Manusia laci menjelaskan padaku bahwa semua orang melempar kabar dengan menulis di pikiran mereka masing-masing. Mereka yang barbar dan berdarah dingin akan berlomba-lomba menulis dan membaca pikiran orang-orang yang tersebar di seluruh penjuru gelombang pada udara. Mereka melakukannya semata-mata untuk memenuhi kebutuhan pribadi agar merasa ada. — Tezcatlipoca
Sementara api? Dia menjalar, mengelilingi kita, tapi membiarkan orang menyaksikan saat-saat terakhir di tengah kobaran zatnya. Kusen langit-langit rumah berjatuhan, pintu kayu rusak, gorden terbakar, sofa dan karpet seperti daun meranggas, dan semua yang ada di hadapanmu bermetamorfosis. Namun, api tetap tenang di sekitar, tak menyentuhmu hingga kau tak bisa lagi menikmati apa-apa. Tahu-tahu, kau sudah mati. — Rumah Kremasi
***
Kumpulan cerpen ini berisi sepilihan cerita pendek karya Ayu Welirang dari tahun 2012 hingga 2018 yang dikumpulkan dari berbagai media. Bercerita tentang hidup, mati, dan apa yang tidak pernah benar-benar ada dalam isi kepala manusia.