Namun, adakah manusia selalu menyadari tujuan mulia penciptaan itu? Ataukah ia lebih sering terjebak di titik buta (blind spot) yang hanya membuatnya berputar-putar dan akhirnya terperangkap dalam penjara kehidupannya sendiri? Sufi besar Jalaluddin Rumi menyitir keadaan manusia ini dalam syairnya:
sekian lama engkau terpenjara di kolam kecil
padahal di sinilah Aku, samudra meruah
kemarilah, menyatu dengan-Ku
tinggalkan segala kebodohan dunia,
ikutlah bersama-Ku.
Dalam buku ini, Prof. Komaruddin Hidayat mencoba memaparkan apa saja Penjara-Penjara Kehidupan yang membelenggu kita dari mencapai kebahagiaan sejati, yang tak lain adalah tujuan penciptaan kita-pengabdian kepada-Nya.
[Mizan, Nourabooks, Noura Books, Islam, Hidup, Muslim, Renungan, Indonesia]
Komaruddin Hidayat, lahir di Desa Pabelan, Magelang, dekat Candi Borobudur, 18 Oktober 1953. Setelah menyelesaikan studinya di Pondok Pesantren Pabelan di desa tempat kelahirannya, dia meneruskan kuliah di UIN (Universitas Islam Negeri) Syarif Hidayatullah Jakarta—waktu itu masih bernama IAIN— Jurusan Ilmu Perbandingan Agama.
Sambil kuliah, Mas Komar—demikian panggilan akrab- nya—bekerja sebagai wartawan sehingga bidang tulis-menulis sudah lama menjadi salah satu hobinya. Pendidikan tingkat Master dan Doktor diambil di Middle East Technical University (METU), Ankara, Turki, dalam bidang filsafat. Selain itu, dia juga pernah mengambil Post-Doctorate Research Program di McGill Univesity, Montreal, Canada selama satu semester. Program serupa pernah juga dilakukannya di Harfort Seminary Connecticut, USA.
Dari tangannya, sudah terbit beberapa buku dan artikel lepas di koran ibu kota. Buku yang telah diterbitkan antara lain: Agama Masa Depan; Tragedi Raja Midas; Tuhan Begitu Dekat; Wahyu di Langit Wahyu di Bumi; Menafsirkan Kehendak Tuhan; Psikologi Kematian; Psikologi Kematian 2 (pernah diterbitkan dengan judul Berdamai dengan Kematian); Passing Over; Melintas Batas Agama; Politik Panjat Pinang; Psikologi Beribadah; Wisdom of Life; Reinventing Indonesia (editor/penulis); Menjadi Indonesia (editor); Jejak-Jejak Kehidupan; Spiritual Side of Golf; Ungkapan Hikmah (pernah diterbitkan dengan judul 250 Wisdoms); Membuka Mata, Menangkap Makna; Psikologi Beragama; Memahami Bahasa Agama; dan Agama Punya 1000 Nyawa.
Jabatan resmi yang pernah diembannya adalah Rektor UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta sejak awal 2007. Sebelumnya dia pernah menjadi dosen tamu di UGM, UI, UII, dan UMJ. Selain itu, dia juga aktif berpartisipasi dalam berbagai LSM, terutama yang berkaitan dengan dialog lintas agama, baik di dalam maupun luar negeri. Salah satunya sebagai Delegasi RI dalam Dialog Lintas Agama (Interfaith Dialog Indonesia dengan Negara-Negara Eropa, Amerika, dan Rusia) tahun 2009−sekarang. Memberikan pelatihan bagi guru-guru adalah salah satu kegiatan yang dia minati selama ini.