Patomekanisme Infeksi Shigella sebagai Dasar Pengembangan Vaksin Shigellosis

Yulian Wiji Utami · Khoirul Anam

loka 2019 · Universitas Brawijaya Press

Tietoa tästä e-kirjasta

Shigellosis adalah infeksi saluran cerna yang ditandai dengan adanya nyeri pada bagian perut, diare dengan feses disertai darah dan lendir, yang disebabkan oleh bakteri Shigela. Bakteri ini mampu menginvasi epitel sel mukosa usus halus dan berkembang biak di daerah tersebut. Invasi bakteri menyebabkan terjadi infiltrasi sel-sel polimorfonuklear dan menyebabkan matinya sel-sel epitel tersebut, sehingga terjadi tukak-tukak kecil di daerah invasi. Shigellosis sering di temui di negara berkembang seperti Indonesia. Wabah penyakit ini sering kali terjadi di pemukiman yang padat penduduk dan daerah yang kebersihan lingkungannya kurang terjaga.

Patogenesis Shigella merupakan mekanisme yang komplek. Pada tingkat seluler, invasi bakteri dan penyebaran infeksi dibagi menjadi 4 tahap yaitu 1). invasi sel, 2). multiplikasi intraseluler, 3). penyebaran intraseluler dan interseluler, 4).Penghancuran sel inang. Bakteri masuk ke dalam sel M dengan menginduksi endositosis. Shigella menerobos endocytic vakuola dan menggunakan aktin sitoskeleton sel untuk menyebar dari sel ke sel lainnya, kemudian menyerang sel-sel epitel dan makrofag.

Tahap pertama dari inflamasi disebabkan oleh apoptosis makrofag. Dalam sitoplasma Shigella berkembang biak dan menyebabkan kematian sel berikutnya hingga epitelial terinfeksi. Resistensi multidrug merupakan masalah serius dalam pengobatan Shigellosis karena dapat meningkatkan risiko epidemi. Saat ini World Health Organization (WHO)memprioritaskan pengembangan vaksin yang efektif dan aman untuk membantu pengendalian Shigellosis terutama di negara-negara berkembang. Buku ini menyampaikan beberapa konsep patomekanisme maupun respon imun Shigella yang dapat menjadi dasar pengembangan vaksin Shigellosis.

Tietoja kirjoittajasta

Yulian Wiji Utami lahir di Cilacap 22 Juli 1977. Lulus SMA Negeri 1 Purwokerto pada tahun 1995. Tahun 2000 memperoleh gelar Sarjana Keperawatan (SKp) dari Universitas Padjadjaran Bandung. Melanjutkan studi Magister di Universitas Airlangga Surabaya dengan gelar Magister Kesehatan (MKes) pada tahun 2007. Selanjutnya memperoleh gelar Doktor dari Universitas Brawijaya Malang pada tahun 2018. Sejak tahun 2002 hingga saat ini bekerja sebagai dosen tetap di Jurusan Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang.

Khoirul Anam lahir di Banyuwangi 14 Oktober 1984. Pendidikan SMU PGRI 5 Tegaldlimo Banyuwangi, Lulus sarjana Biologi tahun 2008 di FMIPA Universitas Mulawarman. Pendidikan Magister Ilmu Biomedik Universitas Brawijaya Tahun 2012 pada bidang peminatan Mikrobiologi klinik dan Imunologi. Tahun 2009-sekarang sebagai pengajar atau dosen STIKES Wiyata Husada Samarinda.