KEKERASAN SIMBOLIK DI SEKOLAH: Sebuah Ide Sosiologi Pendidikan Pierre Bourdieu (sampel halaman gratis)

· RajaGrafindo Persada
4.3
245 reviews
Ebook
240
Pages

About this ebook

Buku ini menggambarkan berbagai bentuk kekerasan simbolik yang terjadi di sekolah. Bourdieu, seorang sosiolog Prancis meyakini bahwa sekolah merupakan tempat yang paling tepat untuk menyuburkan terjadinya praktik-praktik kekerasan simbolik ini. Kekerasan simbolik bukanlah kekerasan fisik maupun psikologis. Bila kedua bentuk kekerasan ini wujudnya dapat dengan mudah dikenali, maka kekerasan simbolik sangat sulit dikenali. Namun, kekerasan ini akan terjadi setiap saat, tanpa disadari. Keberadaan kekerasan ini bahkan sering kali dianggap sebagai gejala yang sangat wajar, sehingga sebagian besar orang akan menerima begitu saja, mereka seolah-olah bersedia menempatkan diri mereka sebagai korban kekerasan simbolik dengan lapang dada, mereka rela menjadi objek dan korban kekerasan.

Buku ini menjelaskan mengenai apa itu kekerasan simbolik, mengapa kekerasan simbolik dapat dilakukan dengan mudah di sekolah, dan bagaimana mekanisme terjadinya kekerasan simbolik di sekolah. Selain itu, buku ini juga mengupas strategi kelompok kapitalis dalam melebarkan sayap kekuasaannya di sekolah melalui mekanisme kekerasan ini. Buku ini direkomendasikan bagi mahasiswa, guru, atau pengajar yang lain, serta pemerhati masalah pendidikan.

--------------------------------------------

Ini adalah buku pertama di Indonesia yang membahas tentang masalah kekerasan simbolik dalam dunia pendidikan. Kekerasan simbolik terjadi setiap saat, dan dapat terjadi di mana pun, tetapi perhatian utama di sini adalah pada proses pendidikan dan sekolah-sekolah di Indonesia, menunjukkan bagaimana mekanisme kekerasan simbolik bekerja. Saya senang melihat terbitnya buku yang membawa tradisi ini ke garis terdepan sosiologi Indonesia dan dunia pendidikan.

Ken Plummer (University of Essex, Inggris)

 

Bagi kebanyakan orang, kekerasan simbolik merupakan hal baru. Kebanyakan dari kita akrab dengan istilah kekerasan (fisik). Ketika mendengar kekerasan, yang terbayang adalah adanya penggunaan paksaan untuk mewujudkan niat seseorang atau sekelompok orang. Misalnya, Kekerasan Domestik pada Rumah Tangga, kekerasan yang dilakukan dengan dalih membela keyakinan dan berbagai bentuk street vigilante lain. Juga, terbayang tawuran warga atau tawuran antarsekolah. Semuanya menggambarkan pelanggaran Hak Azasi Manusia. Tidak mengherankan ketika mendengar “kekerasan simbolik”, orang serta merta melakukan penolakan.

Hanneman Samuel (Universitas Indonesia)

Ratings and reviews

4.3
245 reviews
Muhammad Musyaffa'
March 24, 2019
because...no full of discription text
Did you find this helpful?
simple brain
May 8, 2016
Say it's free, but it is not
2 people found this review helpful
Did you find this helpful?
rico santoso
September 25, 2017
Nice
Did you find this helpful?

About the author

Nanang Martono adalah dosen sosiologi pendidikan Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto

Santi Pratiwi Tri Utami adalah dosen bahasa Indonesia Universitas Negeri Semarang

Rate this ebook

Tell us what you think.

Reading information

Smartphones and tablets
Install the Google Play Books app for Android and iPad/iPhone. It syncs automatically with your account and allows you to read online or offline wherever you are.
Laptops and computers
You can listen to audiobooks purchased on Google Play using your computer's web browser.
eReaders and other devices
To read on e-ink devices like Kobo eReaders, you'll need to download a file and transfer it to your device. Follow the detailed Help Center instructions to transfer the files to supported eReaders.