Referendum Saya Sendiri menghadirkan platform referendum tidak resmi kepada penduduk Belanda.
Demokrasi di Belanda terdiri dari pemungutan suara oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat setiap periode reguler 4 tahun. Dengan itu, demokrasi di tingkat nasional cukup terhenti karena Senat dipilih secara tidak langsung.
Jarang sekali program partai secara keseluruhan cocok dengan preferensi pemilih. Sistem pemilihan tidak memungkinkan untuk memilih beberapa poin dari satu partai dan beberapa poin dari partai lain.
Apalagi aktivitas anggota DPR jauh dari warga biasa. Janji pemilu langsung disia-siakan saat masuk koalisi, atau hilang sama sekali dari pandangan. Tampaknya seorang anggota DPR sama sekali tidak tahu apa yang terjadi di tengah masyarakat.
Dinamika di suatu negara dan seluruh dunia begitu tinggi sehingga hasil pemilu segera ketinggalan zaman. Oleh karena itu, butuh waktu terlalu lama sebelum warga negara dapat menggunakan pengaruh apa pun pada hubungan politik lagi.
Warga negara perlu memberikan suara pada isu-isu konkrit saat ini. Dan itu juga mungkin dalam bentuk referendum, yang dengannya demokrasi benar-benar terbentuk dengan mengorbankan elit politik.
Referendum Saya Sendiri menyajikan pernyataan dan pertanyaan yang dapat dipilih oleh semua orang. Warga dapat mengajukan pertanyaan sendiri secara gratis atau mengirimkannya dengan sedikit biaya. Selanjutnya, setelah memberikan suara, orang dapat membaca semua reaksi dan memberikan reaksi mereka sendiri.