Sejarah mencatat asal mula dikenalnya kegiatan perbankan adalah pada zaman kerajaan tempo dulu di daratan Eropa. Kemudian usaha perbankan ini berkembang ke Asia Barat oleh para pedagang. Perkembangan perbankan di Asia, Afrika dan Amerika dibawa oleh bangsa Eropa pada saat melakukan penjajahan ke negara jajahannya baik di Asia, Afrika maupun benua Amerika. Sejarah perbankan di Indonesia tidak terlepas dari zaman penjajahan Hindia Belanda.Pada masa itu terdapat beberapa bank yang memegang peranan penting di Hindia Belanda. Bank‐bank yang ada yaitu De Javasce NV, De Post Poar Bank, De Algemenevolks Crediet Bank, Nederland Handles Maatscappi (NHM), Nationale Handles Bank (NHB), De Escompto Bank NV. Di Indonesia, praktek perbankan sudah tersebar sampai ke pelosok pedesaan. Lembaga keuangan berbentuk bank di Indonesia berupa Bank Umum, Bank Perkreditan Rakyat (BPR), Bank Umum Syariah, dan juga BPR Syariah (BPRS). Masing‐masing bentuk lembaga bank tersebut berbeda karakteristik dan fungsinya.
Istilah Bank berasal dari bahasa Itali, “Banca”, yang berarti meja yang dipergunakan oleh para penukar uang di pasar. Pada dasarnya bank merupakan tempat penitipan atau penyimpanan uang, pemberi atau penyalur kredit dan juga perantara di dalam lalu lintas pembayaran. Menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentukkredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Dalam buku ini juga menjelaskan dari mana sumber dana Bank berasal dan bagaimana Bank melakukan pengelolaan sumber dana Bank. Dijelaskan juga bagaimana kegiatan pengelolaan kredit yang dikenal dengan manajemen kredit. Bagaimana cara mengelola pemberian kredit mulai dari kredit tersebut diberikan sampai dengan kredit tersebut lunas. Lembaga keuangan lainnya seperti Pegadaian juga berperan penting bagi masyarakat. Dengan usaha gadai masyarakat tidak perlu takut kehilangan barang-barang berharganya dan jumlah uang yang diinginkan dapat disesuaikan dengan harga barang yang dijaminkan. Perusahaan yang menjalankan usaha gadai disebut perusahaan pegadaian dan secara resmi satu-satunya usaha gadai di Indonesia hanya dilakukan oleh Perum Pegadaian. Pada bagian terakhir dijelaskan lembaga keuangan internasional yang terdiri dari World Bank, The Asian Development Bank, dan International Monetary Fund (IMF).
Lahir di Medan 12 September 1986. Lulus S1 dari Universitas Negeri Medan Program Studi Pendidikan Akuntansi pada tahun 2009, lulus S2 dari Universitas Sumatera Utara Program Studi Ilmu Akuntansi pada tahun 2014. Saat ini adalah sebagai dosen tetap pada Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi di Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah Medan. Aktif dalam melakukan penelitian-penelitian dibidang keuangan dan juga pengabdian masyarakat yang diselenggarakan oleh pihak Internal Universitas maupun DRPM DIKTI.
Pernah menerima Hibah Pengabdian Kepada Masyarakat pada tahun 2018 yang didanai oleh DRPM DIKTI. Pernah mengikuti TOT Literasi Keuangan Pada Perguruan Tinggi yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Dwi Saraswati, S.Pd., M.Si. Dosen tetap Fakultas Sosial dan Sains Program Studi Akuntansi di Universitas Pembangunan Pancabudi Medan, mendapatkan gelar Magister Akuntansi (M.Si) di Universitas Sumatera Utara pada tahun 2014. Pernah bekerja sebagai Analys Credit pada salah satu Bank Swasta di Kota Medan kurun waktu 2011 sampai dengan tahun 2013. Memiliki sertifikasi CAP (Certified Accurate Professional). Pernah mengkuti International Conference of ASEAN Prespective and Policy yang diadakan pada tahun 2018.
Aktif dalam melakukan penelitian di bidang keuangan dan pengabdian kepada masyarakat baik yang diselenggarakan oleh Internal Universitas maupun Eksternal. Mengampu mata kuliah Akuntansi Keuangan dan Manajemen Keuangan.