ââŚSyekh Nawawi al-Bantani seorang ulama multi disiplin. Ratusan judul karya yang telah beliau tulis dalam berbagai disiplin ilmu lebih dari cukup membuktikan itu. Bukti tidak terbantahkan lainnya, dan ini lebih dari cukup, bahwa beliau digelari oleh para ulama kota Mekah dan Madinah saat itu sebagai Sayyid âUlamââ al-Hijâz. Tidak terkecuali dengan tasawuf, Syekh Nawawi al-Bantani disamping telah menulis beberapa karya dalam bidang ilmu ini, beliau juga adalah seorang praktisi di dalamnya, maka itu beliau adalah sosok yang komprehensif dalam menerjemahkan ilmu-ilmu dalam ajaran Islam sekaigus nilai-nilainya, atau dengan istilah lain al-Jâmiâ Bayn al-âIlm Wa al-âAmal.
Salah satu karya fenomenal Syekh Nawawi dalam ilmu tasawuf adalah Salâlim al-Fudlalââ Syarh ManzhĂťmah Hidâyah al-Adzkiyââ. Hampir keseluruhan apa yang telah dituliskan oleh al-Sarraj dalam al-Lumaâ terkait berbagai definisi ajaran-ajaran tasawuf telah terangkum dalam kitab Salâlim al-Fudlalââ ini. Karya beliau lainnya yang juga populer, bahkan dipelajari oleh hampir seluruh pondok pesantren di Indonesia, adalah Nashâ-ih al-âIbâd Syarh al-Munabbihât âAlâ al-Istiâdâd li Yawm al-Maââd. Sebuah karya yang benar-benar birisi tasawuf murni yang bertujuan memperbaiki akhlak (Ishlah Ahwal al-Qulub), baik akhlak kepada Allah, rasul-Nya, maupun kepada sesama.
Salah satu karya agung Syekh Nawawi lainnya adalah dalam bidang tafsir, yaitu Marâh LabĂŽd yang juga dikenal dengan Tafsir al-Nawawi atau al-Tafsir al-Munir Li Maâalim al-Tanzil. Melihat kepada tema besar ditulisnya kitab ini, juga melihat kepada referensi beliau dalam menyusun kitab ini; yang terutamanya yaitu hâsyiyah TafsĂŽr al-Jalâlayn atau TafsĂŽr al-Jamal, MafĂŁtih Al-Ghaib, TafsĂŽr AbĂŽ al-SuâĂťd, dan TafsĂŽr al-Sirâj al-MunĂŽr karya Syams al-Din ibn Muhammad ibn Muhammad al-Syarbini, jelas tafsir Marâh LabĂŽd adalah kitab tafsir yang bertujuan untuk mengungkap kandungan-kandungan al-Qurâan, bukan sebagai kitab murni tasawuf. Namun demikian dalam makalah ini akan kita kaji adakah kemungkinan ajaran-ajaran tasawuf dituangkan di dalam kitab tafsir Marâh LabĂŽd? Adakah korelasi catatan Syekh Nawawi dalam Salâlim al-Fudlalââ dengan tafsir Marâh LabĂŽd? Hasil analisa ini diharapkan dapat menyimpulkan adakah tafsir Marâh LabĂŽd sebagai kitab tafsir bercorak sufisme atau tidakâŚâÂ
 ⍠Dr. H. Kholilurrohman, MA, lahir di Subang 15 November 1975, Dosen Unit Kerja Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta (DPK/Diperbantukan di STAI Al-Aqidah al-Hasyimiyyah Jakarta), dan Dosen pasca sarjana Institut PTIQ Jakarta.
⍠Jenjang pendidikan formal dan non formal, di antaranya; Pondok Pesantren Darul Rahman Jakarta (1993), Institut Islam Daarul Rahman (IID) Jakarta (S1/Syariâah Wa al-Qanun ) (1998), STAI az-Ziyadah Jakarta (S1/Ekonomi Islam) (2002), Pendidikan Kader Ulama (PKU) Prop. DKI Jakarta (2000), UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (S2/Tafsir dan Hadits) (2005), Institut PTIQ (S3/Tafsir), TahfĂŽzh al-Qurâan di Pondok Pesantren Manbaâul Furqon Leuwiliang Bogor (Non Intensif), âNgaji face to faceâ (TallaqqĂŽ Bi al-Musyâfahah) untuk mendapatkan sanad beberapa disiplin ilmu kepada beberapa Kiyai dan Haba-ib di wilayah Jawa Barat, Banten, dan khususnya di wilayah Prop. DKI Jakarta.Â
⍠Belajar aktif kepada murid-murid al-Imam as-Sulthan al-Hâfizh Abdullah al-Harari, di antaranya kepada Syekh al-âAllâmah al-HabĂŽb DR. Salim ibn Mahmud Alwan al-Husaini, Syekh al-âAllâmah al-HabĂŽb DR. Thariq Mohamad Najieb al-Lahham al-Husaini, Syekh Fawwaz Abbud, Syekh Bilal al-Humaishi, Syekh al-HabĂŽb Khalil ibn Abdil Qadir Dabbagh al-Husaini, Syekh al-HabĂŽb Muhammad asy-Syafiâi al-Muth-thalibi, Syekh al-HabĂŽb Umar ibn Adnan Dayyah al-Hasani, Syekh al-HabĂŽb Muhammad Awkal al-Husaini, Syekh al-âAllâmah Ahmad Tamim (Mufti Ukraina), Syekh Mohamad Osman Osman, Syekh al-HabĂŽb DR. Samir al-Khouli ar-Rifaâi al-Husaini, dan lainnya.
⍠Terutama kepada Syekh Salim ibn Mahmud Alwan al-Husaini, yang kini menjabat ketua Majelis Fatwa Syarâi di Australia, dari sekitar tahun 1997 hingga sekarang masih tetap aktif belajar kepadanya.
⍠Mendapat ijazah tarekat ar-Rifaâiyyah dan tarekat al-Qadiriyyah dari asy-Syaikh al-âAllamah al-Qa-id al-Mursyid al-Mutakallim al-âArif Billah Husamuddin Qaraqirah dengan sanad -nya dari al-Imam as-Sulthan al-Hâfizh Abdullah al-Harari hingga kepada al-Imam Ahmad ar-Rifaâi dan al-Imam Abdul Qadir al-Jilani. Dalam tarekat al-Qadiriyyah mendapatkan ijazah kedua metodenya; (1) thariqah al-âadd, (2) thariqah al-jarr. Dalam tarekat al-Qadiriyyah selain dari sanad Syekh Husam; juga mendapatkan ijazah dari sanad al-H abĂŽb DR. Salim ibn Mahmud Alwan.Â
⍠Mendapatkan Ijâzah Hadits Musalsal Bil Awwaliyyah dari al-âAllâmah al-H abĂŽb DR. Salim ibn Mahmud Alwan dari al-Imam as-Sulthan al-Hâfizh Abdullah al-Harari dengan sanad -nya hingga kepada sahabat Abdullah ibn Amr ibn al-âAsh; dari Rasulullah.
⍠Mendapatkan Ijâzah kitab tsbat al-âAllâmah al-HabĂŽb DR. Jamil Halim al-Husaini al-Bairuti al-Madani, berjudul Jamâa al-Yawaqit al-Ghawali Min Asanid asy-Syaikh Jamil Halim al-âAwali, pemimpin Jamâiyyah ash-Shufiyyah Bairut Lebanon, yang diijazahkan oleh beliau langsung.
⍠Selain itu dalam al-Kutub as-Sabâah al-Haditsiyyah mendapatkan Ijâzah âAmmâh dari al-Muâammar al-Mujiz as-Sayyid asy-Syaikh Hamid Abu Alawi ibn Alawi ibn Salim al-Kaf, di Mekah, 17 Dzul Hijjah 1434 H (dengan rekomendasi dari as-Sayyid asy-Syarif al-âAllamah DR. Jamil Halim al-Husaini, Ketua Jamâiyyah Shufiyyah Lebanon). Syekh Hamid al-Kaf meriwayatkannya dari para ulama terkemuka, di antaranya dari; 1. As-Sayyid Alawi ibn Salim al-Kaf (ayah beliau sendiri), 2. Al-Muhaddits asy-Syarif Muhammad al-Musthafa ibn Abdil Qadir asy-Syinqithi, 3. Syekh Muhammad Ahyad al-Bughuri (Bogor), 4. Syaikh Hasan ibn Saâid Yamani, 5. Syekh Muhammad Arabi at-Tabbani, 6. Sayyid Alawi ibn Abbas al-Maliki, 7. Syekh Hasan Masy-syath, 8. Sayyid Muhammad Amin Kutubi, 9. Syekh Muhammad Nur Saif, 10. Al-Musnid Syekh Muhammad Yasin al-Fadani (Padang), 11. Syekh Abdul Qadir ibn Abdil Muth-thalib al-Mandili (Mandailing), 12. Al-Faqih al-Muhaddits Muhammad Syaârani ibn Arif al-Banjari (Banjarmasin), 13. Syekh Abdullah ibn Muhammad ibn Shiddiq al-Ghumari (Maroko), 14. Syekh Abdul Aziz ibn Muhammad ibn Shiddiq al-Ghumari (Maroko), 15. Syekh Ibrahim ib Dawud Fathani (Pattani, Thailand), 16. As-Sayyid ibrahim ibn Umar ibn Aqil, 17. KH. Mahrus (Lirboyo), dan ulama terkemuka lainnya. Sanad-sanad beliau dibukukan dalam tsabt berjudul Ijazah al-Kutub as-Sabâah.Â
⍠Mendapatkan Ijâzah dalam seluruh karya Syekh Nawawi al-Bantani dari KH. Abdul Jalil (Senori Tuban); dari KH. Abul Fadlal; dari KH. Abdus-Syakur; dari Syekh Nawawi Banten. KH. Abul Fadlal selain dari KH. Abdul Syakur, juga mendapat sanad dari KH. Hasyim Asyâari (Tebuireng); dari Syekh Nawawi Banten.
⍠Dalam seluruh kitab aqidah karya ulama Ahlussunnah Wal Jamaâah al-Asyâariyyah al-Maturidiyyah mendapat Ijâzah âAmmâh dari KH. Asymawi (Danawarih Tegal); dari KH. Said bin Armiya; dari KH. Ubaidah; dari Syekh Nawawi al-Bantani dan dari Syekh Kholil (Bangkalan). Di antaranya seperti; Jawharah at-Tauhid dengan syarh -nya (Tuhfatul Murid), as-Sanusiyyah, Ummul Barahin, Aqidatul Awam dengan kitab syarh -nya (seperti Nuruz-Zhalam), Kifayatul Awam, dan lainnya.
⍠Mendapat Ijâzah âAmmâh dalam seluruh disiplin ilmu-ilmu Islam dengan seluruh tsabt Syekh Yasin al-Padani, --yang diantaranya dibukukan oleh beliau sendiri dalam al-âIqd al-FarĂŽd Min Jawâhir al-AsânĂŽd-- ; dari KH. Abdul Hannan Maâshum (Kediri); dari KH. Abu Razin Muhammad Ahmad Sahal Mahfuzh (Pati); dari KH. Zubair ibn Dahlan (Sarang) dan al-Musnid Syekh Yasin al-Padani.
⍠Juga mendapat Ijâzah âAmmâh dalam seluruh disiplin ilmu-ilmu Islam, --selain jalur sanad KH. Abdul Hannan-- yang dituangkan dalam seluruh tsabt Syekh Yasin al-Padani dari Prof. DR. as-Sayyid Aqil ibn Husain al-Munawwar; dari Syekh Yasin al-Padani.
⍠Juga mendapat Ijâzah âAmmâh dalam seluruh disiplin ilmu-ilmu Islam dalam seluruh tsabt Syekh Yasin al-Padani --selain jalur di atas-- dari KH. Ahmad Fahmi Zamzam al-Maliki al-Makki al-Banjari; dari Syekh Yasin al-Padani.Â
⍠Selain sebagai dosen juga mengajar di beberapa Pondok Pesantren dan memimpin beberapa Majalis âIlmiyyah di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
⍠Sebagai pengasuh Pondok Pesantren Menghafal al-Qurâan Khusus Puteri Darul Qurâan Bendungan Kecamatan Pagaden Barat Subang Jawa Barat.
⍠Beberapa karya yang telah dibukukan di antaranya; 1) Membersihkan Nama Ibnu Arabi, Kajian Komprehensif Tasawuf Rasulullah. 2) Studi Komprehensif Tafsir Istawa . 3) Mengungkap Kebenaran Aqidah Asyâariyyah. 4) Penjelasan Lengkap Allah Ada Tanpa Tempat Dan Arah Dalam Berbagai Karya Ulama. 5) Memahami Bidâah Secara Komprehensif. 6) Meluruskan Distorsi Dalam Ilmu Kalam. 7) Membela Kedua Orang Tua Rasulullah dari Tuduhan Kaum Wahabi Yang Mengkafirkannya. 8) al-Fara-id Fi Jawharah at-Tawhid Min al-Fawa-id (berbahasa Arab Syarh Matn Jawharah at-Tawhid ), 9). Al-Maqalat al-Jamiâah Li Tahqiq Aqa-id Ahlissunnah Wa al-Jamaâah (berbahasa Arab), 10). Al-Fattah Fi Syarh Arbaâin Haditsan Li al-Hushul âAla al-Arbah , dan beberapa tulisan lainnya yang telah diterbitkan jurnal dalam dan luar negeri.
⍠catatan SANAD di atas hanya sebagian saja, masih banyak yang lainnya, terutama pada al-MAQRU-AT, AL-MASMU'AT, dan AL-MUSALSALAT.Â