Penyelenggaraan Pilkada Gubernur Bengkulu 2015: Suatu Catatan Pengetahuan Tentang Demokrasi Di Daerah

Yayasan Pustaka Obor Indonesia
E-book
256
Pages

À propos de cet e-book

Isu Pilkada menjadi isu yang selalu menarik, dan makin banyak peneliti yang menekuni isu ini— bukan hanya peneliti yang bekerja pada lembaga di tingkat nasional saja, tetapi juga mereka yang bekerja di lembaga tingkat lokal. Meski sudah banyak dokumentasi tentang penyelenggaraan Pilkada dari berbagai daerah, namun monograf tentang Pilkada Gubernur di Provinsi Bengkulu yang dibutuhkan untuk masyarakat Bengkulu dan komparasi bagi peneliti lain, belum banyak. Untuk itulah buku ini disusun.

Kajian terhadap penyelenggaraan Pilkada Gubernur 2015 sesungguhnya memberi gambaran tentang ketimpangan literasi politik warga,  antar mereka yang bermukim di kota besar, kota kecil, dan perdesaan. Ketimpangan itu tidak hanya menimpa pemilih, melainkan masyarakat aktif politik (polity), dan politisi/pelaku aktif Pilkada. Studi atas penyelenggaraan Pilkada sampai pada suatu penanda penting, di mana praktik demokrasi masih menempatkan rakyat sebagai konsumen dan bukan produsen dari demokrasi. Sebagai konsumen yang lemah haknya, dan literasi politik yang rendah, maka dapat dikatakan keduanya menjadi determinan penting atas praktik politik uang di daerah.

Kami menyadari bahwa ketika buku ini terbit, perubahan kedua atas UU No. 1 Tahun 2015 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, Walikota baru saja ditetapkan. UU Pilkada yang baru itu sesungguhnya tepat menjawab banyak problem yang muncul dalam buku ini. Misalnya, UU Pilkada yang baru mengatur syarat calon petahana dan cutinya, ada pengaturan syarat mantan napi. UU baru juga meningkatkan kualitas verifikasi faktual dukungan paslon independen yang juga menjadi sengketa di Pilkada Gubernur Bengkulu tahun 2015 lalu. Ada pengetatan politik uang dan pemberatan sanksi, serta penguatan sistem pengawasan dan kelembagaan Bawaslu dalam UU Pilkada yang baru ini. Pengaturan kampanye juga menjadi inspirasi bagi agenda literasi politik di Indonesia—ke depan bukan hanya KPU sebagai penyangga literasi politik, tetapi  polity juga bertanggung jawab atas agenda literasi politik bagi masyarakat luas.

À propos de l'auteur

Titiek Kartika, dosen Fisip, Universitas Bengkulu. Studi S1 pada Jurusan Administrasi Negara, Fisipol, Universitas Gadjah Mada; S2 jurusan Politics of Alternative Development Strategies, Institute of Social Studies, Den Haag, Belanda; Diploma non degree bidang Women and Migration pada International Women’s University, Hannover, Jerman; dan S3 Ilmu Sosial, Fisip, Universitas Airlangga.

Aktif meneliti dan menulis isu perempuan dan politik, perempuan dan kemiskinan, perempuan dan tambang. Publikasi: Gender dan Perlemen (2009) yang diterbitkan Setjen DPR dan DPD RI dan UNDP; salah satu penulis buku Akses Keadilan dan Migrasi Global (2011) yang ditulis oleh Prof. Sulistyowaty Irianto, terbitan PKWJ UI, Yayasan Obor Indonesia dan IDCR Canada; artikel tentang kemiskinan transien pada Jurnal Analisis CSIS (2011), LSD Universitas Indonesia (2012); Perempuan Lokal vs Tambang Pasir Besi Global (2014) diterbitkan Yayasan Pustaka Obor Indonesia; artikel tentang kekerasan seksual pada jurnal Balitbang Provinsi Bengkulu (2015).

Di samping buku tentang politik lokal Pilkada 2015 ini, saat ini juga menjadi salah satu anggota penulis pedoman pelaksanaan SDGs untuk Goal 10 bersama Infid, Jakarta (2016). Aktivisme di luar kampus: Koalisi Perempuan Indonesia untuk Keadilan dan Demokrasi mulai tahun 2000; menjadi representasi organisasi itu pada Asia Pacific Forum for Women, Law and Development (APWLD). Jaringan lain yang pernah diikuti adalah Women, Law and Development International (WLDI), jaringan Asia Pasific untuk Perempuan dan Politik (CAPWIP), dan anggota Regional Network on Poverty Eradication (RENPER) sejak tahun 2012. Mulai tahun 2014 merintis inisiasi Networking Studi Perempuan dan Program Studi Gender dan Perempuan di ASEAN, Sea WSC.

Donner une note à cet e-book

Dites-nous ce que vous en pensez.

Informations sur la lecture

Smartphones et tablettes
Installez l'application Google Play Livres pour Android et iPad ou iPhone. Elle se synchronise automatiquement avec votre compte et vous permet de lire des livres en ligne ou hors connexion, où que vous soyez.
Ordinateurs portables et de bureau
Vous pouvez écouter les livres audio achetés sur Google Play à l'aide du navigateur Web de votre ordinateur.
Liseuses et autres appareils
Pour lire sur des appareils e-Ink, comme les liseuses Kobo, vous devez télécharger un fichier et le transférer sur l'appareil en question. Suivez les instructions détaillées du Centre d'aide pour transférer les fichiers sur les liseuses compatibles.