Diketahui bahwa ada delapan bentuk keindahan al-Qur’an dari aspek makna dan lafal khususnya di dalam QS. al-Rahman, empat di antaranya pada aspek makna yaitu al-muqābalah, al-īhām, al-tikrār, dan al-irdāf. Sementara pada aspek lafal terdiri atas al-saja’, al-jinās, barā’ah al-istihlāl, dan ḥusn al-al-khitām. Selain itu juga dibahas secara tuntas tentang tujuan berbagai bentuk keindahan yang terdapat di dalamnya yang meliputi kemukjizatan bahasa, kemukjizatan stailistika, kemukjizatan ilmiah, kemukjizatan alfabetika al-Qur’an, kemukjizatan nada dan irama al-Qur’an, sajian ilmu pengetahuan, nasihat, ajaran monoteisme, ajaran moral dan akhlak, dan yang tidak kalah menariknya gambaran Allah tentang hari kiamat.
Di dalam karya ini juga dipaparkan secara mendasar aspek ilmiah yang menggabungkan antara studi-studi al-Qur’an tafsir (dirāsah qurāniyyah tafsīriyyah) dengan studi-studi stylistica (dirāsah balāgiyyah badī’iyyah) yang tentu menjadi cocern para pengkaji al-Qur’an dan bahasa Arab yang akan memberi manfaat terhadap berbagai ilmu pengetahuan.
Kamaluddin Abu Nawas, lahir di Kajuara Bone, 25 Agustus 1966 yang bekerja sebagai dosen Bahasa Arab di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar sejak 1993. Ia menempuh pendidikan dasar dan menengah di Pondok Pesantren As’adiyah di Sengkang Kabupaten Wajo (1975-1986), sarjana di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Alauddin Makassar (1987-1991), magister di institut yang sama (1993-1995), dan setelah itu melanjutkan program doktor di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syarief Hidayatullah Jakarta (1996-2001) dengan disertasi yang berjudul: Pemahaman Kebahasaan al-Suyuthi dalam Memahami al-Qur’an, lalu mendapat kesempatan mengikuti Sandwich Program Departemen Agama di Universitas al-Azhar, Kairo Mesir (1999-2000).
Selain mengajar di IAIN-UIN Alauddin Makassar dari tahun 1993 hingga sekarang, ia pernah menduduki jabatan-jabatan: Dekan Fakultas Sastra di Universitas Islam Makassar (UIM), 2004-2007; Asisten Direktur Program Pascasarjana UIN Alauddin Makassar, 2007-2011; Kepala Bidang Khazanah pada Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI, 2011-2012; Tim Sembilan Pascasarjana UIN Alauddin Makassar, 2014-2015; Wakil Direktur Bidang Administrasi Umum dan Keuangan pada Pascasarjana UIN Alauddin Makassar, 2015-2018; dan Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Pengembangan Lembaga UIN Alauddin Makassar, 2019-sekarang.
Muhammad Syahran, lahir di Mojopahit, 15 Februari 1994. Dosen Bahasa Arab Sekolah Tinggi Agama Islam Negerin (STAIN) Majene. Ia menempuh pendidikan TK Pertiwi Karama, MI YP Mojopahit (MI/SD), MTSN 1 Polewali Mandar, MAN 1 Majene, Institut Agama Islam Darullughah Waddawah Bangil Pasuruan Jawa Timur, Magister UIN Alauddin Makassar dan Doktor di Perguruan tinggi yang sama pada tahun 2021.
Selain mengajar di STAIN Majene, 2019 sampai sekarang, ia juga pernah mengajar sebagai dosen luar biasa di Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar, tahun 2019; Asisten Dosen jurusan Sastra Arab Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar tahun 2019; dan tenaga pendidik PPM Darul Mahfudz Lekopadis, Polewali Mandar, 2019 sampai sekarang. Ia juga diserahi tugas sebagai Kepala MDT/Pimpinan Bidang Akademik PPM Darul Mahfudz Lekopadis, Polewali Mandar, 2020 sampai sekarang.