Isaac Newton (IQ:190), ilmuwan terbesar yang pernah ada, pernah untung sekira US$ 1 juta dari sahamnya di South Sea Company pada 1720-an. Tetapi ia kemudian masuk lagi ketika harga saham sudah tinggi. Hal buruk terjadi, dan ia kehilangan US$ 2,7 juta, jumlah yang besar pada saat itu. Kisah tersebut kemudian populer disebut sebagai South Sea Bubble. Terkait dengan berinvestasi di pasar modal, Warrant Buffet (2020) menyatakan bahwa kesuksesan dalam berinvestasi tidak berkorelasi dengan IQ. Jika saja kesuksesan berinvestasi berkorelasi dengan IQ, maka sejatinya Isaac Newton (IQ:190) tak terkalahkan di pasar modal.
Pasar modal memberikan kesempatan atau hak kepada masyarakat untuk memiliki perusahaan yang sehat dan mempunyai prospek yang baik dimasa depan, dan merupakan alternatif investasi yang memberikan potensi keuntungan dengan resiko yang bisa diperhitungkan. Sebagai sebuah sarana berinvestasi yang cukup mudah, tentu saja potensi risiko harus dipahami dan diperhitungakan.
Buku ini penulis membaginya menjadi 3 (bagian). Pertama: Pasar Modal Bagi Pemula yang merupakan bagian pengenalan industri modal terkait potensi keuntungan dan risiko yang mungkin muncu. Kedua: Fakta Tentang Analisis Fundamental, berisi sejumlah fakta faktor fundamental yang paling banyak mendapat perhatian di pasar modal, dan Ketiga: Fakta Tentang Analisis Teknikal, berisi beberapa fenomena teknikal yang seringkali menjadi rujukan bagi investor dalam mengambil keputusan beli atau jual saham.
Semoga buku ini bisa turut mencerdaskan kita dibidang investasi, amin.
Agus Arman, lahir di Pallime Bone Sulawesi Selatan, 1972. Menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas di Kabupaten Bone. Selanjutnya menyelesaikan pendidikan S1 dan S2 bidang Manajemen tahun 1996 dan 2003 di Universitas Hasanuddin. Menyelesaikan pendidikan Doktor Ilmu Manajemen di Universitas Airlangga tahun 2008.
Sejak tahun 2003-2018 menjadi Dosen DPK di Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Nitro Makassar, dan saat ini menjadi Dosen DPK di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Ciputra Makassar. Mata kuliah yang diasuh adalah Manajemen Pasar Modal, Analisis Investasi dan Manajemen Portfolio, serta Manajemen Keuangan.
Selama menjadi Dosen, banyak terlibat dalam kegiatan pengembangan pasar modal di Sulawesi Selatan bersama dengan Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia Makassar. Mendirikan Galeri Investasi (sebelumnya bernama Pojok Bursa) pertama di Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Nitro Makassar pada tahun 2008 bersama dengan Indo Premier Sekuritas, dan sukses mengukir prestasi pada lomba galeri investasi tingkat nasional untuk kategori jumlah investor terbanyak maupun jumlah transaksi terbanyak.
Selain itu, penulis bersama dengan The Indonesia Capital Market Institute (TICMI) mendorong rekan-rekan Dosen pengasuh mata kuliah pasar modal se Indonesia untuk mendirikan organisasi Ikatan Dosen Pasar Modal Indonesia (IDPMI) guna mendorong peningkatan SDM pasar modal, termasuk pengembangan riset dan pengabdian masyarakat bidang pasar modal. Penulis sekaligus menjadi Ketua Umum Pertama IDPMI.
Mendapatkan sertifikat profesi pasar modal berupa Wakil Perantara Perantara Pedagang Efek (WPPE) tahun 2012 dan Wakil Manajer Investasi (WMI) tahun 2016. Selanjutnya penulis aktif sebagai penulis artikel pada kolom Edukasi Pasar Modal di Koran Harian Fajar Makassar, sejak tahun 2010 sampai 2018. Sekarang selain mengajar, juga aktif melakukan riset maupun kegiatan pengabdian kepada masyarakat bidang pasar modal, termasuk menjadi narasumber berbagai media koran untuk literasi keuangan sebagai akademisi.