Zodiak Anda Menurut Astrologi Arab: Arabic Astrology

Irwan Winardi
4.0
111 reviews
Ebook
76
Pages

About this ebook

Astrologi telah banyak mendapat tempat di hati masyarakat. Buku-buku tentang astrologi selalu mempunyai peminat. Banyak media massa yang menyediakan tempat khusus untuk astrologi. Astrologi yang pertama-tama popular di masyarakat Indonesia adalah astrologi Barat dengan zodiaknya dan kira-kira dua dekade lalu astrologi Cina dengan 12 shionya mulai dikenal luas dan kemudian menjadi popular pada saat sekarang

 

Astrologi Arab mempunyai sejarah yang cukup panjang dan mempunyai kaitan sejarah yang erat dengan Astrologi Barat. Hampir bisa dikatakan bahwa Astrologi Barat yang saat ini popular di masyarakat saat ini pada dasarnya merupakan astrologi yang dikembangkan oleh akhli astrologi Arab. Apabila selama ini anda mengenal Astrologi Barat dengan 12 zodiaknya dan/atau Astrologi Cina dengan 12 shionya, buku Astrologi Arab ini akan memberikan sudut pandang baru dalam mengenali karakter, kepribadian dan siklus kehidupan anda dengan lebih detail dan lebih akurat.

 

Ilmu perbintangan dalam bahasa Arab disebut dengan Ilmu Falak. Falak sendiri mempunyai arti orbit bintang-bintang. Pengetahuan Astronomi atau Ilmu falak di dunia Arab (Islam) sangat pesat perkembangannya dan merupakan yang termaju dan termodern pada jamannya. Hal ini bisa dimengerti karena Ilmu falak (astronomi ) mempunyai kaitan erat dengan kegiatan beribadah masyarakat muslim, diantaranya untuk menentukan arah kiblat, perhitungan waktu shalat, perhitungan waktu puasa, penentuan waktu hari raya, gerhana dan lain sebagainya. 

 

Masyarakat Barat banyak mengadopsi Ilmu Falak dari masyarakat Arab (muslim) akan tetapi, karena kebenciannya mereka enggan untuk  mengakuinya. Bagi mereka masyarakat Arab (Muslim) tidaklah lebih dari masyarakat Barbar dari gurun pasir yang menjiplak ilmu Yunani.  Bagi mereka karya-karya murni ilmuwan muslim dianggap tidak pernah ada, bahkan ada usaha untuk menghapuskan fakta sejarah yang ada, misalnya, dalam ilmu astronomi model heliosentris  yang dicapai Ibn Al-Syatir, banyak persamaan dengan model yang dibuat Copernicus dua abad kemudian. Mungkin akan  jadi bahan perdebatan jika dikatakan bahwa Copernicus menjiplak karya Ibn Al-Syatir, tetapi tak mungkin dapat diragukan lagi bahwa Copernicus telah mempelajari karya Ibn Al-Syatir. Observatorium modern yang selama ini dipercaya ditemukan oleh seorang Denmark yang bernama Tycho Brahe, akan tetapi dari sejarah diketahui bahwa Ulugh Begh (seorang muslim keturunan Cina Monggolia) telah membuat model yang hampir sama beberapa waktu sebelumnya. Bagaimanapun kerasnya orang barat berusaha menghapus jejak karya orang muslim, akan tetapi ternyata istilah-istilah ilmu seperti aljabar, algoritma, alkohol, admiral, azimut, nadhir, sinus, cosinus dan lain sebagainya tidak dapat terhapus begitu saja dari kamus mereka.

 

Sebelum masa modern tidak ada pemisahan antara astrologi dan astronomi, akhli ilmu falak bisa dapat dipastikan seorang akhli astronomi dan pasti juga akhli  di bidang astrologi, meteorologi, pemetaan dan navigasi. Pada jaman itu seorang akhli Ilmu Falak memiliki jabatan yang cukup penting  di kerajaan. Para akhli falak  pada pada saat itu  adalah seorang astronom sekaligus akhli matematik, meterologi (ilmu tentang cuaca), stastistik, sejarah dan astrologi. Para Akhli Falak diberi tugas oleh raja untuk menyusun almanak  serta mencatat semua kejadian penting dalam sebuah log book[1]. Pencatatan ini berlangsung secara kontinu selama ratusan tahun. Dari log book inilah terkumpul catatan tentang berbagai macam hal seperti kejadian-kejadian alam seperti cuaca, musim, bencana alam, kegiatan kegiatan masyarakat seperti  kelahiran, pernikahan, kematian, perkelahian dan lain sebagainya, dari data inilah para astonom menemukan pola tertentu pada suatu kejadian, hingga diapun bisa memprakirakan suatu keadaan waktu tertentu di masa datang misalnya cuaca dan musim.  Sementara itu dari catatan perilaku manusia didapat suatu pola tertentu tentang karakter manusia yang kemudian dihubungkan dengan waktu kelahirannya. 

 

Astrologi bukanlah suatu ilmu yang meramalkan nasib atau masa depan seseorang seperti anggapan sebagian masyarakat selama ini. Hal utama yang dilakukan astrologi adalah untuk mengenali karakter, kepribadian dan siklus kehidupan seseorang berdasarkan bagan kelahirannya (horoscope). Cara menginterpretasikan  astrologi  adalah sama seperti cara menginterpretasikan data stastitik. Apa yang dikemukakan oleh astrologi adalah pola umum yang mungkin terjadi pada individu tertentu dan bisa juga tidak. Sebagai gambaran, apabila anda melihat data statistik yang menyatakan harapan hidup orang Indonesia adalah berusia 65 tahun, janganlah ditafsirkan bahwa anda sebagai orang Indonesia akan mati pada usia 65 tahun.  Contoh lain, ketika seseorang melihat awan mendung tentu saja orang tersebut akan cenderung mengatakan bahwa tidak lama lagi hari akan hujan, karena berdasarkan pengalamannya bila awan mendung hujan biasanya akan terjadi hujan, padahal tidak selalu setiap mendung terjadi hujan, akan tetapi kemungkinan terbesar untuk hujan lebih besar dibandingkan dengan tidak hujan. Demikian juga ketika melihat Astrologi, tidaklah selalu orang dengan zodiak Buruj Haml (Aries) memiliki bakat kepemimpinan, akan tetapi berdasarkan data dari log-book yang ada  demikianlah keadaan kebanyakan orang yang berzodiak Haml (Aries).

 

Sebagian besar isi buku ini adalah merupakan interpretasi dari buku “Abu Ma’sar Al Falaqi”.  Abu Ma’sar, nama lengkapnya Ja’far ibn Muhammas Al Bakhi, dilahirkan 10 Agustus 787 M di Balkh, Khorasan (sekarang di Afghanistan)  meninggal 9 Maret 886 M di al-Wasit, Iraq. Abu Ma’shar bersama Al-Kharizmi (Algoritma) dan al-Kindi (Alkindus) adalah merupakan anggota Darul Hikmah pada jaman kalifah al Makmun (813-833M). Abu Ma’sar adalah seorang Astrolog Muslim yang paling terkemuka. Di dunia Barat dikenal dengan nama Albumazar. Dunia Barat mengakui Abu Ma’sar sebagai seorang astrolog yang tidak terukur reputasinya, baik pada jamannya ataupun pada saat sesudahnya. Dialah yang menciptakan teori-teori astrologi yang kemudian di adaptasi oleh dunia Barat yang menjadi astrologi Barat yang kita kenal sekarang ini. Karya utama Abu Ma’sar di bidang ilmu falak meliputi Kitab al-Madkhal al-Kabir 'ala 'ilm ahkam al-nujum (“Great Introduction to the Science of Astrology” - Pengenalan Besar Kepada Ilmu Pengetahuan Astrologi”), Kitab al-qiranat (“Book of Conjunctions”, - Buku Tentang Konjungsi Bintang-bintang”), dan Kitab tahawil sini al-'alam (“Book of Revolutions of the World-Years”).


Ratings and reviews

4.0
111 reviews
Mahesa
June 23, 2024
tolong dirapikan ya isi bukunya, ada sedikit ketidakrapian, terima kasih
Did you find this helpful?
Sef Rijal
February 25, 2021
tolong sertakan kontak wa agar saya bisa mengirimkan formnya
Did you find this helpful?
Lucky Nabatz
September 11, 2023
good
Did you find this helpful?

Rate this ebook

Tell us what you think.

Reading information

Smartphones and tablets
Install the Google Play Books app for Android and iPad/iPhone. It syncs automatically with your account and allows you to read online or offline wherever you are.
Laptops and computers
You can listen to audiobooks purchased on Google Play using your computer's web browser.
eReaders and other devices
To read on e-ink devices like Kobo eReaders, you'll need to download a file and transfer it to your device. Follow the detailed Help Center instructions to transfer the files to supported eReaders.