Tulisan ini mengisahkan tentang seorang anak laki-laki yang awalnya tidak tahu membaca setelah belajar di TK selama dua tahun. Berkat ketegasan Ibunya yang mengajar Ilham membaca di rumah, akhirnya dapat membaca dan melanjutkan ke sekolah dasar.
Bergaul dengan lingkungan sekolah dan tempat tinggal yang kurang sehat, membuat Ilham ikut-ikutan menjadi sedikit nakal dari sifat aslinya yang sabar dan pendiam. Apalagi, setelah ayahnya meninggal, Ilham yang hidup tanpa Ayah itu, kemudian menjadi sedikit garang dan melawan kehendak Ibunya.
Ibunya ingin agar Ilham belajar di Pondok Pesantren dengan lebih khusus menghafal Alqur’an, karena memang Ibunya ingin sekali anaknya menjadi penghafal Alqur’an. Tapi, keinginan tersebut bertolak belakang dengan sikap dan pilihan anaknya.
Keinginan Khadijah agar anaknya belajar di tempat yang tepat untuk mendalami ilmu agama, selain itu, agar terhindar dari lingkungan pergaulan yang kurang mendukung tumbuh kembang anak. Berbagai jurus dikeluarkan Khadijah untuk meluluhkan hati anaknya.
Atas doa, perjuangan dan kegigihan Ibunya serta Ridha Allah SWT, Ilham yang dua tahun di TK tidak dapat membaca, lalu ikut bergaul dengan anak yang suka minum-minuman keras dan berjudi, akhirnya menjadi santri terbaik umum dan penghafal Alqur’an 30 juz dalam kurun waktu tiga tahun.
Muliaty Mastura Yusuf, lahir dan besar di Makassar, propinsi Sulawesi Selatan. Anak ketiga dari pasangan Drs.Mastura Karaeng Gauk dan Andi Hani Patola Patta Gauk. Memulai pendidikan di Sekolah Dasar hingga SMA di Perguruan Muhammadiyah Cabang Tallo, Makassar. Menyelesaikan studi S-1 dan S-2 di UIN Alauddin Makassar. Senang berorganisasi, membaca, dan menulis adalah hobinya.
Di SMP hingga SMA sudah aktif menjadi pengurus OSIS dan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM). Di perguruan tinggi, dimulai dari tahun 1991-1992, pengurus Himpunan Mahasiswa Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam (HMJ SKI). Diamanahkan sebagai Ketua Bidang Bakat Minat Senat Mahasiswa Fakultas Adab, 1994-1995. Lalu pada tahun 1994-1996 sebagai Bendahara Umum Sanggar Seni Alauddin. Dalam masa itu pula, tabloid kampus Washilah, UIN Alauddin, memberinya tugas sebagai reporter dan dilakoni sejak 1992-1995. Selanjutnya, 1995-1997 terpilih sebagai Sekretaris Media Mahasiswa Washilah.
Terjun ke dunia politik di Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sulawesi Selatan sejak 1997-1999 sebagai anggota Litbang. Tahun 1999-2003 tetap sebagai anggota Litbang. Selanjutnya diamanahkan sebagai Wakil Bendahara Wanita Persatuan Pembangunan (WPP PPP) 2000-2004 dan Wakil Sekretaris PPP selama delapan tahun, 2003-2011. Berikutnya naik kelas menjadi Wakil Ketua DPW PPP 2011-2016 dan anggota Majelis Pertimbangan DPW PPP Sulsel 2021-2026.
Eksistensinya di partai, mengantar dirinya bergabung ke Koalisi Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Sulsel sebagai anggota Bidang Infokom 2001-2005, Koordinator Humas dan Publikasi KPPI Sulsel 2007-2011, Wakil Sekretaris KPPI Sulsel, 2018-2022.
Aktif pula di Persaudaraan Muslim Indonesia (Parmusi) Sulsel 2019-2024 sebagai wakil ketua. Di Muslimat Parmusi Sulsel masa bakti 2019-2024 juga sebagai wakil ketua. Diorganisasi kedaerahan, diamanahkan sebagai pengurus bidang Sumber Daya Manusia Pengurus Pusat Kerukunan Keluarga Bantaeng (KKB) 2021-2026. Wakil Direktur Lembaga Pembinaan Pengembangan Keluarga Sakinah Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (LPPKS-BKPRMI) Sulsel 2021-2024.
Di organisasi alumni HMI, diminta sebagai Wakil Koordinator Informasi dan Komunikasi Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Majelis Rayon UIN Alauddin masa bakti 2018-2022. Selain itu, diamanahkan sebagai Direktur Lembaga Komunikasi dan Informasi Publik Majelis Daerah (MD) KAHMI Gowa , 2021-2026.
Mulai menulis ketika duduk di bangku SMA. Saat itu, iseng-iseng menuangkan ide-idenya pada “Forum Pendapat” di majalah Panji Masyarakat. Karena kepercayaan diri inilah, dia melamar dan menjadi wartawan di Harian Fajar Makassar tahun 1991, lalu pindah di Harian Berita Kota Makassar 1997. Berikutnya mengabdikan diri sebagai dosen luar biasa UIN Alauddin 2010 hingga 2019.
Pernah juara III lomba penulisan cerpen pada Pekan Seni Ilmiah Mahasiswa Daerah (Peksimida) Tingkat Perguruan Tinggi Sulawesi Selatan. Karya-karya cerpennya dimuat di Harian Fajar Makassar dan www.indonesiana.id. Selain menulis cerpen, juga puisi dan opini. Antologi cerpen 1 Waktunya Pulang ( 2021) sedang dalam proses penyelesaian, dan saat ini sementara menyusun untuk antologi cerpen.