Kekuatan Apresiasi Membuka Potensi Sumber Daya Manusia di Organisasi

· ·
· Universitas malahayati
4.7
43 reviews
Ebook
125
Pages

About this ebook

Pemberian penghargaan dalam organisasi memiliki

pentingannya sendiri, yaitu menciptakan suasana yang

nyaman dan meningkatkan kepuasan karyawan. Hal ini

bertujuan untuk memotivasi karyawan agar tetap bertahan

dalam organisasi dan tidak memutuskan untuk keluar.

Menurut Wibowo (2014), sistem penghargaan yang baik

akan memperkuat pertumbuhan individu, mengembangkan

bakat, dan mempertahankan orang-orang yang berpotensi.

Sumber daya manusia merupakan elemen penting dalam

suatu perusahaan, dan memiliki peran integral dalam faktor-

faktor produksi. Penting untuk memberikan perhatian,

penanganan, dan perlakuan khusus terhadap sumber daya

manusia karena sifatnya yang kompleks. Sumber daya

manusia memiliki peran yang besar dalam keseluruhan

organisasi. Keberhasilan dalam mencapai tujuan organisasi

bergantung pada perilaku para karyawan. Karyawanlah

yang membentuk struktur organisasi dan memanfaatkan

teknologi. Meskipun perusahaan memiliki sumber daya

seperti modal, metode, dan mesin, namun hasil yang optimal

tidak dapat dicapai tanpa dukungan dari sumber daya

manusia yang memiliki kinerja yang optimal.

Mengingat persaingan yang ketat dalam dunia bisnis

dan kondisi ekonomi yang semakin sulit, hampir semua

perusahaan harus berupaya keras agar tetap eksis dan dapat

mengoptimalkan keuntungan. Untuk itu, setiap organisasi

dituntut memiliki keunggulan kompetitif agar tidak

tertinggal. Salah satu cara untuk mencapai keunggulan

kompetitif adalah dengan meningkatkan kinerja karyawan.

| 2

Kinerja karyawan menjadi penentu keberhasilan dalam

mencapai tujuan organisasi. Terkadang, para atasan atau

manajer hanya memperhatikan kinerja karyawan saat

terjadi masalah. Oleh karena itu, perusahaan membutuhkan

karyawan yang mampu bekerja lebih baik dan lebih efisien,

sehingga diperlukan karyawan dengan tingkat kinerja yang

tinggi.

Menciptakan kinerja yang tinggi tidaklah mudah karena

kinerja karyawan tidak hanya terjadi secara kebetulan,

tetapi dipengaruhi oleh banyak faktor. Untuk mencapai

kinerja yang baik, rencana kerja harus dilaksanakan sesuai

dengan tugas yang diberikan kepada setiap karyawan dalam

organisasi. Kinerja merupakan hasil dari usaha seseorang

dalam menjalankan tugas-tugas yang diberikan kepadanya,

yang dipengaruhi oleh kemampuan, pengalaman, dedikasi,

dan penggunaan waktu dengan efektif.

Menciptakan kinerja karyawan yang baik sangat sulit.

Oleh karena itu, perusahaan perlu melakukan upaya untuk

mengkaji berbagai faktor yang mempengaruhi kinerja

karyawan. Dengan memahami faktor-faktor tersebut,

perusahaan diharapkan dapat menganalisis penyebab

rendahnya kinerja karyawan dan terus meningkatkannya

melalui tindakan konkret. Beberapa faktor yang

mempengaruhi kinerja karyawan antara lain kemampuan

karyawan, motivasi karyawan, budaya organisasi,

kepemimpinan, penilaian prestasi kerja, dan Organizational

Citizenship Behavior (OCB).

Kemampuan kerja karyawan meliputi kemampuan kerja

intelektual dan kemampuan kerja fisik. Kemampuan kerja

intelektual mencakup kemampuan untuk melakukan tugas-

tugas pekerjaan yang melibatkan kegiatan mental,

sedangkan kemampuan kerja fisik mencakup kemampuan

untuk menjalankan tugas-tugas pekerjaan yang

| 3

membutuhkan stamina, keterampilan, kekuatan, dan

karakteristik fisik lainnya, yang bisa menjadi bakat bawaan

atau dipelajari. Kinerja seorang karyawan dapat dipengaruhi

oleh kemampuan kerja yang dimilikinya. Banyak perusahaan

yang merekrut karyawan tanpa memperhatikan

kemampuan kerja yang optimal. Padahal, jika seorang

karyawan memiliki kemampuan kerja yang kurang baik,

baik secara intelektual maupun fisik, kinerjanya akan rendah

karena ia tidak dapat menyelesaikan tugas-tugas pekerjaan

yang menjadi tanggung jawabnya dengan baik dan sukses.

Motivasi dapat dijelaskan secara sederhana sebagai

kondisi atau tindakan yang mendorong seseorang untuk

bekerja atau berkegiatan semaksimal mungkin. Peran

motivasi adalah untuk meningkatkan hasrat dan keinginan

tersebut. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa upaya

untuk meningkatkan kinerja seseorang selalu terkait dengan

upaya untuk memotivasinya. Saat ini, banyak karyawan

mengalami motivasi rendah karena kurangnya penghargaan

terhadap kinerja mereka. Oleh karena itu, perusahaan atau

lembaga sebaiknya lebih memperhatikan kesejahteraan

karyawan. Motivasi yang tepat dan baik dapat meningkatkan

semangat kerja karyawan, dan gaji atau upah yang memadai

bagi karyawan akan berkontribusi pada pencapaian kinerja

yang tinggi.

Salah satu faktor yang dianggap sangat mempengaruhi

kinerja karyawan adalah budaya organisasi. Budaya

organisasi dikenal luas sebagai dasar sistem dan kegiatan

manajemen dalam setiap organisasi. Budaya organisasi

merujuk pada nilai-nilai bersama dan norma perilaku yang

dipercaya dan diadopsi oleh anggota organisasi. Nilai-nilai

dan norma perilaku tersebut mempengaruhi pendekatan

yang digunakan oleh anggota organisasi dalam

melaksanakan pekerjaan dan mengatasi masalah yang

| 4

dihadapi. Budaya dapat menjadi stabil seiring waktu, tetapi

budaya tidak pernah statis. Krisis kadang-kadang memaksa

kelompok untuk mengevaluasi kembali nilai-nilai atau

kebiasaan mereka. Perubahan dalam anggota inti,

kedatangan karyawan baru yang cepat, diversifikasi usaha,

dan ekspansi geografis dapat mengubah budaya. Ketika

budaya organisasi tidak baik, hal ini dapat menyebabkan

ketimpangan sosial di dalam perusahaan dan membawa

konsekuensi buruk karena tidak sejalan dengan tujuan

organisasi. Hal ini akan berdampak negatif terhadap kinerja

karyawan.

Faktor selanjutnya yang mempengaruhi kinerja

karyawan yaitu kepemimpinan. Kepemimpinan

menggambarkan hubungan antara pemimpin (leader)

dengan yang dipimpin (follower) dan bagaimana seorang

pemimpin mengarahkan follower akan menentukan follower

mencapai tujuan atau harapan pimpinan. Kinerja karyawan

dikaitkan dengan kultur masyarakat Indonesia, dari

berbagai pengamatan yang ada di berbagai organisasi kerja,

menunjukkan kecenderungan bahwa sebagian besar

karyawan akan rajin bekerja jika pemimpin melihat

karyawan bekerja dan hal sebaliknya terjadi, jika pemimpin

tidak melihat karyawan bekerja, atau tidak ada di tempat

kerja maka kinerja yang ditunjukkan karyawan cenderung

kurang produktif, dan hasilnya kurang maksimal atau

kurang optimal. Karyawan juga akan bekerja dengan giat

dan rajin apabila dia merasa bahwa usaha yang

dilakukannya ini dihargai oleh pimpinannya. Karyawan akan

merasa tidak termotivasi kerja apabila pekerjaan yang telah

dilakukannya sama sekali tidak dihargai oleh pimpinannya.

Keadaan tersebut dapat dijadikan paradigma empirik bahwa

kinerja karyawan terkait erat dengan pemimpin atau

| 5

kepemimpinan di suatu organisasi kerja, baik pemerintah

maupun swasta.

Penilaian prestasi kerja adalah faktor kunci dalam

pengembangan organisasi secara efektif dan efisien, karena

melalui kebijakan atau program yang lebih baik terhadap

sumber daya manusia dalam organisasi. Penilaian prestasi

kerja individu memiliki manfaat penting dalam

pertumbuhan keseluruhan organisasi, karena melalui

penilaian tersebut dapat diketahui kondisi sebenarnya

tentang kinerja karyawan.

Meskipun kita memiliki keinginan untuk meningkatkan

kinerja melalui penilaian prestasi kerja, masih terdapat

beberapa kendala. Banyak pengelola penilaian prestasi kerja

(seperti departemen sumber daya manusia atau personalia)

yang belum siap, karena banyak karyawan yang tidak

memenuhi standar penilaian tersebut. Sebagai akibatnya,

penilaian prestasi kerja belum dianggap penting. Pandangan

ini diperkuat oleh sistem penilaian prestasi kerja yang

kurang terstruktur, yang mengakibatkan hasil penilaian

tidak dijadikan pertimbangan dalam proses manajemen

sumber daya manusia selanjutnya, seperti perencanaan

karir, pendidikan dan pelatihan, kompensasi, pemutusan

hubungan kerja, dan sebagainya.

Selain itu, terdapat kelemahan dalam penilaian prestasi

kerja yang ada saat ini. Poin penilaian yang bersifat subjektif,

penilaian yang dilakukan hanya satu kali dalam setahun

pada periode yang sama dapat menyebabkan bias, dan

banyak organisasi yang tidak memiliki deskripsi pekerjaan

yang jelas sehingga sulit dalam membuat penilaian prestasi

kerja. Hal ini mengakibatkan kinerja karyawan menjadi

tidak optimal.

Salah satu faktor penting lainnya yang mempengaruhi

kinerja adalah perilaku kewargaan organisasi

| 6

(Organizational Citizenship Behavior). Perilaku ini mencakup

tindakan sukarela karyawan dalam membantu organisasi,

seperti membantu rekan kerja tanpa diminta, melakukan

kegiatan ekstra di tempat kerja, menghindari konflik,

melindungi properti perusahaan, menghormati peraturan,

dan bersikap toleran dalam situasi yang tidak ideal. Perilaku

OCB ini dapat memperbaiki dan meningkatkan konteks

sosial dan psikologis organisasi.

Namun, saat ini banyak karyawan hanya fokus pada

perilaku dalam peran mereka (in-role behavior), yang

melibatkan melakukan tugas yang tercantum dalam

deskripsi pekerjaan dengan harapan imbalan. Seharusnya,

karyawan juga melibatkan perilaku di luar tugas (extra-role

behavior atau OCB), yang melibatkan kontribusi sukarela

karena rasa kewarganegaraan dalam organisasi dan

kepuasan pribadi dari kontribusi yang lebih besar daripada

tuntutan peran kerja. Jika karyawan menerapkan perilaku

ini, hal ini akan mempengaruhi peningkatan kinerja mereka

dalam organisasi, karena mereka secara tidak langsung

berperan dalam kemajuan organisasi.

Memberikan apresiasi adalah tindakan sederhana yang

tidak membutuhkan banyak waktu. Siapa pun, dari berbagai

tingkatan, dapat memberikannya. Apresiasi atau

penghargaan tidak hanya terkait dengan uang. Tindakan

tersebut bisa berupa ungkapan positif atau memberikan

kesempatan kepada karyawan untuk berkontribusi lebih

dalam pekerjaan tertentu.

Ratings and reviews

4.7
43 reviews
Ahmad Baihaki
January 17, 2025
Kalem anj, baru ajah download
Did you find this helpful?
Milyanti Rone
October 30, 2024
good
Did you find this helpful?
Alina Maduwu
November 16, 2023
mudah di mengerti
Did you find this helpful?

About the author

merupakan Dosen PNS LLDKTI

Wil. II Dpk pada Institut Teknologi

dan Bisnis PalComTech pada

Program Studi Akuntansi. Penulis

kelahiran Palembang tanggal 13

Februari 1980. Penulis tamatan

tahun 2001 dari S1 Fakultas

Ekonomi Jurusan Manajemen

Keuangan Universitas Sriwijaya.

Selanjutnya tamatan tahun 2004

dari S2 Pascasarjana Ilmu Ekonomi

Universitas Sriwijaya dan tamatan

tahun 2016 dari program Doktor

Ilmu Ekonomi Universitas

Sriwijaya. Dunia mengajar telah

digeluti oleh penulis selama

hampir 19 tahun. Penulis telah

menghasilkan banyak karya buku

dan publikasi dengan fokus

perhatian pada Bidang

Kewirausahaan, inovasi daerah,

Digital Marketing, dan Penerapan

Teknologi Informasi di bisnis dan

UKM. Penulis juga aktif dalam

riset-riset tingkat regional dan

nasional.


merupakan Dosen Politeknik

Negeri Sriwijaya. Penulis kelahiran

Lahat, 19 Februari 1976. Saat ini

penulis sedang menyelesaikan

studi lanjutnya di Universitas

Bengkulu, Konsentrasi Manajemen

Keuangan.

Penulis mengajar pada Jurusan

Administrasi Bisnis. Penulis

pernah menduduki jabatan sebagai

Sekretaris Jurusan. Penulis tertarik

pada pembahasan seputar

akuntansi dan manajemen, dengan

buku yang dihasilkan sebelumnya

adalah Pengantar Akuntansi:

disertai Studi Kasus Praktik dan

Modul Manajemen Keuangan.

Merupakan Wakil Rektor I

Universitas Malahayati

Bandarlampung sekaligus dosen

tetap Fakultas Ekonomi. Penulis

kelahiran Rambong, 6 Januari

1973. Penulis tamatan S1 Prodi

Manajemen Informatika,

Universitas Gunadarma, (1996),

dan tamatan S2 Prodi Pascasarjana

Magister Manajemen, Universitas

Gunadarma, (1999). Saat ini

penulis sedang menyelesaikan

pendidikan S3 di Universitas

| 127

Batam. Penulis merupakan Ketua

SPMBB Universitas Malahayati

(2016-2020), Kepala Biro

Administrasi Umum Universitas

Malahayati (2020-2021), Wakil

Rektor I Universitas Malahayati

(2021-2025). PLT Ketua SPMBB

sejak 19 Maret 2023. Penulis

mengajar dalam mata kuliah

Manajemen Sumber Daya Manusia,

Perilaku Organisasi, Metodologi

Ilmiah

Rate this ebook

Tell us what you think.

Reading information

Smartphones and tablets
Install the Google Play Books app for Android and iPad/iPhone. It syncs automatically with your account and allows you to read online or offline wherever you are.
Laptops and computers
You can listen to audiobooks purchased on Google Play using your computer's web browser.
eReaders and other devices
To read on e-ink devices like Kobo eReaders, you'll need to download a file and transfer it to your device. Follow the detailed Help Center instructions to transfer the files to supported eReaders.