Buku ini berjudul “Bahasa Jurnalistik: Aplikasinya dalam Penulisan Karya Jurnalistik di Media Cetak, Televisi, dan Media Online”. Pemberian judul agar pembaca memahami bagaimana praktik berbahasa tidak hanya di karya jurnalistik berita (news) tetapi karya jurnalistik berbentuk opini (views). Di sisi lain, berbagai buku bahasa jurnalistik yang beredar di pasaran hanya mengeksplorasi aspek berbahasa dalam jurnalistik semata– yang bahkan cenderung mengarah ke pembahasan Bahasa Indonesia–tanpa menunjukkan secara praktikal penggunaannya untuk berbagai karya jurnalistik dan media jurnalistik (surat kabar/majalah, televisi, radio, dan media online) yang ada. Padahal dua faktor tersebut (faktor karya jurnalistik dan media jurnalistik) memberikan ciri pembeda dalam praktik penggunaan bahasa jurnalistik.
Bahasa Jurnalistik: Aplikasinya Dalam Penulisan Karya Jurnalistik Di Media Cetak, Televisi, Dan Media Online
Husen Mony lahir di Rohomoni, sebuah desa di Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, 1 Januari 1984. Gelar S-1 diraih dari Jurusan Jurnalistik, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Sahid Jakarta. Kemudian meraih gelar Magister Ilmu Komunikasi pada kampus yang sama. Kini, ia dipercaya oleh almamaternya sebagai dosen tetap dengan fokus mengajar mata kuliah jurnalistik, seperti Bahasa Jurnalistik, Dasar-Dasar Jurnalistik, Teknik Mencari dan Menulis Berita, Interview Jurnalistik, Investigative Reporting, Indepth Reporting, Hukum dan Etika Pers, dan lain-lain. Selain sebagai pengajar, ia juga terlibat aktif melakukan penelitian dan kepenulisan di bidang jurnalistik serta memberikan pelatihan tentang kepenulisan pada ASN. Mendapatkan hibah riset dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk penelitiannya berjudul “Kompetensi Penulisan Berita Wartawan Penerima Sertifikat Kompetensi Ditinjau dari Aspek Bahasa Jurnalistik”. Artikelnya yang khusus membahasa tentang pers pernah dimuat pada media massa lokal, di antaranya berjudul “Benarkah Pers Sudah Merdeka?” (Radar Bekasi).