*
Lupus? Apa itu? Mengapa aku kena lupus? Adakah harapan? Apa yang harus kulakukan?
Diagnosis lupus memang kadang sulit ditegakkan. Sering sekali, penyandang lupus malah mendapatkan diagnosis penyakit lain. Inilah sebabnya lupus sering disebut penipu ulung. The great imitator. Gejala-gejala lupus bisa berbeda-beda antara orang yang satu dengan yang lain.
Dengan ringan dan menarik, dua ahli lupus berpengalaman internasional memaparkan apa dan bagaimana, serta cara menghadapi lupus.
o Benarkah terkena lupus?
o Bisakah dicegah?
o Adakah obatnya?
o Bagaimana terapinya?
o Sebagai pendamping, apa yang harus dilakukan?
[Mizan Publishing, Qanita, Kesehatan, Lupus, Indonesia]
Laniyati Hamijoyo adalah dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan reumatologi yang menjadi salah seorang dosen di Departemen Ilmu Penyakit Dalam Universitas Padjadjaran, Bandung, Indonesia. Dokter umum lulusan Universitas Katolik Atma Jaya, Jakarta, ini menjalani pendidikan spesialisasi Ilmu Penyakit Dalam dan Program Magister Kesehatan di Universitas Padjadjaran, Bandung. Setelah itu, menempuh fellowship training reumatologi di University of Santo Tomas (UST) Hospital, Manila, Filipina.
Dr. lani telah menerima berbagai penghargaan, baik nasional maupun internasional, antara lain dari UST Manila (2007), Philippines rheumatology Association (PrA) (2008), dan Indonesia rheumatology Association (IrA) (2008). Juga, menerima beasiswa internasional dari Japan College of rheumatology (2007) dan Asia Pacific league of Associations for rheumatology (APlAr) (2008). Beliau juga aktif dalam berbagai organisasi baik nasional maupun internasional, seperti IrA, PAPDI, PrA, APlAr, dan Asia Pacific lupus Colaboration (APlC), serta terlibat dalam penelitian mengenai lupus di Asia Pasifik. Beberapa publikasi telah dihasilkan dalam jurnal nasional dan internasional.[]
Sandra V. Navarra adalah seorang profesor ahli reumatologi dan imunologi klinis yang mengajar di Universitas Santo Tomas Hospital dan St. luke’s Medical Center Manila, Filipina. Beliau pernah menjabat Sekretaris Jenderal APlAr dan juga Presiden Philippines rheumatology Association (PrA). Beliau adalah pendiri Arthritis Care and research Foundation of the Philippines dan juga lupus Foundation of the Philippines. Pelopor lupus Inspired Advocacy (luisa)—suatu proyek penelitian dan pendidikan untuk lupus—serta People empowerment for Arthritis and lupus (PeArl) ini kini masih aktif dalam berbagai kegiatan, antara lain sebagai Presiden rheumatology educational Trust Foundation Inc. (reTFI), salah seorang anggota steering committee akademi lupus internasional yang berbasis di eropa, Asia Pacific lupus Collaboration (APlC), dan Asian lupus Nephritis Network (AlNN). Beliau terlibat dalam berbagai penelitian internasional terutama dalam obat-obat untuk lupus.
Publikasi beliau mengenai penyakit lupus dan penyakit-penyakit reumatik sudah diterbitkan dalam berbagai jurnal internasional. Terkenal sebagai dosen yang sangat energik dan inspiratif, beliau telah memberikan kuliah di berbagai belahan dunia. Banyak penghargaan telah beliau terima dalam pengabdiannya selama ini terutama dalam pendidikan dan penelitian.[]