Mengenal Toxoplasma Gondii, Obesitas, dan Sindrom Metabolik

Agustin Iskandar · Dearikha Karina Mayashinta · Sudjari · M. Rasjad Indra

Nov 2018 · Universitas Brawijaya Press

About this ebook

Infeksi parasit Toxoplasma gondii sering diabaikan, namun data menunjukkan bahwa parasit ini dapat ditemukan di seluruh dunia (kosmopolitan). Sampai saat ini peranan infkesi terhadap jaringan adiposa masih belum jelas diketahui. Pada beberapa kasus selain sebagai target parasit intraseluler seperti pada Chagas Disease akibat toxoplamosis, serta infeksi oleh virus dalam jangka waktu yang lama yang akan menyebabkan inisiasi proses hiperplasi dan hioertropi adiposit. Akan tetapi bagaimanakah perubahan kualitas adiposit pada jaringan adiposa setelah paparan patogen tersebut masih sangat minim diketahui. Di sisi lain prevalensi penyakit infeksi di negara berkembang masih sangat tinggi dan sejalan dengan makin tingginya prevalensi obesitas termasuk di Indonesia.

Buku ini mengupas tuntas parasit Toxoplasma gondii, perannya pada metabolisme lemak, obesitas, dan patogenesa sindrom metabolik. Buku ini juga mengupas tentang Profilin, sebuah kandidat biomarker pada obesitas, yang merupakan “jembatan” antara infeksi parasit, obesitas, dan sindrom metabolik. Pemahaman wawasan baru terkait “infecto-obesity” ini akan sangat bermakna bagi penatalaksanaan toxoplasmosis, obesitas, dan sindrom metabolik, termasuk penatalaksanaan infeksi oleh patogen lain yang dapat menyebabkan obesitas.

About the author

dr.Agustin Iskandar, MKes, SpPK, lahir di Lumajang, tanggal 17 Agustus 1973, menyelesaikan pendidikan SD sampai SMA di Lumajang, sebuah kota kecil di kaki gunung Semeru. Status menikah dan dikaruniai 4 orang anak yaitu Almira Pramadhani, Faza Fauzan Adhiima, Rahma Rizky Alhayya dan Fathan Fauzan Abdillah.
Dilahirkan dari keluarga guru, maka setelah menyelesaikan pendidikan kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya pada tahun 1998, beliau bergabung dengan civitas akademika Universitas Brawijaya, menjadi staf pengajar pada tahun 1999 sampai sekarang. Pendidikan Magister ditempuh di Program Studi Ilmu Biomedik Program Pasca Sarjana Universitas Brawijaya, yang kemudian dilanjutkan dengan menempuh pendidikan spesialis Patologi Klinik di Universitas Brawijaya Malang. Saat ini menjabat sebagai Sekretaris Jurusan Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, dan staf pengajar di Departemen Parasitologi dan Patologi Klinik, dengan fokus bidang ilmu pada Kedokteran Tropik dan Infeksi.

dr. Dearikha Karina Mayashinta, MBiomed adalah seorang staf pengajar muda di Departemen Parasitologi FKUB. Wanita yang lahir di Malang, tanggal 4 Desember 1988 ini menyelesaikan pendidikan SD dan SMP di Kota Batu, kemudian melanjutkan di SMA Negeri 3 Malang. Pendidikan S1 ditempuh pada tahun 2005 di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang, hingga lulus menjadi dokter umum pada tahun 2011. Sejak tahun 2012, beliau mulai mengabdikan diri sebagai dosen dan bergabung dengan civitas akademika Universitas Brawijaya. Pada tahun 2014, beliau mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan Pendidikan S2 di Program Studi Magister Ilmu Biomedik Universitas Indonesia. Ketertarikan terhadap parasit Toxoplasma gondii sudah dimulai sejak beliau menjalani pendidikan magister di FKUI dengan melakukan penelitian secara molekular terhadap parasit ini. Beliau telah menikah dengan dr. Puji Rahman, yang saat ini sedang menempuh pendidikan Spesialis Penyakit Dalam di FKUI, dan dikaruniai 2 orang anak perempuan, yaitu Aynaa Salsabila Rahman dan Namira Azkadina Rahman.

dr. Sudjari, DTM&H, M.Si, SpParK dilahirkan di Surabaya pada tanggal 21 April 1951. Beliau merupakan salah seorang staf pengajar senior di Departemen Parasitologi–Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB). Pendidikan dokter umumnya diselesaikan di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga dan lulus pada tahun 1979. Gelar master diperoleh di Universitas yang sama tahun 1993 pada bidang studi Imunologi. Beliau juga pernah memperoleh kesempatan beasiswa dari SEAMEO untuk mengikuti program fellowship DTM&H selama 6 bulan di Mahidol University Bangkok pada tahun 1981. Penelitian mengenai Toxoplasma gondii dan Obesitas merupakan salah satu ide dari beliau yang sudah dirintis sejak tahun 2007 dan sudah menghasilkan beberapa publikasi baik nasional maupun internasional.

Prof. Dr. dr. M. Rasjad Indra, MS adalah Guru Besar bidang Ilmu Faal – Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB). Pria kelahiran Gresik 25 Mei 1950 tersebut, memiliki banyak catatan riwayat jabatan pekerjaan selama masa hidupnya antara lain: 1. Kepala Pusat penelitian Kependudukan Universitas Brawijaya (Tahun 1999),. 2. Anggota Senat Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (1999 – Sekarang)., 3. Anggota Komite Pengembangan dan Etik Penelitian Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (2001)., 4. Kepala laboratorium Ilmu Faal FKUB (2001 – 2010)., 5. Kepala Laboratorium Sentral Biomedik (2009 – 2012)., 6. Kepala Divisi Kerja Sama LSIH Universitas Brawijaya (2009)., 7. Pembantu Dekan Bidang Umum dan Keuangan FKUB (2011 – 2015)., 8. Direktur Poliklinik Universitas Brawijaya (2015 – 2016). Dokter yang mengawali karir pada tahun 1980 ini mempunyai riwayat pendidikan sebagai berikut: 1. SD Krembangan (lulus tahun 1963)., 2. SMPN 1 Gresik (Lulus tahun 1966)., 3. SMAN 3 Gresik (lulus tahun 1969)., 4. Dokter Umum Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya (lulus tahun 1977)., 5. Pascasarjana Program studi Ilmu Kedokteran Dasar Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya (lulus tahun 1986)., 6. Pascasarjana Program Doktor Program Studi Ilmu Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya (lulus tahun 1997) dan diangkat dalam jabatan sebagai guru besar dalam bidang ilmu FAAL mulai tahun 2008.
Orang yang gemar memainkan alat musik drum ini, mempunyai seorang istri bernama Dr. dr. Rr. Tinny Endang Hernowati, Sp. PK(K) dan memiliki 3 orang putra-putri yaitu, 1. Rakhmat Rudy Indrawan (Alm)., 2. Rakhmat Aditya Hernawan dan 3. Lila Syifa Ningtyas.
Prof. Rasjad (sapaan akrab Beliau) telah tutup usia pada usia 66 tahun pada tahun 2016 silam akibat penyakit yang Beliau derita.