Kadang kala kepahitan juga terasa saat mengenang. Mencoba melawan, namun tak kunjung menemukan pertengahan. Ada yang meminta segera dihapuskan.
Tapi bagiku…
Mengenang, bukan meminta waktu berulang
Tapi, mengenang untuk bersikap bijak terhadap masa depan.
***
Tulisan ini merupakan cerita harian yang ditulis selama hidup di tahun 2016 dan 2017
Selamat meresapi huruf demi huruf penantian panjang. Abdullah Achmad, Jakarta 23 September
1991. Begitu tersebut sesuai akta lahir.
Anak bungsu ini selalu percaya bahwa
mimpi, doa, dan usaha adalah tiga
kombinasi padu menyelesaikan hidup
dengan sukses. Alhamdulillah, hal itu
mengantarkannya pada gelar ‘aktivis
teladan’ di kampusnya dan mampu
menyelesaikan pendidikan pascasarjana
linguistik terapan. Aktivitasnya kini lebih
sering sebagai pendidik di sekolah.
Sebab saya pernah jatuh begitu dalam, namun perlahan kembali
bangun untuk melengkapi kotak impian. Jadi, bila ada yang ingin
berdiskusi, berbagi ilmu dan pengalaman. Silakan kontak di surel
kelincer@gmail.com
“Izinkan aku membuktikan, bahwa aku mampu” AA
“Aku ingin seperti anak kecil yang selalu terus mencoba
dan bermimpi tanpa memikirkan berhasil atau tidak.
Biarlah nasib yang menyerah karena ketekunan kita” NSR