak tahu nama yang cocok.

Mata sakti milikku mampu mengidentifikasi orang tersebut adalah orang jujur atau bohong. Setiap melihat seseorang, mataku secara otomatis memindai data di sampingnya, persis seperti sebuah robot AI atau Artificial Intelligence. Keluargaku sering menyebut diriku sebagai komputer berjalan. Karena bakatku inilah, bisnis anggur keluarga kami tidak pernah mengalami kerugian.

Aku tidak menyangka bahwa bangsa werewolf memiliki kemampuan seperti ini. Ayah maupun ibuku juga begitu. Bahkan mereka bilang, mungkin aku adalah satu dari sejuta keturunan yang memiliki kemampuan ajaib seperti itu. Mereka sering beranggapan jika nenek moyangku pernah berselingkuh dengan klan peri, makanya aku bisa memiliki bakat unik ini. Tetapi aku tak mau ambil pusing. Justru aku sangat bersyukur memiliki mata sakti sehingga aku dapat memiliki jenjang karir yang prestisius. Dari anak bos perkebunan anggur, hingga menjadi penasihat Presiden di usia ke-25, sungguh hidup yang menakjubkan bukan?

Tetapi ada satu hal yang selama ini mengganggu pikiranku.

Mate. Pasangan sejati atau belahan jiwa.

Jika membicarakan bangsa werewolf, artinya tidak akan lepas dari kata itu. Bukan seperti zaman dahulu, ketika para nenek moyang kami bertemu dengan mate, serigala di dalam tubuhnya akan mengaum kegirangan dan hidungnya diserang oleh aroma yang memabukkan. Namun bagaimana jadinya kalau keturunan yang ke-sekian seperti aku, yang tidak memiliki roh hewan dalam tubuhku, akan mengetahui bahwa dia adalah pasanganku.

Sial. Bagaimana caranya aku bisa menemukan Mateku?

Menjawab pertanyaan itu, ayah dan ibu pernah mengatakan satu hal padaku : kau akan tahu sendiri kalau dia orangnya. Seperti jodoh dari Tuhan, hatimu siap menerimanya meski kalian baru bertemu pertama kali.

Aku tidak percaya dengan ucapan orang tuaku. Lagipula, dengan hidup yang luar biasa seperti sekarang, sulit untuk mencari belahan jiwa. Aku terlalu sibuk dengan pekerjaan sehingga melupakan untuk mencari Mate.


Dan tanpa kusadari, pria itu menemukanku lebih dulu.

เดฑเต‡เดฑเตเดฑเดฟเด‚เด—เตเด•เดณเตเด‚ เดฑเดฟเดตเตเดฏเต‚เด•เดณเตเด‚

5.0
6 เดฑเดฟเดตเตเดฏเต‚เด•เตพ

เดˆ เด‡-เดฌเตเด•เตเด•เต เดฑเต‡เดฑเตเดฑเต เดšเต†เดฏเตเดฏเตเด•

เดจเดฟเด™เตเด™เดณเตเดŸเต† เด…เดญเดฟเดชเตเดฐเดพเดฏเด‚ เดžเด™เตเด™เดณเต† เด…เดฑเดฟเดฏเดฟเด•เตเด•เตเด•.

เดตเดพเดฏเดจเดพ เดตเดฟเดตเดฐเด™เตเด™เตพ

เดธเตโ€ŒเดฎเดพเตผเดŸเตเดŸเตเดซเต‹เดฃเตเด•เดณเตเด‚ เดŸเดพเดฌเตโ€Œเดฒเต†เดฑเตเดฑเตเด•เดณเตเด‚
Android, iPad/iPhone เดŽเดจเตเดจเดฟเดตเดฏเตเด•เตเด•เดพเดฏเดฟ Google Play เดฌเตเด•เตโ€Œเดธเต เด†เดชเตเดชเต เด‡เตปเดธเตโ€Œเดฑเตเดฑเดพเตพ เดšเต†เดฏเตเดฏเตเด•. เด‡เดคเต เดจเดฟเด™เตเด™เดณเตเดŸเต† เด…เด•เตเด•เต—เดฃเตเดŸเตเดฎเดพเดฏเดฟ เดธเตเดตเดฏเดฎเต‡เดต เดธเดฎเดจเตเดตเดฏเดฟเดชเตเดชเดฟเด•เตเด•เดชเตเดชเต†เดŸเตเด•เดฏเตเด‚, เดŽเดตเดฟเดŸเต† เด†เดฏเดฟเดฐเตเดจเตเดจเดพเดฒเตเด‚ เด“เตบเดฒเตˆเดจเดฟเตฝ เด…เดฒเตเดฒเต†เด™เตเด•เดฟเตฝ เด“เดซเตโ€Œเดฒเตˆเดจเดฟเตฝ เดตเดพเดฏเดฟเด•เตเด•เดพเตป เดจเดฟเด™เตเด™เดณเต† เด…เดจเตเดตเดฆเดฟเด•เตเด•เตเด•เดฏเตเด‚ เดšเต†เดฏเตเดฏเตเดจเตเดจเต.
เดฒเดพเดชเตเดŸเต‹เดชเตเดชเตเด•เดณเตเด‚ เด•เดฎเตเดชเตเดฏเต‚เดŸเตเดŸเดฑเตเด•เดณเตเด‚
Google Play-เดฏเดฟเตฝ เดจเดฟเดจเตเดจเต เดตเดพเด™เตเด™เดฟเดฏเดฟเดŸเตเดŸเตเดณเตเดณ เด“เดกเดฟเดฏเต‹ เดฌเตเด•เตเด•เตเด•เตพ เด•เดฎเตเดชเตเดฏเต‚เดŸเตเดŸเดฑเดฟเดจเตโ€เดฑเต† เดตเต†เดฌเต เดฌเตเดฐเต—เดธเตผ เด‰เดชเดฏเต‹เด—เดฟเดšเตเดšเตเด•เตŠเดฃเตเดŸเต เดตเดพเดฏเดฟเด•เตเด•เดพเดตเตเดจเตเดจเดคเดพเดฃเต.
เด‡-เดฑเต€เดกเดฑเตเด•เดณเตเด‚ เดฎเดฑเตเดฑเต เด‰เดชเด•เดฐเดฃเด™เตเด™เดณเตเด‚
Kobo เด‡-เดฑเต€เดกเดฑเตเด•เตพ เดชเต‹เดฒเตเดณเตเดณ เด‡-เด‡เด™เตเด•เต เด‰เดชเด•เดฐเดฃเด™เตเด™เดณเดฟเตฝ เดตเดพเดฏเดฟเด•เตเด•เดพเตป เด’เดฐเต เดซเดฏเตฝ เดกเต—เตบเดฒเต‹เดกเต เดšเต†เดฏเตเดคเต เด…เดคเต เดจเดฟเด™เตเด™เดณเตเดŸเต† เด‰เดชเด•เดฐเดฃเดคเตเดคเดฟเดฒเต‡เด•เตเด•เต เด•เตˆเดฎเดพเดฑเต‡เดฃเตเดŸเดคเตเดฃเตเดŸเต. เดชเดฟเดจเตเดคเตเดฃเดฏเตเดณเตเดณ เด‡-เดฑเต€เดกเดฑเตเด•เดณเดฟเดฒเต‡เด•เตเด•เต เดซเดฏเดฒเตเด•เตพ เด•เตˆเดฎเดพเดฑเดพเตป, เดธเดนเดพเดฏ เด•เต‡เดจเตเดฆเตเดฐเดคเตเดคเดฟเดฒเตเดณเตเดณ เดตเดฟเดถเดฆเดฎเดพเดฏ เดจเดฟเตผเดฆเตเดฆเต‡เดถเด™เตเด™เตพ เดซเต‹เดณเต‹ เดšเต†เดฏเตเดฏเตเด•.

Atika เดŽเดจเตเดจ เดฐเดšเดฏเดฟเดคเดพเดตเดฟเดจเตเดฑเต† เด•เต‚เดŸเตเดคเตฝ เดชเตเดธเตโ€Œเดคเด•เด™เตเด™เตพ

เดธเดฎเดพเดจเดฎเดพเดฏ เด‡-เดฌเตเด•เตเด•เตเด•เตพ