karena kemiskinan terus menjadi masalah fenomenal khususnya Indonesia
yang merupakan negara berkembang. Masalah kemiskinan yang ada di
Indonesia merupakan masalah sosial yang senantiasa relevan untuk dikaji
secara terus-menerus. Ini bukan saja karena masalah kemiskinan telah ada
sejak lama dan masih hadir ditengah-tengah kita saat ini, tetapi karena
ini gejalanya semakin meningkat sejalan dengan krisis multidimensional
yang masih dihadapi bangsa Indonesia. Hal ini juga dikarenakan
Indonesia merupakan salah satu negara yang tingkat kesejahteraan
rakyatnya masih jauh di bawah tingkat kesejahteraan negara-negara maju.
Sebagaimana diketahui, nelayan bukanlah suatu entitas tunggal.
Mereka terdiri dari beberapa kelompok, yang dilihat dari segi pemilikan
alat tangkap dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu: nelayan buruh,
nelayan juragan, dan nelayan perorangan. Nelayan buruh adalah nelayan yang
bekerja dengan alat tangkap milik orang lain. Sebaliknya nelayan juragan
adalah nelayan yang memiliki alat tangkap yang dioperasikan oleh orang
lain. Adapun nelayan perorangan adalah nelayan yang memiliki peralatan
tangkap sendiri, dan dalam pengoperasiannya tidak melibatkan orang lain.
Dari ketiga jenis nelayan tersebut, pada umumnya nelayan juragan
tidak miskin. Kemiskinan cenderung dialami oleh nelayan perorangan dan
buruh nelayan. Oleh karena kedua jenis kelompok nelayan itu jumlahnya
mayoritas, maka citra tentang kemiskinan melekat pada kehidupan
nelayan. Citra kemiskinan nelayan itu sesungguhnya suatu ironi, mengingat
Indonesia memiliki wilayah laut yang sangat luas, lebih luas daripada
wilayah darat. Di dalam wilayah laut juga terdapat berbagai sumberdaya
yang memiliki potensi ekonomi tinggi, yang semestinya dapat dimanfaatkan
untuk menjamin kesejahteraan hidup nelayan dan keluarganya.