Karena itu tantangan yang dihadapi oleh Islam dan pendidikan Islam di zaman kontemporer saat ini jelas jauh berbeda dan kompleks jika ingin membandingkannya dengan tantangan Islam dan pendidikan Islam di zaman klasik atau pertengahan, baik secara eksternal maupun internal. Terutama pendidikan Islam yang perlu didisain untuk menjawab tantangannya, baik pada sisi konsepnya, kurikulum, kualitas sumberdaya insaninya, lembaga-lembaga dan organisasinya, serta mengkonstruksinya agar dapat relevan. Isu-isu kontemporer seputar Islam dan pendidikan Islam inilah yang selanjutnya akan dibahas pada buku ini.
Buku ini memuat 10 (sepuluh) esei penulis, yang masing-masing esei membawa isu-isu tertentu yang aktual untuk didiskusikan, yaitu: pertama, Perspektif Umat Islam Tentang Ilmu Agama dan Ilmu Umum: Dari Dikotomi ke Integrasi; kedua, Dikotomi Agama dan Ilmu dalam Sejarah Umat Islam dan Kemungkinan Pengintegrasiannya: Prospeknya di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam; ketiga, Masjid dalam Lintasan Sejarah Umat Islam; keempat, Penyimpangan Seksual: Sebuah Interpretasi Teologi, Psikologi dan Pendidikan Islam; kelima, Hak-Hak Anak yang Dirampas: Kajian Terhadap Kasus Perdagangan dan Eksploitasi Anak dalam Sudut Pandang HAM dan Islam; keenam, Nilai-Nilai Pendidikan dalam Jihad; ketujuh, Sekolah Progresif: Relevansinya Bagi Sekolah Bercirikan Islam di Indonesia; kedelapan, Pendidikan Agama Islam Berwawasan Kearifan Lingkungan di Sekolah Dasar: Dasar, Signifikansi dan Implementasi; kesembilan, Pendidikan Karakter dalam Islam: Pemikiran Al-Ghazali tentang Pendidikan Karakter Anak Berbasis Akhlaq al-Karimah; kesepuluh, Neo-Modernisme Islam Nurchalish Madjid: Relevansinya dengan Pembaruan Pendidikan Islam.
PENULISSyamsul Kurniawan, lahir di Pontianak, 1 Juli 1983. Tamat dari Fakultas Ushuluddin di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 2005 dengan gelar Sarjana Theologi Islam. Selanjutnya meraih gelar Magister Studi Islam di bidang Pemikiran Pendidikan Islam pada tahun 2009.
Syamsul Kurniawan merupakan ASN Dosen di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, dan terakhir menjabat sebagai Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam. Di masa jabatannya, Jurusan Pendidikan Agama Islam berhasil meraih akreditasi A dari Ban-PT. Sehingga Jurusan Pendidikan Agama Islam menjadi satu-satunya jurusan di IAIN Pontianak yang saat itu terakreditasi A. Logo kampus yang digunakan IAIN Pontianak saat ini juga merupakan rancangannya.
Dalam berorganisasi, Syamsul Kurniawan aktif di kepengurusan wilayah Muhammadiyah Provinsi Kalimantan Barat (sebagai Ketua Lembaga Hubungan Umat Beragama dan Peradaban), di Ikatan Keluarga Alumni Sunan Kalijaga Provinsi Kalimantan Barat (sebagai Ketua I), dan juga di Majelis Wilayah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam Provinsi Kalimantan Barat (sebagai Sekretaris Bidang Pendidikan Karakter). Syamsul Kurniawan juga sering diundang menjadi narasumber pada kegiatan seminar dan forum diskusi terutama pada bidang yang digelutinya, yaitu character building dan kependidikan Islam.
Menikah tahun 2010 dengan Ns. Masmuri, S.Kep., M.Kep (saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua 2 STIKes Yarsi Pontianak), dan dikaruniai pada tahun 2015 seorang putri bernama Ayunindya Sophie Azzahra, dan pada tahun 2018 seorang putra bernama Hussein Haekal ‘Atha’illah.
Karya-karya tulis Syamsul Kurniawan terbit di beberapa media cetak dan online, baik lokal maupun nasional. Begitupula di jurnal ilmiah baik yang sifatnya nasional terakreditasi dan internasional bereputasi. Sementara dalam bentuk buku juga cukup banyak. Beberapa karya tulisnya dalam bentuk buku seperti: Pertama, Jejak Pemikiran Tokoh Pendidikan Islam (Ar-Ruzz Media, 2011). Kedua, Studi Ilmu Pendidikan Islam (Ar-Ruzz Media, 2012). Ketiga, Pendidikan Karakter: Konsepsi dan Implementasinya di Lingkungan Keluarga, Sekolah, Perguruan Tinggi dan Masyarakat (Ar-Ruzz Media, 2013). Keempat, Filsafat Pendidikan Islam (Samudra Biru, 2014). Kelima, Ilmu Pendidikan Islam: Sebuah Kajian Komprehensif (Ombak, 2016). Keenam, Gagasan Pendidikan Kebangsaan Soekarno: Ide Progresif atas Pendidikan Islam Indonesia (Madani, 2017), Ketujuh, Apa yang Tersisa dari Indonesia: Esei-Esei Politik, Sosial dan Pendidikan (Samudra Biru, 2019). Kedelapan, Metamorfosis Ramadhan: Isu-Isu Strategis Seputar Masalah Keumatan, Kebangsaan dan Kemanusiaan (Samudra Biru, 2019). Kesembilan, Berdamai dengan Perubahan: Pandemi Covid-19 dalam Tinjauan Sosial, Agama dan Pendidikan (Turangga, 2020), Kesebelas, Panta Rhei: Ragam Ekspresi, Krisis yang Dialami dan Tantangan yang Dihadapi Umat Beragama (Ayunindya, 2021), dan lain-lain.