Sekarang ini, kasus korupsi tidak pernah henti difragmentasikan oleh para pengusaha, praktisi hukum dan politisi kita di negeri ini, seperti diberitakan teranyar yang dilakukan oleh salah satu politisi partai besar, dan notabene-nya adalah anggota legislatif yang terhormat. Menyusul kasus-kasus korupsi sebelumnya, baik masalah bantuan sosial, dan anggaran lainnya—seperti kasus yang menimpa Bupati Subang, Gubernur Sumatera Utara, hakim, panitera dan lainnya. Hal ini semakin menegasikan bahwa korupsi sejatinya bukan masalah kesejahteraan yang diterima—terutama oleh para birokrat—tetapi lebih pada persoalan mental, karena korupsi tidak disebabkan oleh sebab tunggal dan yang lebih essensial tentu karena sistem yang berlaku di negeri ini. Misalnya sistem hukum, politik, administrasi kepegawaian, sosial, pengawasan dan lainnya.
Azyumardi Azra secara tegas mengatakan; agama apapun—khususnya Islam—mengutuk keras tindakan korupsi dalam bentuk apapun. Kata-kata Nabi 'la'natullahi 'ala al-raasyi wa al-murtasyi' (laknat Allah terhadap orang yang memberi suap dan yang menerima suap) adalah meniscayakan ketegasan itu. Term 'al-raasyi' berasal dari kata dasar 'risywah' yang dalam kamus bahasa Arab modern tidak hanya bermakna 'penyuapan' (bribery) tetapi juga korupsi dan ketidakjujuran (dishonesty).
Dalam konteks ajaran Islam yang lebih luas, korupsi adalah tindakan yang bertentangan dengan prinsip keadilan {al-'adalah), akuntabilitas (al-amanah), dan tanggung jawab. Korupsi dengan segala dampak negatifnya yang menimbulkan berbagai distorsi terhadap kehidupan negara dan masyarakat dapat dikategorikan sebagai perbuatan yang diharamkan dan termasuk dosa besar—bahkan secara hukum Islam bisa dimasukkan dalam jenis khiyanah (berhianat). Risywah terus terjadi tanpa mengenal henti. Ia mengakar, menjamur, bahkan selalu menabur benih baru korupsi dan semakin memberi impresi tentang parahnya fenomena risywah di negara kita, seakan mementahkan komitmen pemerintah dalam memberantas korupsi, suap, sogok dan sebangsanya. Berdirinya KPK dan lembaga antikorupsi lainnya—dengan berbagai prestasi pengungkapan kasus korupsi—juga tidak memberikan efek jera kepada para pelakunya
H. Masduki Duryat, lahir pada tanggal 12 Januari 1968 di Indramayu, Jawa Barat. Ia merupakan putra keempat dari tujuh bersaudara keluarga Bapak H. Duryat (alm.) dan Ibu Hj. Zaetun.
Telah menyelesaikan pendidikan formal untuk pendidikan dasar pada tahun 1982 di SD Negeri Kandanghaur III Indramayu dan MI PUI di Kandanghaur Indramayu tahun 1982, Madrasah Tsanawiyah (MTs) Ibnu Hajar Kandanghaur Indramayu lulus tahun 1985. Untuk jenjang pendidikan tingkat atas lulus tahun 1988 dari Pendidikan Guru Agama (PGA) Negeri Cirebon. Gelar Sarjana (S1) Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada Desember tahun 1992. Pendidikan Pascasarjana (S2) ditempuhnya setelah 14 tahun kemudian di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Cirebon Prodi Ilmu Pendidikan, Konsentrasi Manajemen Pendidikan Islam selesai tahun 2008. Melanjutkan studi Program Doktoral (S3) di Universitas Islam Nusantara (UNINUS) Bandung Prodi Ilmu Pendidikan, konsentrasi Manajemen Pendidikan selesai 3 Desember tahun 2014.
Karir di Pegawai Negeri Sipil (PNS) sejak tahun 1995 sebagai Penyuluh Keluarga Berencana di Kantor BKKBN Kabupaten Indramayu sampai dengan tahun 2004, dan pernah meraih penghargaan dari Presiden RI BJ. Habibie di Istana Negara pada 8 Juli 1999 sebagai Penyuluh KB teladan Jawa Barat. Berbarengan dengan itu menjadi Kepala SMA Islam At-Taqwa Kandanghaur Indramayu sampai sekarang. Pada tahun 2004 bersamaan BKKBN dijadikan lembaga perangkat daerah dengan diberlakukannya otonomi daerah, mutasi menjadi tenaga pendidik di SMA Negeri 1 Kandanghaur Indramayu sampai tahun 2011, juli 2011 sampai dengan sekarang mutasi menjadi dosen IAIN Syekh Nurjati Cirebon DPK pada STIT al-Amin Indramayu, dan sekarang aktif juga menjadi dosen di Program S1 serta Pascasarjana IAIN Cirebon dan Universitas Wiralodra Indramayu. Sejak Nopember 2016 dipercaya menjadi Ketua STKIP al-Amin Indramayu.
Pengalaman mengajar pernah dilaluinya di beberapa sekolah dan Perguruan Tinggi. Mengajar di MTs Ibnu Hajar Kandanghaur Indramayu 1992-1994, MTs Ma‘arif Langut Indramayu 1993-1994, SMA Candradimuka Kandanghaur Indramayu 1993-1994, SMP LPPMRI Kandanghaur Indramayu 1994. SMA Negeri 1 Kandanghaur 1993-1995 dan 2004-2011. Dosen di Universitas Wiralodra Indramayu, 2002-2004, 2012-1013, 2016 juga mulai aktif lagi. Dosen di Sekolah Tinggi Agama Islam Shalahuddin Al-Ayyubi Jakarta, 2004-2006, Dosen di Sekolah Tinggi Pangeran Dharma Kusuma Segeran Indramayu 2004-2006. Dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Al-Amin Indramayu 2004 sampai dengan sekarang. Kepala SMA Islam Attaqwa kandanghaur sejak 2003 sampai dengan sekarang. Sejak Juli 2011 mutasi di IAIN Syekh Nurjati Cirebon DPK pada STIT al-Amin Indramayu.
Kegiatan pengembangan profesi yang pernah diikutinya seminar pengembangan kurikulum 2004 dalam meningkatkan mutu pendidikan sesuai standar akreditasi sekolah di Cirebon Maret 2004, Workshop MGMP tingkat Propinsi Jawa Barat di bandung Juli 2004, Pembinaan Guru Agama MDA, SD, SMP, SMA/SMK di Indramayu Agustus 2006, Seminar meningkatkan mutu pendidikan melalui pemahaman KTSP dan standar penilaian di Cirebon, Maret 2007. Seminar meningkatkan kompetensi guru melalui pemahaman standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar proses pembelajaran dan standar penilaian pendidikan di Cirebon April 2007. Seminar PTK dan peningkatan mutu pendidikan di Indramayu Nopember 2007, seminar meningkatkan mutu pendidikan melalui pengembangan bahan ajar dan rancangan penilaian hasil belajar di Cirebon Nopember 2007. Panitia seminar kualifikasi dan kompetensi guru antara tuntutan kerja dan profesionalisme, di Indramayu Desember 2007. Lokakarya kebijakan pendidikan nasional dalam upaya peningkatan mutu IPM melalui sertifikasi dan NUPTK bagi sekolah-sekolah swasta di Indramayu Pebruari 2008 dan beberapa kegiatan seminar/pelatihan lainnya. Panitia dan nara sumber workshop PKG bagi guru-guru PAI SD, SMP, SMA/SMK, 2012, Panitia workshop implementasi kurikulum PAI dan budi pekerti 2013. Workshop Nasional Integrasi Ilmu dan Agama Bagi Dosen di IAIN Cirebon, Juli 2013. Workshop Pengisian Borang Institusi oleh BAN PT, Maret 2014, Worksop Penjaminan Mutu PT. Juli 2016, Workshop Satuan Pengawas Internal di PT., Agustus 2016. Di samping itu juga aktif memberikan ceramah agama dan nara sumber dalam seminar di antaranya tentang ToT Perlindungan Anak dan Perempuan di RS Cicendo Bandung Mei 2016, nara sumber pada seminar Narkoba dan Pornografi di Aula SMKN Gantar Indramayu Mei 2016, studium general tetang Skandal Gelar Tanpa Nalar pada OPSPEK STIT/STKIP al-Amin Indramayu Agustus 2015. Poligami dalam Perspektif Undang-Undang Anti Kekerasan dalam Rumah Tangga, Guru; antara Idealisme dan Tuntutan Kerja, Peningkatan Kompetensi Guru di SMP/MTs dan MA juga menulis di surat kabar dan jurnal, di antara tulisannya adalah Zina Sebuah Perbandingan, Valentine Day‘s dan Generasi Rabbani, Sosiologi Max Weber Relevansinya dengan Pendidikan Islam, Taubat Kolektif Menjaring Berkah Allah, Pacaran; Pahala Versus Dosa, Demokratisasi Pendidikan Islam, Etika dalam Bingkai Ilmu Pengetahuan, Membangun Martabat Bangsa di Era Otonomi Daerah; Melalui UN, Indramayu Barat; Mungkinkah, Mengangkat Martabat Bangsa melalui UN di Era Otonomi Daerah, Prostitusi; Problematika Sosial Keagamaan, Dilema Mahalnya Menjadi Pemimpin, Tasamuh; Belajar dari Tolikara, Islam Radikal dan Gafatar, Serbuan Tenaga Asing; Ironi Lulusan SMK, Negara Lunak serta tulisan lainnya.
Bukunya yang sudah diterbitkan adalah Evaluasi Pendidikan Nasional; Kajian Kritis Terhadap Kebijakan dan Implementasinya, Ilmu Pendidikan Islam; Problematika dan Eksistensinya dalam Berselancar di Era Global, Paradigma Pendidikan Islam; Upaya Penguatan Pendidikan Agama Islam di Institusi yang Bermutu dan Berdaya Saing, Kepemimpinan Pendidikan; Meneguhkan Legitimasi dalam Berkontestasi di Bidang Pendidikan dan sekarang sedang dalam proses penerbitan Manajemen Pendidikan Antikorupsi.
Di bidang organisasi, penulis juga aktif menjadi pengurus GP. Ansor Indramayu, bidang dakwah dan pengkaderan 1994-1998, Sekretaris Yayasan As-Said 2003-2007, Ketua DKM Besar At-Taqwa Kandanghaur, 2003-2006. Pengurus MUI Kecamatan Kandanghaur, sekretaris bidang 2003-2006, Pengurus ICMI Kabupaten Indramayu, bidang pemuda 2003-2008, Sekretaris Umum MUI Kecamatan Kandanghaur 2008-2013, Ketua Dewan Dakwah Indonesia Kab. Indramayu, 2008-2013. Dewan Pakar Perguruan NU (Pergunu) Kab. Indramayu, 2013-2018. Pengurus MWC NU Kec. Kandanghaur, Katib Syuriah 2013-2018. Pengurus MUI Kab. Indramayu Bidang Penelitian 2016-2020.
Buah dari pernikahannya dengan Dra. Hj. Nadiroh Nuryaman, M. Pd.I—alumni IAIN Sunan Gunung Djati Bandung dan IAIN Syekh Nurjati Cirebon, pada tanggal 23 Agustus 1993 telah dikaruniai dua anak laki-laki yaitu Ahmad Fikri Aziz Masduki lahir di Indramayu pada tanggal 08 Oktober 1994, dan Naufal Bahrul Ilmi Masduki lahir di Indramayu pada tanggal 15 Pebruari 1998.