"Seharusnya Pippa Laingley tidak nekat. Seharusnya ia berpikir panjang. Seharusnya ia tidak tersihir pesona Cameron Hollingsworth yang memabukkan. Tetapi semua telanjur terjadi, dan ia harus menanggung konsekuensinya. Sementara itu, Cam menghadapi dilema. Trauma masa lalu membuatnya tak ingin lagi mengalami rasa kehilangan orang-orang yang disayanginya. Namun di sisi lain, ia tak ingin menelantarkan Pippa dan bayinya. Kedua jalan itu tak memberinya ketenangan batin, kecuali ia memilih untuk jatuh cinta lagi."