memiliki pantai sepanjang 95.191,00 km, serta daerah/ area rendah
(lowland area) pasang surut seluas 20.096.800,00 Ha (https://pu.go.id)
yang potensial dikembangkan untuk perkotaan/ permukiman, kawasan
industri, kawasan perniagaan, sawah pertanian/ perkebunan pasang-
surut, pelabuhan modern, kawasan wisata terpadu dan lainnya. Banyak
kota besar di Indonesia yang terletak dan berkembang di kawasan
rendah/ pantai misalnya Jakarta, Semarang, Surabaya, Makassar, Kendari
dan lainnya. Problema daerah rendah adalah bencana banjir, terutama
untuk pengembangan kawasan permukiman/ perkotaan modern yang
mengedepankan keamanan, kenyamanan, kesehatan, ketentraman
dan keindahan lingkungan, maka perencanaan dan pembangunan
sistem drainase perkotaan yang handal adalah kebutuhan yang urgen.
Di sisi lain pemanasan global (perubahan iklim) telah mempengaruhi
perubahan hidrologis (sebaran dan tinggi curah hujan) di Indonesia,
catatan curah hujan di Jakarta selama 50 tahun (1990-1950) mengalami
hujan ekstrem 2 x setinggi 150an milimeter per hari, tetapi dalam kurun
waktu yang sama 50 tahun (1970-2020) telah terjadi hujan ekstrem lebih
dari 5 x dengan tinggi curah hujan 2 x lipat lebih (> 300an milimeter
per hari), hal ini berpengaruh nyata terhadap kejadian/ bencana banjir
yang terus meluas di perkotaan disamping problem lingkungan yang
lainnya.