Klaus Klump, tokoh utamanya, berasal dari keluarga kaya dan terpandang. Dengan pecahnya perang ia terpaksa mengubah hidupnya secara radikal. Dari seorang penerbit buku, ia menjadi tentara. Buku-buku yang ia terbitkan itu bagaikan bom kecil yang dia luncurkan melawan ekonomi, politik. Dia tahu bahwa untuk bertahan hidup dalam perang, yang terbaik adalah tetap netral, menjadi pengecut, namun ia memilih untuk melawan. Transformasi yang terjadi dalam kehidupannya erat hubungannya dengan dua orang wanita yang dekat dengannya, yaitu Yohana dan Herthe. Tapi suatu kekuatan besarlah yang membatalkan takdirnya. Kisah Klaus Klump adalah protret kehidupan di zaman perang yang bertutur tentang cara orang bertahan hidup, kemenangan atas kemunafikkan dan keinginan untuk melupakan seperti pedang bermata dua. Plot cerita mulai memanas ketika Klaus Klump ditangkap. Sementara itu, Herthe menikah dengan Ortho, seorang perwira tentara, tetapi saudara lelakinya Clako—yang tampil sebagai musisi dipernikahannya, mengancam untuk membunuh pengantin pria. Untuk memanaskannya, Gancalo M. Tavares mengunakan logika-logika yang cerdik dalam gagasannya dalam masa perang dan dalam masa damai, kekuatan dan kelemahan adalah istilah-istilah yang tidak mengenal mobilitas. Emosi kemarahan, fisik dan detail tokoh utama menyatu seperti mosaik, seperti potongan-potongan laporan berita. Ada juga wawasan dan komentar tentang takdir, bahasa, masa damai dan masa perang yang berujung pada akhir yang ironis yang akan mendorong pembaca untuk mempertanyakan nilai-nilai dan transformasi karakter-karakternya.
Gonçalo M. Tavares lahir pada tahun 1970. Ia
menerbitkan buku pertamanya pada tahun 2001.
Saat ini terjemahan dan penerbitan karya-karyanya
sedang diterjemahkan di empat puluh lima negara di
dunia, termasuk Indonesia.
Ia telah menerima beberapa penghargaan baik
di Portugal maupun di luar negeri. Karya-karyanya
terdiri dari beragam genre sastra, seperti novel,
dongeng, puisi, dan esai. Melalui karyanya yang
berjudul Com Aprendem rezar na Era da Técnica
(Bagaimana Belajar Berdoa di Era Teknologi) ia
menerima Prix du Meilleur Livre Etranger 2010
(Prancis).
Beberapa penghargaan internasional lainnya
yang ia terima adalah: Portugal Telecom Award 2007
dan 2011 (Brasil), Premio lnternazionale Trieste
2008 (Italia). Hadiah Beograd 2009 (Serbia), Grand
Prix Littéraire du Web Culture 2010 (Prancis),
Prix Littéraire Européen 2011 (Prancis). Ia juga
sudah berulang kali menjadi finalis penghargaan Prix Médicis dan Prix Femina. Melalui karyanya,
Viagem à Índia (Perjalanan ke India); Grande
Prémio de Romance e Novela APE 2011. Di
berbagai negara buku-bukunya telah menginspirasi
terciptanya berbagai karya sastra, seni dan akademik
seperti: teater, sandiwara radio, film pendek, seni
plastik, tarian, video seni, opera, pertunjukan,
arsitektur, tesis akademik, dll.
Danny Susanto, Penerjemah, dosen, peneliti,
pengamat budaya Eropa, Amerika Latin dan Asia
Tenggara, penggiat sastra, penerjemah dan juru
bahasa konferensi dari Universitas Indonesia yang
menyandang gelar doktor Ilmu Susastra. Sebagai
penerjemah, ia telah menerjemahkan beragam
jenis teks dan film bebahasa Inggris, Prancis, Italia,
Spanyol, Portugis. Di antara yang sudah diterbitkan/
ditayangkan untuk masyarakat luas adalah : Strategi
Menuju sukses, ( Bahasa Inggris) -1996 (buku), Snokry
di Darat (Bahasa Italia) - 1991 (komik), Antologia
de Poeticas (bahasa Portugis) - 2018 (antologi), Tiga
Raja Majus (bahasa Perancis) - 2001(film), Don
Bosco (bahasa Italia) - 2000 (film), Cinta seorang ibu
(bahasa Spanyol) -2016 (telenovela)