Over dit e-boek
KHUSUS PEMBACA DEWASA
"Kau ingin aku mengajarkanmu cara berbisnis agar kau sukses menjalankan perusahaan orangtuamu, Sayang?"
Mozzyla pun mengangguk dengan gerak mantap sembari melangkah kian dekat ke Ezerdon. "Bukankah kau sudah berjanji kau akan melakukannya?"
Hendak berkata kembali. Namun, tidak sempat Mozzyla lakukan karena dirinya sudah mendapatkan tarikan di bagian lengan kanan. Ia terhempas ke dinding.
"Akan aku ajarkan. Tentunya, tidak bisa gratis, Sayang. Kau harus berikan aku upah yang sepadan dengan ilmuku?"
"Maksudmu seks? Bukankah kau sudah mendapatkannya setiap malam?"
.........................
Perbedaan usia lima belas tahun lebih di antaranya dan Ezerdon Taylor, merupakan masalah bagi Mozzyla saat harus menikah dengan pria itu.
Namun, saat tahu bahwa Ezerdon masih begitu bergairah di ranjang, maka penilaiannya mulai berubah. Pria itu sanggup memenuhi kebutuhan biologis yang harus dituntaskan.
Mozzyla pun telah memegang prinsip tak akan jatuh cinta pada Ezerdon, walau menggoda pria itu bukanlah hal yang sulit.
Pernikahan karena perjodohan, dianggapnya tidak bisa bertahan lama. Namun, karena mengandung buah hati Ezerdon, maka dapat dipastikan dirinya tak bisa bercerai dengan pria itu sampai kapanpun.
