Tidak semua negara yang memiliki jumlah sapi melimpah seperti Brasil, tapi ada negara yang maju tanpa populasi sapi yang tinggi. Contohnya adalah Jepang dan Korea Selatan. Meskipun populasi sapi mereka rendah, mereka menjadi negara maju, dan mencetak atlet sepak bola kelas dunia. Lihat saja Minamino yang bermain di Liverpool dan Son Heung Min yang bermain untuk Tottenham Hotspur. Meskipun secara genetik mereka sama dengan kita, mereka menghasilkan atlet kelas dunia. Bila kita lihat data asupan protein, masyarakat Jepang dan Korea Selatan memiliki rata-rata asupan protein per hari diatas 70 g. Lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan protein harian. Ya, harian. Kebutuhan protein harus dipenuhi setiap hari, bukan seminggu sekali, sebulan sekali atau setahun sekali ketika lebaran haji.
“Ayo Nak, Makan Protein” Pentingnya Asupan Protein Harian Anak ini diterbitkan oleh Penerbit Deepublish dan tersedia juga dalam versi cetak.
drh. Imam Alriadi seorang dokter hewan yang bekerja sebagai Aparatur Sipil Negara. Di masa kuliah penulis menjadi asisten praktikum di Laboratorium Patologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada, dan menyelesaikan pendidikan Profesi Dokter Hewan di Universitas Gadjah Mada pada tahun 2008. Kemudian bekerja sebagai animal health di sebuah peternakan sapi.
Pada tahun 2010 penulis menjadi ASN di Pusat Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Kabupaten Lebak. Kemudian penulis menjadi Kepala Seksi Pengamatan dan Pemberantasan Penyakit Hewan pada tahun 2017–2020 dan kemudian menjadi Kepala UPT Laboratorium Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner mulai dari tahun 2021 hingga sekarang.
Dengan latar belakang pendidikan, dan pengalaman bekerja dalam bidang sumber protein hewani, didukung dengan kelahiran anaknya pada tahun 2018, penulis terdorong untuk mengumpulkan data kebutuhan protein harian untuk anak, dan mengonversinya ke dalam beberapa jenis makanan sumber protein agar menjadi acuan.