Dibungkus dengan konflik kepentingan kehidupan istana berupa kekuasaan, takhta, harta, perang darah dan asmara. Putri Rinjani menyadari dunia paralel tidak dibatasi dengan jarak, tetapi ada batasan waktu. Potensi kemungkinan terjadi, akan menjadi nyata. Kemungkinan yang terjadi bisa banyak, tetapi Putri Rinjani hanya dapat melihat satu alur waktu saja. Singkatnya, semesta apa pun akan dianggap sah dan ada.
Putri Rinjani menjalani alur yang tidak absolut dan cenderung dapat dibengkokkan tanpa mengubah esensi kejadian yang sesungguhnya. Di sinilah ada realitas yang dibungkus rapi dengan realitas lainnya. Dimana keduanya saling berhubungan erat dan memberikan efek kupu-kupu yang berdampak besar pada kehidupan lainnya.