Maka bisa dimaknai, bahwa pada dasarnya sebuah cita-cita, visi, atau tujuan merupakan titik yang dibangun oleh ‘angan-angan’ yang saling berkaitan, berpilin rumit satu sama lain dalam sebuah keselarasan yang ideal.
Hanya saja, ada kalanya pula sebuah angan dapat berceceran. Tidak tergabung dalam keterikatan yang serasi. Berjalan masing-masing, tanpa mengerti dengan apa yang harus digapainya.
Gelandang Angan, merupakan wadah untuk menaungi angan-angan yang demikian. Memberikan mereka tempat tinggal untuk menyatukan visi yang akan membuat pilinan rumit untuk membangun sebuah tujuan dan cita-cita yang sama dalam lingkup tertentu.