Tentu tidaklah cukup bagi kaum Muslim hanya menghormati secara formalitas mushhaf-mushhaf dengan menghiasnya dan/atau menghiasi rumah-rumah mereka dengannya. Al Qur’an harus dihormati, dimuliakan, dibaca, dipelajari, ditelaah dan dikaji, dikupas makna-makna yang dalam di balik ayat-ayatnya dan diamalkan serta diperkenalkan kepada umat manusia dan juga harus diperjuangkan ide-ide mulia yang diajarkan olehnya.
Dalam membangkitkan semangat kaum Muslim untuk berlomba-lomba mempelajari Al Qur’an, banyak cara ditempuh oleh Rasulullah saw.-selain keagungan Al Qur’an itu sendiri. Di antaranya, dengan menampakkan perhatian yang luar biasa besarnya terhadap Al Qur’an baik dalam level pembacaan, penghafalan, maupun pengamalan. Dalam perjalanannya, beragam bahasan telah disimpulkan para ulama baik klasik maupun kontemporer dari ayat-ayat Al Qur’an. Hal itu dapat kita saksikan dari banyaknya ragam kajian yang dikemukakan oleh, misalnya, Az Zarkasyi (W: 794 H) dalam Al Burhân-nya, di mana ia merangkum di dalamnya empat puluh ragam bahasan. Demikian pula halnya dengan Jalaluddin As Suyuthi (W: 911 H) dalam Al Itqân-nya, beliau merangkum sebanyak delapan puluh ragam bahasan dalam kitab tersebut.
Begitu juga dengan metodologi tafsir. Para ulama dan pakar Al Qur’an telah mengembangkan metodologi tafsir guna mempermudah pencapaian kesimpulan yang utuh dan akurat dan agar pesan yang disampaikan Al Qur’an lebih mudah dipahami. Salah satu yang mungkin dapat membantu mengenali kebesaran dan keagungan Al Qur’an serta memahami peran dan fungsinya adalah dengan mengenal nama dan sifat yang ditetapkan untuk Al Qur’an.
Namun sayang, sepanjang pengetahuan penulis, belum ada buku yang khusus mengupas rahasia di balik nama-nama dan sifat-sifat Al Qur’an itu yang ditulis dalam bahasa Indonesia, baik terjemahan maupun karya tulis. Melihat kenyataan demikian, dan terdorong oleh keinginan untuk memperkenalkan rahasia di balik nama-nama dan sifat-sifat Al Qur’an itu, buku ini hadir dengan harapan dapat mengisi kekosongan itu.
Ali Zainal Abidin al Habsyi, lahir di Gresik, Jawa Timur pada 6 Pebruari 1966 M. Setelah menamatkan jenjang pendidikan Sekolah Dasar di Madrasah Malik Ibrahim di kota kelahirannya, penulis melanjutkan pendidikan agama di Pesantren Islan YAPI, Bangil tahun 1982-1988, selanjutnya menjadi tenaga pengajar di almamaternya hingga saat ini.
Penulis aktif menulis buku agama dengan beragam tema, seperti; Tafsir Al Quran, Kritik Hadis, Sejarah, Akhlak Islami dll. Buku pertama yang ia tulis berjudul Tafsir Nur Tsaqalain. Selanjutnya judul lainnya, Bayarlah Upah Nabi Muhammad Saw., Benarkah Nabi Muhammad Pernah Tersihir, Revolusi Akhlak - Membangun Diri Menuju Sukses, Agar Tak Sia-sia Bacaan Al Quran Anda dan masih banyak judul lainnya