Skrining Virtual Senyawa Alkaloid Sebagai Inhibitor Main Protease Untuk Kandidat Anti-Sars-Cov-2

Dr. Apt. Saeful Amin, M.Si. · Andri Cahya Nugraha, S.Farm. · Apt. Selvira Anandia Intan Maulidya, M.S.Farm.

nov. 2021 · Deepublish

Om denne e-bog

Dilaporkan pada bulan Desember 2019 telah terjadi penyebaran wabah di negara Cina. Penyebaran wabah ini begitu cepat ke seluruh Cina yang menjadikan risiko pandemi yang berkelanjutan (Sohrabi, 2020). Wabah ini disebabkan oleh virus jenis baru yang awal mulanya World Health Organization (WHO) menamai virus tersebut 2019-nCoV. Kemudian, Coronavirus Study Group (CSG) dan International Committee on Taxonomy of Viruses (ICTV) mengubah menjadi Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV-2) yang dapat menyebabkan Coronavirus Disease (COVID-19) sebagai penyakitnya (Mona, 2020). Pada tanggal 11 Maret 2020, WHO menetapkan bahwa wabah virus SARS-CoV-2 dikatakan sebagai pandemi global yang artinya hampir tak ada negara di dunia yang dapat memastikan diri terhindar dari virus corona (Susilo, 2020).

Pada penelitian ini akan dilakukan virtual screening untuk mencari kandungan senyawa obat dari metabolit sekunder sebagai anti-SARS-CoV[1]2. Salah satu metabolit sekunder tersebut adalah alkaloid. Pada berbagai penelitian, senyawa-senyawa alkaloid memiliki efek antivirus, antimikroba, dan antiinflamasi. Demikian juga alkaloid memiliki afinitas yang tinggi terhadap 3Clpro. Protease 3-chymotrypsin-like protease (3Clpro) dikenal sebagai main protease (Mpro) (Pillaiyar, 2020). Pengikatan tersebut mengarahkan dan memberikan dasar untuk identifikasi senyawa dalam menemukan kandidat anti-SARS-CoV-2.

Skrining Virtual Senyawa Alkaloid Sebagai Inhibitor Main Protease Untuk Kandidat Anti-Sars-Cov-2 ini diterbitkan oleh Penerbit Deepublish dan tersedia juga dalam versi cetak.

Om forfatteren

Dr. Apt. Saeful Amin, M.Si. dilahirkan di Tasikmalaya tanggal 2 Februari 1970 dari pasangan H.E. Maksudi dan Hj. Adah Sa’adah. Penulis menjalani pendidikan di SD Negeri Pengadilan VIII, SMP Negeri III, dan SMA Negeri I Tasikmalaya. Setelah menyelesaikan pendidikan sarjana di Jurusan Farmasi Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran Bandung, penulis melanjutkan studi pada Program Profesi Apoteker dan memperoleh gelar Apoteker tahun 1995. Penulis mendapatkan gelar Magister tahun 2009 dan Doktor tahun 2019 dari Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung (Magister dan Doktor diselesaikan dengan predikat cum laude).

Mulai tahun 2004 penulis mengabdi sebagai dosen tetap Yayasan Bakti Tunas Husada dan ditempatkan di Program Studi Farmasi dan Pendidikan Profesi Apoteker Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Tunas Husada Tasikmalaya.

Andri Cahya Nugraha, S.Farm. dilahirkan di Garut tanggal 24 Maret 1999, dari pasangan (Alm.) Usep Supriatna dan Linda Suslila, S.Pd. Penulis menjalani pendidikan di SD Negeri Lebakjaya IV, SMP Negeri 2 Tarogong Kidul, dan SMA Negeri 22 Garut. Selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan di Jurusan Farmasi Fakultas MIPA Universitas Garut dan memperoleh gelar sarjana pada tahun 2021 (dengan predikat cum laude).

Apt. Selvira Anandia Intan Maulidya, M.S.Farm. lahir di Bandung pada tanggal 19 September 1993. Penulis menempuh pendidikan dasar dan menengah di SDPN Pajagalan 58, SMPN 34, dan SMAN 2 Bandung. Pendidikan Sarjana Farmasi hingga Profesi Apoteker diselesaikan penulis pada tahun 2016 di Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran. Setelahnya, penulis melanjutkan pendidikan ke Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung hingga memperoleh gelar Magister Sains Farmasi di tahun 2018. Saat ini penulis aktif sebagai dosen tetap di Program Studi Sarjana Farmasi Universitas Garut.