Berkembang dalam Bayang-Bayang Jakarta: Sejarah Depok 1950—1990-an

Yayasan Pustaka Obor Indonesia
3.0
2 reviews
Ebook
372
Pages

About this ebook

Depok merupakan sebuah kota yang mengalami fenomena menarik dalam perkembangannya. Nama Depok bukan hanya menyiratkan keberadaan sebuah kota yang terletak di antara dua pusat administratif penting dalam sejarah colonial, yaitu Batavia dan Buitenzorg, melainkan punya makna yang lebih luas yang mencakup suatu perubahan struktur sosial masyarakatnya, pola tata ruangnya, dan sistem nilai budayanya. Perubahan yang dialami oleh kota ini menciptakan suatu bentuk dan dinamika kehidupan baru yang sama sekali berbeda dengan tujuan awal kota ini dirancang dan dikembangkan. Dalam proses perkembangannya, Depok terkait erat dengan kota metropolitan Jakarta yang menentukan eksistensinya. Keterlibatan Depok dalam percaturan permasalahan yang disangga Jakarta, lebih disebabkan jaraknya yang tidak terlalu jauh dari Jakarta. Kehadiran UI sebagai satelit pendidikan yang otonom di Depok pada 1987 di satu pihak berdampak pada terjadinya transformasi ekonomi, sosial, dan budaya yang berlangsung secara cepat. Dari segi  ekonomi telah terjadi perubahan dari tata ruang ke tata uang. Sementara itu, dari segi politis, pemerintah pun tidak berupaya untuk memindahkan kedudukan UI ke Depok. Namun, di pihak lain, UI belum sepenuhnya memenuhi harapan pemerintah Kota Depok untuk menjadi identitas baru Depok. Depok adalah UI dan UI adalah Depok. Dalam perkembangan selanjutnya, pada 1999 Depok muncul sebagai sebuah simpul baru, dan merupakan bagian dari realitas Jabodetabek. Kota-kota tersebut merupakan sebuah entitas yang saling berhubungan dalam berbagai dimensi. Apa yang terjadi di Jakarta, akan terjadi juga di Depok. Namun, dalam perjalanannya, terjadi diskoneksi antara Depok realitas dan Depok ideal. Depok masih bergantung pada orbitnya, Jakarta.  Dari realitas tersebut, akankah Depok terus berkembang dalam bayang-bayang Jakarta, dan pada akhirnya akan menjadi bagian dari DKI Jakarta seperti halnya Meester Cornelis?

 

Ratings and reviews

3.0
2 reviews

About the author

Tri Wahyuning M. Irsyam adalah dosen pada Program Studi Sejarah Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Gelar Sarjana Sastra diraih dari Jurusan Sejarah Fakultas Sastra Universitas Indonesia pada 1979, dengan skripsi berjudul: “Priangan Shu Pada Masa Pendudukan Jepang 1942-1945”. Pada 1993, ia meraih gelar Magister dalam Bidang Ilmu Sosial (MSi) dari Program Pascasarjana Program Studi Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia dengan mempertahankan tesis yang berjudul “Fungsi Pegadaian Bagi Masyarakat Golongan Ekonomi Lemah: Studi Kasus Pegadaian Salemba”. Penelitiannya tentang Depok yang berjudul “Berkembang dalam Bayang-Bayang Jakarta: Sejarah Depok 1950-1990-an” mengantarkannya meraih Gelar Doktor di Program Pascasarjana Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta pada 2015.

 

Di samping mengajar, ia juga melakukan serangkaian penelitian, dan beberapa di antaranya dipublikasi baik dalam bentuk buku maupun artikel, seperti Tahun Emas Universitas Indonesia, ditulis bersama Prof. Dr. S. Somadikarta dan Dr. Boen S. Oemaryati, UI. Press, 2000; “Depok dan Jalur Kereta Api Buitenzorg-Batavia”, Diakronik, Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sejarah, 2013; Sejarah Lokal: Hakekat dan Aplikasinya, Jakarta: Direktorat Sejarah, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementrian Pedidikan dan Kebudayaan, 2017.

 

Rate this ebook

Tell us what you think.

Reading information

Smartphones and tablets
Install the Google Play Books app for Android and iPad/iPhone. It syncs automatically with your account and allows you to read online or offline wherever you are.
Laptops and computers
You can listen to audiobooks purchased on Google Play using your computer's web browser.
eReaders and other devices
To read on e-ink devices like Kobo eReaders, you'll need to download a file and transfer it to your device. Follow the detailed Help Center instructions to transfer the files to supported eReaders.